Indonesia di ambang krisis ekonomi akibat penyebaran virus corona (Covid-19) yang semakin masif. Beberapa lembaga ekonomi global memproyeksikan ekonomi Indonesia melambat dibandingkan 2019. Pemerintah pun menyesuaikan skenario pertumbuhan ekonomi 2020 menjadi 2,3 persen, lebih rendah dari target APBN 2020 sebesar 5,3 persen.
(Baca: Dunia di Ambang Krisis Ekonomi Terburuk)
Pelemahan kinerja perekonomian domestik tersebut berdampak terhadap peningkatan beban belanja pemerintah. Hal itu seiring dengan terjadinya kenaikan angka pengangguran dan kemiskinan. Akibatnya, defisit APBN 2020 diperkirakan melebar hingga 5,07 persen. Selain itu, penerimaan perpajakan diproyeksikan turun Rp 403,1 triliun dari target APBN.
(Baca: Payung Hukum Belum Disahkan DPR, Kartu Prakerja Rawan Bermasalah)
Penanganan terhadap dampak juga membuat utang Indonesia membengkak. Bank Dunia mencatat rasio utang Indonesia meningkat dari 28 persen menjadi 31,4 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2020. Dana Moneter Internasional (IMF) juga memproyeksikan defisit transaksi berjalan melebar menjadi 3,2 persen terhadap PDB.