Studi Bank Dunia menyebutkan, kelas menengah merupakan penggerak utama perekonomian di Indonesia. Dalam laporan berjudul “Aspiring Indonesia: Expanding the Middle Class” yang dirilis 30 Januari 2020, jumlah kelas menengah di tanah air mengisi 20 persen dari populasi atau sekitar 52 juta jiwa. Pada 2016, tingkat konsumsinya mencapai hampir setengah dari total nasional, yakni 47 persen.
(Baca: Solusi Bank Dunia agar Indonesia Lolos dari Middle Income Trap)
Konsumsi tersebut pun tidak lagi didominasi oleh makanan. Sebanyak 56 persen pengeluaran dihabiskan untuk pendidikan, kesehatan, dan hiburan sehingga kelompok ini menghasilkan sumber daya manusia yang terampil. Mereka pun memiliki cukup aset untuk mengambil risiko dan memulai usaha. Oleh karena itu, dapat menciptakan lapangan kerja baru.
(Baca: Riset Bank Dunia: 115 Juta Orang Indonesia Rentan Miskin)
Menurut Bank Dunia, kelompok masyarakat di bawah kelas menengah—miskin, rentan, dan menuju kelas menengah—perlu didorong untuk naik kelas. Lembaga ini memberikan sejumlah saran bagi pemerintah, di antaranya anggaran atau investasi yang besar untuk fasilitas publik dan kurikulum pendidikan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.