Masa pemerintahan Presiden Joko Widodo akan berakhir pada 2024. Pada 16 Agustus lalu, Jokowi menyerahkan rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) dan Nota Keuangan untuk tahun terakhir masa pemerintahannya.
Untuk 2024, pemerintah menganggarkan Rp 660,8 triliun untuk pendidikan, Rp 422,7 triliun untuk infrastruktur, Rp 329,9 triliun untuk subsidi energi, dan Rp 186,4 triliun untuk kesehatan.
“Kebijakan fiskal ke depan dirancang dengan tujuan mengakselerasi target dan prioritas pembangunan nasional,” kata Jokowi saat menyerahkan Nota Keuangan.
Dia mengatakan agenda transformasi ekonomi termasuk hilirisasi sumber daya alam akan terus dilanjutkan. Perlindungan dan perbaikan kesejahteraan masyarakat, khususnya yang berpendapatan rendah, juga tetap menjadi fokus untuk menopang perbaikan.
Selama 10 tahun terakhir, Jokowi menghabiskan anggaran paling banyak untuk pendidikan berkat kewajiban alokasi 20% anggaran dari belanja negara. Rata-rata anggaran pendidikan mencapai Rp 470,7 triliun per tahun.
Selanjutnya, rata-rata anggaran infrastruktur menjadi kedua terbesar yang mencapai Rp 364,9 triliun per tahun. Subsidi energi menghabiskan Rp 215,2 triliun per tahun dan kesehatana menghabiskan Rp 150,9 triliun per tahun.