J&T, perusahaan rintisan yang bergerak di bidang jasa pengiriman dan logistik, masuk ke dalam daftar startup unicorn asal Indonesia. Menurut catatan CB Insight, perusahaan besutan Jet Lee dan Tony Chen tersebut resmi berstatus unicorn pada 7 April 2021. (Baca: Decacorn dan Unicorn Indonesia Dominasi Investasi Sepanjang 2020)
Perusahaan yang berdiri pada 2015 itu memiliki valuasi US$ 7,8 miliar atau Rp 113,2 triliun (kurs Rp 14.515 per US$). Nilai valuasi J&T setara dengan valuasi Tokopedia yang sebesar US$ 7 miliar. Namun valuasi Tokopedia tersebut belum memasukkan pendanaan yang berasal dari Google dan Temasek.
Saat ini, J&T telah merambah hingga lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Thailand. Kini tercatat telah memiliki beberapa investor yang antara lain, Hillhouse Capital Management, Boyu Capital, dan Sequoia Capital China.
CEO J&T Express Indonesia Robin Lo berharap J&T dapat berstatus decacorn. Startup berstatus unicorn memiliki valuasi melampaui US$ 1 miliar. Sedangkan status decacorn yang memiliki valuasi sekitar US$ 10 miliar dan hectocorn sekitar US$ 100 miliar. (Infografik: Peluang Merger Dua Unicorn Indonesia)