Peraturan Presiden No. 44 Tahun 2016 membuka sepenuhnya investasi sektor perfilman untuk asing. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pun mendorong investasi untuk memperbanyak jumlah layar bioskop. Menurut Kepala BKPM, Franky Sibarani, penambahan layar dapat mendorong peningkatan jumlah produksi film.
Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah Badan Ekonomi Kreatif, Endah Wahyu Sulistianti, mengungkapkan, jumlah 1.118 layar yang ada saat ini masih tergolong minim. Menurutnya dari populasi Indonesia saat ini, idealnya jumlah layar bioskop berkisar 9.000-15.000.
(Baca: Start Up India Ekspansi Jualan Tiket Film Online ke Indonesia)
Dengan investasi tersebut target untuk mencapai 4.000 layar pada 2019 diharapkan terpenuhi. Selain itu, investasi di sektor perfilman diharapkan menyumbang pencapaian target investasi nasional. Pada 2016, BKPM menargetkan pertumbuhan investasi 14,4% dari tahun sebelumnya, menjadi Rp 594,8 triliun.
Endah mengatakan, investasi asing diyakini dapat memangkas monopoli dan akan membuat sektor perfilman lebih bergairah. Adapun Franky menyebutkan, ada sejumlah negara yang telah menyatakan minat investasi di sektor perfilman, di antaranya Korea Selatan, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat.
(Baca: Tarik Investasi Asing, Kepala BKPM Temui Produsen Film Hollywood)