Pengertian, Prinsip dan Contoh Penerapan Teori Belajar Kognitif

Unsplash
Teori Belajar Kognitif
Editor: Agung
12/6/2023, 14.57 WIB

Dalam proses pembelajaran, guru bertanggung jawab untuk mendidik dan membimbing peserta didik agar menjadi manusia yang berilmu.

Untuk mewujudkan hal tersebut, ada beberapa metode belajar yang bisa diterapkan. Salah satunya yaitu teori belajar kognitif yang lebih menekankan pemikiran, pengalaman, dan indera untuk mendapatkan dan memahami pengetahuan. Dengan demikian, proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik 

Lantas, seperti apa teori belajar kognitif? Untuk mengetahui hal tersebut, simak ulasan lengkapnya berikut ini. 

Pengertian Teori Belajar Kognitif

Kognitif adalah semua aktivitas mental yang membuat suatu individu mampu menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu peristiwa, sehingga individu tersebut mendapatkan pengetahuan setelahnya. 

Kognitif ini erat sekali dengan tingkat kecerdasan seseorang. Contoh kognitif bisa ditunjukkan ketika seseorang sedang belajar, membangun sebuah ide, dan memecahkan masalah.

Teori Belajar Kognitif (Pexels)

Pengertian Teori Belajar Kognitif Menurut Para Ahli

Selain pengertian di atas, teori belajar kognitif juga memiliki beragam definisi lain yang diungkapkan oleh para ahli, yaitu:

  • Menurut Williams dan Susanto, yaitu cara individu bertingkah laku, bertindak, dan cepat lambatnya individu saat memecahkan masalah yang sedang dihadapi.
  • Menurut Neisser, yaitu perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan.
  • Menurut Gagne, yaitu proses internal yang terjadi di dalam pusat susunan saraf ketika manusia sedang berpikir.
  • Menurut Drever, yaitu istilah umum yang melingkupi metode pemahaman, yakni persepsi, penilaian, penalaran, imajinasi, dan penangkapan makna.
  • Menurut Piaget, yaitu bagaimana anak beradaptasi dan menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian di sekitarnya.

Prinsip-prinsip Teori Belajar Kognitif

Dalam proses belajarnya, teori belajar kognitif lebih fokus pada aktivitas berpikir yang rumit (detail) dengan sistem yang ada agar bisa mengubah cara pandang siswa tentang kehidupan.

Teori belajar kognitif difungsikan sebagai cara untuk menyelesaikan masalah kecil dan besar dalam belajar, seperti menghafal dan menganalisis. Dengan demikian, secara umum teori belajar memiliki prinsip, yakni:

  • Aktivitas belajar merupakan perubahan pada sistem mental individu (perilaku).
  • Belajar merupakan aktivitas untuk menguasai materi dari catatan.
  • Lebih fokus pada proses daripada hasil.
  • Sudut pandang (persepsi) adalah perangkat yang paling berperan dalam tindakan seseorang.
  • Belajar merupakan aktivitas private yang meliputi pengumpulan data, menghafal, memahami data dsb.
  • Kegiatan belajar adalah rangkaian berpikir kompleks.
  • Dalam rangkaian belajar sebaiknya tersusun berdasarkan dari urutan yang paling simpel hingga paling rumit (kompleks).
  • Hal paling esensial dalam pembelajaran adalah pada keaktifan guru dan inisiatif siswa dalam belajar mandiri.
  • Guru harus memahami latar belakang siswa yang berbeda-beda karena akan sangat menentukan dalam langkah selanjutnya.

Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Kognitif

Berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan dari teori belajar kognitif yang perlu diketahui sebelum menerapkannya.

Teori Belajar Kognitif (Pexels)

1. Kelebihan Teori Belajar Kognitif

Dalam teori Belajar Kognitif, pengetahuan didapatkan dari hasil interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, yang meliputi perolehan keterampilan dan pengalaman baru. 

Menurut Piaget, kedua hal tersebut memungkinkan anak menjadi semakin kritis dalam berpikir. Selain itu, ada beberapa keutamaan lain dari teori Belajar Kognitif, antara lain:

  • Pemahaman peserta didik untuk memperoleh informasi baru akan meningkat.
  • Membantu meningkatkan kepercayaan diri peserta didik dalam melaksanakan sebuah tugas.
  • Meningkatkan kemampuan belajar seumur hidup. Di tahap pembelajaran selanjutnya, peserta didik bisa membangun ide-ide dan menerapkan konsep-konsep baru untuk pengetahuan yang sudah ada.
  • Peserta didik memiliki bekal keterampilan yang mereka butuhkan untuk belajar secara efektif. Dengan demikan, peserta didik bisa mengembangkan kemampuannya dalam memecahkan masalah.
  • Peserta didik memiliki kemampuan untuk mempelajari hal-hal baru secara lebih cepat dengan memaksimalkan ingatan.
  • Penerapannya dapat membantu peserta didik dalam mengkreasikan hal-hal baru atau menginovasi hal-hal yang sudah ada menjadi lebih baik.

2. Kekurangan Teori Belajar Kognitif

Namun di balik kelebihannya, teori belajar kognitif juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:

  • Menyemaratakan kapasitas daya ingat peserta didik karena dalam penerapannya lebih menekankan pada kemampuan memori peserta didik
  • Cara peserta didik dalam mengembangkan pengetahuannya tidak terlalu diperhatikan karena pada dasarnya masing-masing dari mereka memiliki cara yang berbeda-beda.
  • Jika kegiatan belajar mengajar hanya menerapkan metode kognitif, kemungkinan besar peserta didik tidak akan mengerti sepenuhnya tentang materi yang diberikan. Oleh karena itu, penerapan metode ini bisa digabungkan dengan teori belajar lainnya.

Contoh Penerapan Teori Belajar Kognitif

Terdapat berbagai contoh kegiatan yang bisa dilakukan guru bila ingin menerapkan pembelajaran kognitif antara lain:

  • Minta siswa untuk merefleksikan pengalaman mereka melalui pembuatan jurnal atau laporan harian tentang kegiatan apa saja yang mereka lakukan.
  • Mendorong diskusi berdasarkan apa yang diajarkan dengan meminta siswa untuk menjelaskan materi pembelajaran di depan kelas dan ajak siswa lainnya untuk mengajukan pertanyaan. 
  • Membantu siswa menemukan solusi baru untuk suatu masalah untuk mengembangkan cara berpikir kritis.
  • Minta siswa untuk memberikan penjelasan tentang ide atau pendapat yang mereka miliki.
  • Membantu siswa dalam mengeksplorasi dan memahami bagaimana ide-ide bisa terhubung.
  • Meningkatkan pemahaman dan ingatan siswa melalui penggunaan visualisasi dan permainan dalam menyampaikan materi.