Pada masa kedua 2019-2024, pemerintahan Presiden Joko Widodo bekerja keras mempercepat pembangunan konektivitas digital hingga pelosok Nusantara. Pemerintah menargetkan seluruh desa di Indonesia akan tersambung internet hingga 2024. Tujuannya agar terjadi pemerataan digital di seluruh wilayah Indonesia.
Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G. Plate, pembangunan infrastruktur digital tidak hanya di sentral pertumbuhan yang sudah ada, tetapi membangun pusat pertumbuhan baru.
“Wilayah itu sebagian besar berada di daerah 3T, sehingga pembangunan infrastruktur digital lebih merata,” ujar Johnny saat rapat bersama Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di gedung MPR/DPR seperti dikutip Antara pada Senin, 6 Februari 2023.
Data menunjukkan, ada 83.218 desa di seluruh Indonesia. Sebanyak 84,9% desa sudah tersambung internet, sisanya 15,1% atau 12.548 desa belum memiliki akses terhadap internet. Mayoritas desa yang belum tersambung dengan internet tersebut berada di wilayah 3T, yaitu sebanyak 73%. Hanya 27% desa di wilayah non-3T.
Untuk mempercepat pembangunan BTS 4G di wilayah 3T, Kominfo menunjuk Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti). Tahap 1 untuk periode 2021-2022 akan dibangun BTS di 4.200 lokasi yang terbagi dua fase, yaitu fase 1A di 2.271 lokasi dan 1B di 1.783 lokasi. Adapun operator seluler akan membangun BTS 4G di wilayah komersial (non-3T).
Namun, menyediakan infrastruktur digital di wilayah 3T ini menghadapi kompleksitas yang tinggi. Secara geografis sangat sulit dijangkau, infrastruktur jalan belum memadai sehingga perlu penggunaan helikopter, kultur dan kondisi sosial masyarakat yang memerlukan pendekatan khusus dan sering terjadi gangguan keamanan.
Pembangunan BTS 4G juga sempat berhenti lantaran pandemi Covid-19 yang mempengaruhi pasokan barang dan peralatan.
Akibat banyaknya kendala tersebut, pembangunan BTS tahap 1 menjadi molor dan meleset dari target selesai akhir 2021. Sampai dengan akhir Desember 2022, fase 1A baru terealisasi 92,6% sedangkan 1B terealiasi 89,7%.
Proyek BTS 4G ini semakin menjadi riuh seiring gencarnya Kejaksaan Agung (Kejagung) menyidik dugaan kasus korupsi dalam pengadaannya. Hingga awal Februari ini sudah ada puluhan saksi diperiksa. Kejagung sudah menetapkan lima tersangka yang berasal dari kalangan pemerintah, swasta dan akademisi.
Intensifnya penyidikan oleh Kejaksaan tersebut dikhawatirkan berdampak terhadap kelanjutan proyek pembangunan infrastruktur digital yang dibutuhkan masyarakat di wilayah 3T tersebut.
Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri mengatakan, banyak ganjalan dalam proses pembangunan dan pemerataan infrastruktur digital di Indonesia.
Namun, dia menyebutkan program pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam percepatan transformasi digital harus tetap dijalankan. “Soalnya, jika mandek, justru akan merugikan masyarakat,” kata dia dalam siaran pers di Jakarta (8/2).