Rumah produksi Temata Studios dan Adhya Pictures menggandeng sutradara dan penulis asal Indonesia Rahabi Mandra untuk membuat Film Gampang Cuan. Film ini akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 16 November nanti.
Inspirasi film ini berangkat dari permasalahan sekitar mengenai keuangan. Rahabi menyebut, pasca pandemi covid-19, banyak dari masyarakat yang mencoba berbagai instrumen keuangan baru.
“Dari kisah nyata, pasca covid tabungan tinggal sedikit. Semua orang mencari cara agar bisa mengembangbiakkan uang, dari saham, kripto sampai pinjaman online,” kata Rahabi saat ditemui pada konferensi pers pada Rabu (8/11).
Melalui inspirasi dari keadaan sekitar, Rahabi menganggap film ini akan relate dengan banyak orang. Dia juga ingin memberi informasi mengenai literasi keuangan yang disisipkan dalam film, namun dibalut dengan bumbu komedi.
“Jadi mengemas cuan biar tidak tabu. Membahas instrumen keuangan yang belum pernah dibahas tapi dengan kita kemas dalam film keluarga,” ungkapnya.
Meski membahas soal literasi keuangan, Rahabi menjelaskan film ini tidak diperuntukkan sebagai sarana menggurui. “Tidak dibuat untuk menggurui, namun menghibur. Targetnya untuk semua orang yang bisa tertawa dan menangis,” ucapnya.
Film yang cukup kental akan penggunaan Bahasa Sunda ini menceritakan tentang kakak adik yang merantau ke ibu kota untuk mencari peruntungan hidup. Di tengah perjalanannya, mereka dihadapkan kenyataan untuk bisa melunasi hutang peninggalan mendiang ayah mereka. Hal ini dilakukan tanpa sepengetahuan Ibu mereka.
Film ini diperankan oleh sejumlah artis kenamaan. Mulai dari Vino G, Bastian sebagai Sultan si anak pertama, Anya Geraldine sebagai Bilqis si anak kedua, Alzi Markers sebagai Aji si anak ketiga, dan Meriam Bellina sebagai Ibu dari ketiga bersaudara serta sejumlah pemeran pendukung lainnya.
Pemeran Sultan, Vino G. Bastian, mengungkap dirinya tertarik mengambil peran dalam film ini karena menyajikan perihal literasi keuangan. “Karena saya kurang informasi soal literasi keuangan. Di sini bisa dijelasin soal saham meskipun hanya kulit-kulitnya saja,” kata Vino.
Co-producer Sekarini Seruni mengungkapkan bahwa film Gampang Cuan ini bukan hanya sekadar permasalahan anak sulung, tengah, maupun bungsu. “Tapi terkait sandwich generation, dan anak rantau. Kami yakini film ini cocok ditonton oleh masyarakat Indonesia bersama keluarga,” kata dia.