Sejumlah studi menunjukkan vaksinasi memberikan lebih banyak manfaat, meskipun tidak menjamin tubuh kebal 100% dari serangan Covid-19. Hal ini bisa dilihat dari tingkat risiko penderita yang sudah divaksinasi lebih rendah daripada yang belum divaksin.
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan 90% hingga 94% kematian Covid-19 di Indonesia berasal dari pasien yang belum divaksinasi. Selain itu, gejala yang ditimbulkan dari pasien yang sudah divaksinasi tidak seberat dari pasien yang belum divaksin. (Baca: Beda Nasib Lonjakan Kasus Covid-19 di Inggris dengan Indonesia)
“Mayoritas orang yang sudah mendapat suntikan dosis lengkap vaksin Covid-19 tak mengalami perburukan gejala hingga gejala berat,” jelas Dante dalam siaran Youtube Kadin Indonesia pada Minggu, 25 Juli 2021.
Pasien yang sudah divaksinasi dan belum divaksinasi memiliki gejala yang serupa, tetapi waktu dan tingkatan gejala yang ditimbulkan bisa berbeda berdasarkan penelitian dari ZOE Covid Study. (Baca: Mengapa Keparahan Gelombang Baru Covid-19 Tak Merata di Dunia?)
Pasien yang sudah divaksinasi lengkap merasakan gejala yang lebih singkat dari yang baru divaksin dosis pertama dan belum divaksin sama sekali. Vaksinasi juga efektif dalam melindungi risiko dari varian baru Covid-19 sehingga dampak yang ditimbulkan tidak semakin parah.
“Sampai saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan vaksin tidak bisa melindungi kita dari virus varian baru. Vaksin yang digunakan dalam upaya kita melakukan penanggulangan Covid-19 masih sangat efektif,” jelas juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmidzi seperti dikutip dari laman Kementerian Kesehatan Senin, 8 Maret 2021.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan