Konflik Israel-Palestina telah memakan banyak korban dari kedua negara. Sebanyak 251 orang meninggal dan 5,6 ribu orang luka-luka di Israel selama 2008-2020. Sedangkan, jumlah korban di Palestina jauh lebih besar, yakni 5,6 ribu orang meninggal dan 114,7 ribu orang luka-luka. (Baca: Israel Serang Palestina, Bagaimana Awal Mula Konfliknya?)
Banyaknya korban jiwa dari pihak Palestina tergambar pula dari tidak imbangnya kekuatan militer kedua pihak. Israel memiliki militer yang lebih kuat ketimbang Palestina. Jumlah tentara aktifnya mencapai 169,5 ribu orang pada 2019. (Baca: Israel dan Hamas Sepakati Gencatan Senjata di Jalur Gaza Palestina)
Sementara Palestina bahkan tidak punya militer resmi. Meski begitu, tentara gabungan organisasi Hamas dan Palestinian Islamic Jihad diperkirakan sekitar 30-50 ribu orang.
Israel yang didukung Amerika Serikat juga punya 595 armada udara serta 9,2 ribu tank dan mobil lapis baja per tahun lalu. Selain itu, ada sembilan jenis roket atau misil dan Iron Dome yang mampu menghalau roket dari Palestina.
Data Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) menyebutkan pengeluaran militer Israel pun mencapai US$ 21,1 miliar. (Baca: Ribuan Korban Tewas Akibat Konflik Israel-Palestina)
Di sisi lain, Palestina banyak mendapatkan dukungan dari Iran, terutama dalam pasokan roket atau misil. Jumlahnya diprediksi sebesar 13-14 ribu unit. Namun, kepemilikan armada militer lainnya tidak diketahui.