Mengenal Rumus dan Contoh Soal Hukum Hess

Freepik
Ilustrasi, Hukum Hess.
Editor: Agung
31/10/2023, 12.23 WIB

Hukum Hess merupakan salah satu hukum yang digunakan dalam ilmu fisika dan kimia untuk mengetahui perubahan entalpi.

Dilansir dari Rangkuman Kimia SMA, Nurhayati Rahayu dan Jodhi Pramuji Giriarso (2009:37), hukum Hess adalah hukum yang menyatakan bahwa perubahan entalpi tidak tergantung pada jumlah reaksi, tapi hanya bergantung pada keadaan awal dan akhir.

Hukum ini ditemukan oleh Germain Henri Hess, ahli kimia dari Swiss pada 1840 sebagai solusi atas kesulitan yang dialami oleh para ahli kimia dalam menentukan panas pembentukan senyawa dalam percobaan di laboratorium.

Contoh Soal Hukum Hess (pexels)

Rumus Hukum Hess

Hukum Hess menyatakan bahwa perubahan entalpi tidak dipengaruhi oleh proses reaksi, tapi dipengaruhi oleh keadaan awal dan akhir reaksi. Maka, rumus hukum Hess dapat dituliskan sebagai berikut:

ΔH = ΔH1 + ΔH2 + ΔH3 + … 

Keterangan:

ΔH = perubahan energi

ΔH1 = perubahan energi pertama

ΔH2 = perubahan energi kedua

ΔH3 = perubahan energi ketiga

Terdapat 3 cara untuk mencari ∆Hreaksi menggunakan Hukum Hess sebagai berikut.

1. Cara Diagram

Sesuai dengan Hukum Hess, yang diperhatikan adalah awal dan akhir diagram.
Contoh:
 
Dari diagram diketahui bahwa reaksi 1/2N₂(g)+O₂(g) sebesar -90,25 kj dan NO₂(g) sebesar -57,05 kj. Maka besarnya ∆H untuk reaksi pembentukan 2 mol dari N₂ dan O₂ adalah ....
 
Jawaban:
 
1/2N₂(g)+O₂(g) → NO₂(g)
 
-∆H₃ = -57,05 - (-90,25) = +33,2 kj.
 
2 mol berarti seluruh reaksi dikalikan 2.
 
N₂(g)+2O₂(g) → 2NO₂(g)
 
∆H = (-∆H₃).2 = (+33,2) x 2 = +66,4 kj.

2. Cara Siklus

Cara siklus berarti menggunakan bentuk mirip diagram tapi lebih fleksibel.
 
Contoh berdasarkan cara diagram di atas:
 
NO(g)+1/2O₂(g) → ∆H₁ = -90,25 kj → NO₂(g)
 
NO(g)+1/2O₂(g) → ∆H₂ = 1/2N₂(g)+O₂(g) → ∆H₃ = +33,2 kj → NO₂(g)

3. Cara Persamaan Reaksi O₂(g)

Cara ini digunakan jika tidak ada petunjunk diagram dan siklus.
 
Contoh:
 
2H₂(g)+O₂(g) → 2H₂O(l) ∆H = a.1/2
2Ca(s)+O₂(g) → 2CaO(s) ∆H = b.1/2
 
CaO(s)+H₂O(l) → Ca(OH)₂(s) ∆H = a
 
Nilai ∆H untuk reaksi pembentukan Ca(OH)₂(s) adalah ....
 
Jawaban:
 
  • Tulis unsur-unsur Ca(OH)₂(s) = Ca(s)+O₂(g)+H₂(g).
  • Tentukan ∆H per komponen, sebagai berikut:
    Ca(s): persamaan 2, tetap, x1/2.
    H₂(g): persamaan 1, tetap, x1/2.
    Ca(OH)₂(s): persamaan 3, tetap.
  • Jumlahkan semua persamaan.
    Persamaan 1, tetap, x1/2: H₂(g)+1/2O₂(g) → H₂O(l); ∆H = a.1/2
    Persamaan 2: tetap, x1/2: Ca(s)+1/2O₂(g) → CaO(s); ∆H = b.1/2
    Persamaan 3: tetap: CaO(s)+H₂O(l) → Ca(OH)₂(s); ∆H = a
    Jumlah semuanya adalah Ca(s)+O₂(g)+H₂(g) = Ca(OH)₂(s); ∆H=1/2a+1/2b+c=c+1/2(a+b).

Contoh Soal Hukum Hess

Berikut ini lima contoh soal hukum Hess dari berbagai sumber yang bisa dipelajari agar paham cara menerapkan rumusnya dengan baik dan benar.

Contoh Soal 1

Diketahui diagram siklus Hess

Tentukan jumlah entalpi standar pembentukan gas CO!

Penyelesaian :

Menurut Hukum Hess

∆H1 = ∆H2 + ∆H3 = –222 + (–566) kJ = –788 kJ

maka ∆Hf° gas CO2 = – (788/2) = –394 kJmol–1

Contoh Soal 2

Reaksi penguapan air dibagi menjadi dua tahap berikut.

H2O(l) → H2(g) + ½O2(g)  ∆H = X kJ

H2(g) + ½O2(g) → H2O(g) ∆H = Y kJ

Besarnya entalpi penguapan air tersebut adalah…

Pembahasan:

Reaksi penguapan air adalah H2O(l) → H2O(g). Untuk mendapatkan reaksi tersebut, kita gabungkan reaksi pada tahap 1 dan tahap 2 sehingga diperoleh:

H2O(l) → H2(g) + ½O2(g)  ∆H = X kJ

H2(g) + ½O2(g) → H2O(g) ∆H = Y kJ

__________________________+

H2O(l) → H2O(g) ∆H = (X + Y) kJ

Jadi, besarnya entalpi penguapan air adalah ∆H = (X + Y) kJ.

Contoh Soal Hukum Hess (Pexels)

Contoh Soal 3

Perhatikan persamaan termokimia berikut:

2H2(g) + O2(g) → 2H­2O(l)  ∆H = -136 Kkal

H2(g) + O2(g) → H2O2(l) ∆H = -44,8 Kkal

Hitunglah ∆H untuk reaksi, 2H2O→ 2H2O + O2

Pembahasan

 Untuk mendapatkan reaksi tersebut, kita gabungkan reaksi pada tahap 1 dan tahap 2 sehingga diperoleh:

2H+ O2 → 2H2O ∆H = -136 Kkal

2H2O2 → 2H2 + 2O2 ∆H = +89,6 Kkal

______________________________+

2H2O2 → 2H2O + O2 ∆H = -46,4 Kkal

Jadi, ∆H  untuk reaksi 2H2O2 → 2H2O + O2 sebesar -46,4 Kkal. 

Contoh Soal 4

Karbon membentuk dua jenis : grafit dan intan. Entalpi pada pembakaran grafit ialah –3939,5 kJ sedangkan entalpi pada pembakaran intan adalah –395,4 kJ.

C(grafit) + O2(g) → CO2(g) ∆H = -393.5 kJ

C(intan) + O2(g) → CO2(g) ∆H = -395.4 kJ

Hitunglah ∆H yang digunakan untuk merubah grafit menjadi intan.

Penyelesaian :

Yang kita butuhkan yakni ∆H untuk reaksi :

C (grafit) → C (intan)

C (grafit) + O2 (g) → CO2 (g) ∆H = -393.5 kJ

CO2 (g) → C (intan) + O2 (g) ∆H = +395.4 kJ

C (grafit) → C (intan) ∆H = +1.9 kJ

Dengan menggunakan hukum kekekalan energi, kita pun bisa menggunakannya melalui bentuk diagram energi pada suatu reaksi. Contoh dari pembakaran metana yang bergunauntuk menghasilkan gas H2O dan kemudian pengembunan gas H2O untuk keadaan padat. Berdasarkan diagram energi tampak sebagaimana terlihat pada berikut ini.

Sehingga, untuk mengetahui entalpi reaksinya ialah :

CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + 2H2O(l)

Nilainya akan berjumlah sama dengan ∆H1 = ∆H2 + ∆H3

untuk mengetahui entalpi dari sebuah reaksi :

CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + 2 H2O(g)

Nilainya akan berjumlah sama dengan ∆H2 = ∆H1 – ∆H

untuk mengetahui entalpi dari sebuah reaksi :

2 H2O(g)) → 2 H2O(l)

Nilainya akan berjumlah sama dengan ∆H3 = ∆H1 – ∆H2

Contoh Soal 5

Diketahui ΔHf CO2 = -396 kJ mol-1 dan ΔHc  CO = -284 kJ mol-1. Tentukan ΔHf CO dengan diagram bertingkat hukum Hess.

Pembahasan

 ΔH = ΔH1 – ΔH3

= (-396kJ) – (-284 kJ)

= -112 kJ

Jadi ΔHf CO adalah  -112 kJ mol-1.