Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan berkah dan keutamaan. Siapa pun yang melakukan ibadah di bulan ini dijanjikan pahala yang berlipat ganda, baik laki-laki maupun perempuan. Namun, setiap bulan, perempuan akan mengalami masa haid atau menstruasi, sehingga tidak boleh berpuasa.
Meski demikian, hal ini tidak boleh menjadi penghalang bagi perempuan untuk beribadah dan mengisi bulan Ramadhan dengan amal kebaikan. Perempuan muslimah masih dapat menghidupkan bulan Ramadhan dengan melakukan ibadah yang tidak mensyaratkan kebersihan dari haid.
Hal ini pernah dialami oleh Aisyah dan Rasulullah SAW pun menjelaskan bahwa ada amalan saat haid yang dapat dilakukan. Berkaitan dengan hal tersebut, menarik mengetahui kisahnya dan sederet amalan saat haid di bulan Ramadhan sebagai berikut.
Kisah Aisyah yang Menangis Ketika Mendekati Waktu Haji karena Sedang Haid
Dalam sebuah riwayat, disebutkan bahwa Sayyidah Aisyah pernah menangis ketika mendekati waktu haji karena sedang haid. Namun, Nabi Muhammad saw menghiburnya dan menjelaskan bahwa itu adalah bagian dari siklus alami yang tidak bisa dihindari oleh perempuan, dan tidak perlu dicemaskan.
Rasulullah SAW kemudian memerintahkan Sayyidah Aisyah untuk tetap melaksanakan ibadah yang masih bisa dilakukan, sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah dalam agama Islam.
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، قَالَ: سَمِعْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ القَاسِمِ، قَالَ: سَمِعْتُ القَاسِمَ بْنَ مُحَمَّدٍ، يَقُولُ: سَمِعْتُ عَائِشَةَ تَقُولُ: خَرَجْنَا لَا نَرَى إِلَّا الحَجَّ، فَلَمَّا كُنَّا بِسَرِفَ حِضْتُ، فَدَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا أَبْكِي، قَالَ: مَا لَكِ أَنُفِسْتِ؟ قُلْتُ: نَعَمْ، قَالَ: إِنَّ هَذَا أَمْرٌ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَى بَنَاتِ آدَمَ، فَاقْضِي مَا يَقْضِي الحَاجُّ، غَيْرَ أَنْ لَا تَطُوفِي بِالْبَيْتِ
Artinya, "Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Sufyan, dia berkata: Saya mendengar Abdullah bin Al-Qasim mengatakan: Saya mendengar Al-Qasim bin Muhammad mengatakan: Saya mendengar Aisyah berkata: Kami pergi untuk menunaikan ibadah haji, dan ketika kami sampai di Sarif, saya mengalami haid. Kemudian Rasulullah saw datang menemui saya ketika saya sedang menangis. Beliau bersabda: 'Mengapa kamu menangis?' Saya menjawab: 'Ya.' Beliau bersabda: 'Ini adalah suatu yang telah Allah tetapkan bagi anak perempuan Adam. Lakukanlah apa yang dilakukan oleh para haji, kecuali melakukan thawaf di Ka'bah.'" (HR Al-Bukhari)
Amalan Saat Haid di Bulan Ramadhan
Berikut beberapa aktivitas yang bisa dilakukan oleh perempuan yang sedang haid selama bulan Ramadhan:
1. Sedekah
Sedekah merupakan tindakan yang sangat dianjurkan dalam agama dan dapat dilakukan tanpa memperhatikan keadaan haid. Keutamaan memberikan sumbangan telah ditegaskan oleh banyak dalil dalam agama. Salah satunya adalah hadits yang menyatakan bahwa seseorang yang bersedekah akan mendapatkan ganjaran hingga 700 kali lipat dari jumlah yang disedekahkan.
Hal ini tentunya lebih dianjurkan lagi jika dilakukan di bulan Ramadhan. Allah SWT juga menegaskan keutamaan sedekah dalam surat Al-Baqarah ayat 261, yang berbunyi:
مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمۡوَٰلَهُمۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتۡ سَبۡعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنۢبُلَةٖ مِّاْئَةُ حَبَّةٖۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan harta mereka di jalan Allah adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap bulir terdapat seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 261)
2. Berdzikir dan Berdoa
Perempuan yang sedang mengalami menstruasi dapat memperbanyak amalan dzikir, shalawat, dan doa sebagai bagian dari ibadah mereka. Salah satu bentuk dzikir tersebut adalah membaca tahmid, takbir, hauqalah, atau dzikir lainnya kapan pun memungkinkan.
Tujuan dari amalan ini adalah untuk mencari keberkahan, terutama di bulan Ramadhan ketika malam Lailatul Qadar meski tidak dapat melaksanakan ibadah seperti sholat dan lainnya. Dalam riwayat yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya, Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah mengenai doa yang sebaiknya dibaca saat menemukan Lailatul Qadar. Rasulullah menjawab:
اللهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ، فَاعْفُ عَنِّي
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai keafwan, maka maafkanlah aku."
3. Kerja Sosial
Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan oleh perempuan yang sedang haid untuk mengisi bulan Ramadhan dengan kebaikan adalah melakukan kerja sosial. Kerja sosial di sini mencakup memberikan bantuan kepada siapa pun yang membutuhkannya. Contohnya, membersihkan lingkungan, membantu persiapan makan berbuka puasa untuk keluarga di rumah, atau berbuka bersama di masjid atau tempat lainnya dengan tujuan membantu sesama. Allah Ta’ala berfirman::
وَتَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡبِرِّ وَٱلتَّقۡوَىٰۖ وَلَا تَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡعُدۡوَٰنِۚ
Artinya, "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam dosa dan pelanggaran (atas ketaatan)." (QS Al-Maidah: 2).
4. Belajar dan Mengajarkan Ilmu
Menuntut ilmu dan menyebarkan pengetahuan bisa dijadikan sebagai bentuk ibadah yang dapat dilakukan oleh perempuan yang sedang haid. Aktivitas yang terkait dengan ilmu pengetahuan dianggap sebagai tindakan baik dan termasuk dalam ibadah.
Dalam kitab Tanbihul Ghafilin karya Syekh Abu Laits Nasr bin Muhammad As-Samarqandi, diceritakan dari Muadz bin Jabal bahwa ia menyampaikan:
وَعَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ، قَالَ: تَعَلَّمُوا الْعِلْمَ فَإِنَّ تَعَلُّمَهُ حَسَنَةٌ، وَطَلَبَهُ عِبَادَةٌ، وَمُذَاكَرَتَهُ تَسْبِيحٌ، وَالْبَحْثُ عَنْهُ جِهَادٌ وَتَعْلِيمَهُ مَنْ لَا يَعْلَمَهُ صَدَقَةٌ، وَبَذْلَهُ لِأَهْلِهِ قُرْبَةٌ
Artinya, “Dari Muadz bin Jabal ra berkata: Belajarlah ilmu pengetahuan, sebab sesungguhnya belajar merupakan kebaikan, mencarinya merupakan ibadah, menelaahnya merupakan tasbih, mengkajinya merupakan jihad, mengajarkannya kepada yang belum tahu merupakan sedekah dan menyerahkannya kepada ahlinya merupakan amal yang dapat mendekatkan kepada Allah”. (As-Samarqandi, Tanbihul Ghafilin, [Beirut, Dar Ibnu Katsir: 2000], halaman 429).
5. Memberi Makan Orang yang Berpuasa
Salah satu tindakan yang dapat dilakukan oleh perempuan yang sedang haid adalah memberikan makanan kepada orang-orang yang berbuka puasa. Hal ini dikatakan bahwa pemberi makan kepada orang yang berbuka puasa akan mendapatkan pahala yang sama seperti orang yang berpuasa.
عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الجُهَنِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ، غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
Artinya: “Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda, "Barangsiapa memberi makanan kepada orang yang sedang berpuasa, ia akan memperoleh pahala seperti pahala orang yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun.". (HR At-Tirmidzi).
6. Berdzikir
Salah satu tindakan yang bisa dilakukan oleh perempuan yang sedang haid adalah berdzikir. Ini mencakup membaca berbagai dzikir seperti tahmid, takbir, hauqalah, atau dzikir lainnya setiap waktu, dengan harapan mendapatkan berkah, terutama di bulan Ramadhan yang memiliki malam lailatul qadar.
7. Berdoa
Salah satu amalan yang bisa dilakukan oleh perempuan yang sedang haid adalah memperbanyak bacaan doa. Sebab, membaca doa dapat dilakukan kapan saja dan oleh siapa saja, termasuk perempuan yang sedang haid. Salah satu doa yang dianjurkan untuk terus dibaca adalah doa yang terkenal dari riwayat Aisyah untuk menyambut malam lailatul qadar. Imam Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya meriwayatkan bahwa Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah tentang doa yang sebaiknya dibaca saat mendekati lailatul qadar. Kemudian, Rasulullah SAW menjawab:
اللهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ، فَاعْفُ عَنِّي
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Engkau mencintai keampunan, maka ampunilah aku."
Itulah beberapa amalan yang bisa dilakukan oleh perempuan yang sedang haid selama bulan Ramadhan telah disebutkan. Ini hanya sebagian kecil dari beragam amal yang dapat dilakukan untuk memperkaya ibadah selama bulan Ramadhan. Tentu saja, masih banyak amalan lain yang bisa dilakukan untuk menjalani bulan Ramadhan dengan penuh kebaikan.