KATADATA - Nama Muhammad Reza Chalid kembali mencuat setelah disebut-sebut dalam kasus pencatutan nama Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla. Dia diduga sebagai sosok pengusaha berinisial “R” dalam transkrip pertemuan lobi perpanjangan kontrak Freeport yang juga melibatkan Ketua DPR Setya Novanto.
Transkrip tersebut diperkuat oleh surat pengaduan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said ke Mahkamah Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat, Senin 16 November 2015. Di surat itu, nama Reza Chalid dinyatakan ikut dalam pertemuan lobi perpanjangan kontrak Freeport.
Reza Chalid adalah seorang pengusaha besar yang telah malang melintang dalam perdagangan bahan bakar minyak (BBM) sejak era Presiden Soeharto hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dikenal dengan julukan “Mr R”, sejumlah perusahaan yang dikendalikannya kerap dikaitkan dengan isu tak sedap terkait tender impor BBM dan minyak mentah yang digelar oleh Petral, anak usaha Pertamina.
Petral membeli bensin Premium setiap bulan lebih dari 8 juta barrel. Supplier yang sering memenangkan tender bensin Premium adalah Arcadia, Total, Glencore, Vitol, Concord, Verita, Gunvor, PPT, Kernel, Bp, Unipec, Petrocina, Petronas, Shell, Trafigura, SK, Conoco. Pembelian bensin Premium dilakukan secara tender karena produsennya kebanyakan adalah para Trader di Singapura yang melakukan proses blending di Singapura.
Setelah namanya muncul kembali di berbagai media, orang masih banyak yang tidak tahu siapa sebenarnya Muhammad Reza Chalid. Selain populer sebagai saudagar minyak, Reza Chalid diketahui sebagai pemilik saham di AirAsia Indonesia, salah satu pemegang saham tempat hiburan anak Kidzania, dan beberapa perusahaan lainnya.