Indonesia merupakan pasar terbesar e-commerce di Asia Tenggara. Pada 2018, total transaksi (Gross Merchandise Value) e-commerce di Asia Tenggara mencapai US$ 23,3 miliar atau sekitar Rp 328,4 triliun. Dari jumlah itu, 52 persen transaksi berasal dari Indonesia senilai Rp 172 triliun (US$ 12,2 miliar). Pada 2025, pasar e-commerce di Asia Tenggara diperkirakan akan mencapai Rp 1.455 triliun (US$ 103 miliar).
Beberapa startup asal Asia Tenggara pun memimpin pasarnya sendiri. Tech in Asia menyebut Lazada (Singapura), Shopee (Singapura), Tokopedia (Indonesia), dan Bukalapak (Indonesia) sebagai aplikasi e-commerce dengan pengguna aktif bulanan paling banyak pada kuartal I-2019. Ada pula startup dari luar regional ini yang masuk dalam daftar tersebut, antara lain AliExpress (Tiongkok) dan Amazon (Amerika Serikat).
Meski pasar e-commerce tengah berkembang di Asia Tenggara, startup-startup di bidang ini masih menghadapi berbagai tantangan, yaitu akses internet yang belum merata di suatu negara, kepercayaan pengguna terhadap barang yang diperjualbelikan dan keamanan transaksi online, waktu dan biaya pengiriman barang yang belum efisien, dan jumlah investasi pada startup layanan transportasi yang lebih besar.