Puisi merupakan karya sastra berisi perasaan penyair yang menggugah emosi pembaca melalui rangkaian kata-kata yang indah. Menurut Kosasih (2012), puisi merupakan wujud karya sastra yang memakai kata-kata indah dan penuh makna.
Adapun penyebab puisi memiliki banyak makna adalah karena bahasa yang digunakan lebih padat dan berbeda dengan bahasa yang digunakan sehari-hari.
Unsur-unsur dalam puisi meliputi unsur batin dan unsur fisik. Unsur batin dapat dibagi menjadi 4, yaitu rasa, tema, amanat. dan nada. Sedangkan unsur fisik dapat dibagi menjadi 6, yaitu gaya bahasa, diksi, tipografi, rima, kata konkret, dan imaji.
Simak contoh puisi pendek tentang lingkungan berikut ini.
Contoh Puisi Pendek Tentang Lingkungan
Berikut kumpulan contoh puisi pendek tentang lingkungan dikutip dari buku Tuhan Menjaga Keseimbangan Alam: Antologi Puisi Siswa SD Medan – Binjai oleh Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara.
1. Hutan yang Malang
Oleh: Jehan Sri Handani
Alangkah indahnya dirimu
Kau mempunyai daun yang lebat
Kau berguna sebagai paru-paru dunia
Hutan malangnya nasibmu
Karena orang yang membakar dirimu
Sangat tega dan tidak mempunyai hati nurani
Dia tidak melihat
Begitu banyak orang yang sakit
Dan meninggal
Udara pun menjadi terganggu
Tanah pun menjadi gersang
Banjir melanda kota
Oh, malangnya nasibmu
2. Hutanku Masa Depanku
Oleh: Ghina Abiyyah Maharani
Hutan...
Kau sangat berjasa
Tempat sumber oksigen
Untuk kehidupan makhluk hidup
Hutan...
Tempat hidup hewan
Tempat hidup tumbuhan
Dari segala ragam jenisnya
Hutan...
Kini kau tiada
Rusak karena ulah manusia
Yang rakus dan semakin merajalela
Wahai manusia ...
Mari lestarikan hutan
demi kehidupan
dan masa depan
3. Oh, Bumi
Oleh: Cut Amanda Azzahra
Makhluk hidup berkeliaran di sudut-sudut bumi
Air laut yang berwarna biru
Daratan yang berwarna hijau
Gedung-gedung pun menjulang tinggi
Sungguh indah dan besar bumi ini
Oh bumi...
Dunia telah berguncang
Memberi tahu kepada manusia bahwa kau telah rusak
Tetapi, kenapa bumi masih sanggup menahan ini
Oh bumi...
Bumi yang semakin rusak
Manusia tidak memikirkannya
Musibah-musibah yang menimpa
Kurasa itu mungkin balasan bumi
Terhadap apa yang dibuat manusia selama ini…
Oh bumi...
Aku berharap Tuhan membukakan pintu hati manusia
Aku ingin melihat indahnya dunia ini
Alam yang damai
Mentari yang tersenyum
Yang kukenang di hati
Yang tak pernah kulupakan sampai akhir hayat nanti
4. Lingkungan yang Indah
Oleh: Afrina Hera Rahma Dini
Oh lingkungan...
Kau bagai permata di mataku
Karena kau dunia ini menjadi indah
Oh lingkungan...
Kau sudah menghias dunia ini
Dengan tanaman dan bunga-bunga
Tetapi sayang
Tanaman dan bunga-bungamu
Sering dipetik dan dirusak orang
Sehingga habis
Tetapi aku tidak akan pernah
Membuat bunga dan tanamanmu
Hilang dan layu
Aku akan merawatmu
Sampai mekar dan indah
Karena kau aku hidup
Kalau tidak ada kau
Semua manusia menghirup udara kotor
Dan karena kau
Udara kotor menjadi udara yang bersih
5. Alam untuk Anak Cucu Kita
Oleh: Fouren S. Wijaya
Kau yang kini tertawa
Memandikan harta
Duduk dengan santai
Berkawan dengan kemewahan
Dari mana semua kau dapat?
Dari hutan yang kau tebang
Dari hewan yang kau bunuh
Apakah kau tak ingat?
Masih ada anak cucu kita
Yang mau melihat keindahan alam
Dan masih mau menghirup udara segar
6. Bencana Asap
Oleh: Putri Rhamadani
Indonesia menangis
Karena kabut asap yang kian meningkat
Memakan korban dengan singkat
Maut datang, secepat kilat
Kematian terjadi di mana-mana
Lingkunganku yang indah
Kini menjadi kotor
Kabut asap menutupi keindahan alam
Alam menjadi sangat kelam
Hidup menjadi semakin susah
Banyak yang sedih
Melihat alam yang kini telah rusak
Dan kematian yang terus menerkam
Oh Tuhan... tolonglah hambamu
Yang sedang kesusahan
Untuk menghilangkan kabut asap
Agar kami hidup aman dan tenteram
7. Alam Tempat Tinggalku
Oleh: Irine Raka Nabila
Alam tempat tinggalku
Memberiku banyak manfaat dan kebutuhan
Hutan memberiku kayu dan segala buah dan sayuran
Hutan juga adalah tempat tinggal
Bagi bermacam jenis hewan
Kini hutan sudah semakin sedikit
Tiada reboisasi menanam hutan di lahan yang kosong
Manusia membakar seluruhnya
Hingga tiada satu pun tumbuhan di lahan itu
Asapnya menyebar hingga ke pelosok dunia
Dan menyebabkan kematian
Sampah yang dibuang sembarangan
Mengakibatkan banjir, pencemaran air, dan tanah
Begitu juga bencana alam meletusnya gunung sinabung
Mengakibatkan kematian yang besar
Aku sedih melihat seluruh peristiwa itu
Dan aku bersumpah
Akan selalu menjaga alam di sekitarku
Cara Menyampaikan Puisi
Selain ditulis, puisi juga dibacakan atau disampaikan kepada pendengarnya. Adapun 3 cara yang sering digunakan dalam menyampaikan puisi, yaitu:
Deklamasi Puisi
Deklamasi puisi adalah suatu cara menyampaikan puisi menggunakan lisan, tetapi dalam penyampaiannya dilakukan dengan penuh perasaan, penjiwaan, dan penghayatan serta ketika membacakannya Anda tidak perlu membawa teks puisi.
Pertunjukan Puisi
Pertunjukan puisi dapa diartikan sebagai pembacaan puisi yang dilakukan pada suatu acara. Pada umumnya, pertunjukan puisi berupa dramatisasi puisi atau musikalisasi puisi.
Membacakan Puisi
Membacakan puisi merupakan penyampaian puisi yang dilakukan melalui lisan dan biasanya ketika membacakannya teks puisi akan dibawa ke atas pentas.