Tembaga perlu melalui proses panjang sebelum bertransformasi menjadi produk logam bernilai tambah. Dalam hal ini, smelter memainkan peran untuk memurnikan tembaga tersebut.

Proses tersebut diawali dengan penambangan, yang meliputi pengeboran dan peledakan, pengisian dan pengangkutan muatan, serta penghancuran guna menghasilkan bijih tembaga.

Setelah penambangan, proses dilanjutkan ke pengolahan yang meliputi kegiatan penggerusan, pengapungan, dan pengeringan, menghasilkan konsentrat tembaga.

Proses selanjutnya merupakan pemurnian yang meliputi kegiatan smelting dan refining, menghasilkan katoda tembaga. Smelter PT Freeport Indonesia dirancang untuk memiliki kapasitas pengolahan konsentrat tembaga terbesar di dunia.

Dengan desain single-line terbesar di dunia, smelter PT Freeport Indonesia memiliki fasilitas utama pabrik peleburan tembaga dengan unit pemurnian logam mulia, serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung berupa pabrik asam sulfat, pabrik oksigen, slag concentrator, pelabuhan, sistem ban berjalan, gudang konsentrat, desalinasi, ETP dan WTP serta laboratorium.

Menggunakan teknologi double flash, smelter PT Freeport Indonesia akan mampu mengolah konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton per tahun dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun.

Smelter PT Freeport Indonesia dilengkapi fasilitas pemurnian logam mulia, yang dilengkapi teknologi hidrometalurgi, sehingga mampu mengolah lumpur anoda dari hasil olahan pemurnian konsentrat tembaga menjadi emas, perak dan turunan logam mulia lainnya.

Di dalam komitmen kuat untuk mencapai zero waste smelter, PT Freeport Indonesia mengintegrasikan sejumlah teknologi pengolahan limbah yang mampu menghasilkan ragam produk olahan baru dan bernilai tambah.