Kilang Pertamina Internasional berhasil menyelesaikan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balongan dan Green Refinery Cilacap Fase 1.

Dua kilang yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini merupakan bagian dari upaya Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional.

RDMP Balongan misalnya, berhasil meningkatkan kapasitas produksi minyak dari 125 ribu barel per hari menjadi 150 ribu barel per hari, naik 25 ribu barel per hari.

Realisasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam proyek ini bahkan mencapai 53,95 persen, melebihi target yang ditetapkan sebesar 50 persen.

Adapun Green Refinery Cilacap Fase 1 berfokus pada produksi bahan bakar ramah lingkungan. Proyek ini menghasilkan produk Hydrogenated Vegetable Oil (HVO)/Biodiesel dan Sustainable Aviation Fuel (SAF) 2,4%/Bioavtur.

HVO/Biodiesel yang diproduksi mencapai 3 ribu barel/hari dan 70 persen lebih rendah emisi dibandingkan bahan bakar fosil.

Sementara itu, kapasitas produksi SAF 2,4%/Bioavtur mencapai 9 ribu barel/hari dan telah diujicobakan dalam penerbangan komersial Garuda Indonesia Boeing 737-800 pada 2023.

Beroperasinya kedua kilang ini memberikan berbagai manfaat bagi Indonesia seperti meningkatkan kapasitas produksi bahan bakar nasional. Selain itu, menghasilkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan melalui Green Refinery Cilacap Fase 1.

Tak hanya itu, pembangunan dan operasional RDMP Balongan membuka lapangan pekerjaan dengan total 15 ribu pekerja terlibat saat tahap engineering, procurement, construction (EPC). 

Dampak ekonomi yang dihasilkan melalui proyek ini juga cukup signifikan, yaitu meningkatkan produk domestik bruto (PDB) sebesar 0,12 persen per tahun, berdasarkan asumsi PDB Nasional tahun 2019 menurut studi Universitas Indonesia.