Terdapat berita di situs The Stonk Market yang menyebutkan bahwa para ilmuwan Pfizer mengingatkan pentingnya vaksinasi Covid-19 booster. Situs tersebut mengatakan, pemberian booster perlu dilakukan secara mingguan untuk mencegah penularan varian Omicron. Lantas, benarkah informasi tersebut?

Berdasarkan penelusuran Katadata.co.id, informasi tersebut keliru. Faktanya, The Stonk Market merupakan situs “satir” di bidang keuangan yang menyajikan artikel-artikel humor finansial.

Perwakilan dari Pfizer pun mengonfirmasi bahwa informasi tersebut tidak benar. “Pfizer tidak bekerja pada vaksinasi Covid-19 booster mingguan,” ujar perwakilan Pfizer Keanna Ghazvini dikutip dari Reuters, Selasa 14 Desember 2021.

Meski demikian, vaksinasi booster penting dilakukan guna untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Terlebih, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), efektivitas vaksin terhadap Covid-19 menurun setelah enam bulan. Sejumlah pakar dan organisasi kesehatan mengimbau agar interval penyuntikkan vaksin booster minimal dilakukan tiga bulan dari dosis kedua.

Studi terbaru dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris menunjukkan, vaksin booster 88% efektif melawan varian Omicron. Hal ini juga dapat mengurangi potensi pasien dirawat di rumah sakit.

Begitu pula dengan studi Pfizer yang menyebut bahwa vaksin booster 25 kali lipat dapat meningkatkan titer antibodi penetralisir varian Omicron. Titer antibodi merupakan tes untuk menentukan keberadaan dan tingkat antibodi dalam darah.

Konten cek fakta ini kerja sama Katadata dengan Google News Initiative untuk memerangi hoaks dan misinformasi vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan