Sistem peredaran darah merupakan aliran peredaran darah yang berlangsung terus menerus dan diperlukan oleh tubuh. Namun, sistem peredaran darah menjadi tidak sempurna jika memiliki gangguan. Berkaitan dengan itu, tentu menarik membahas gangguan sistem peredaran darah.
Komponen yang ada pada sistem peredaran darah yakni pembuluh darah, darah, paru-paru, jaringan tubuh, dan jantung. Komponen tersebut memiliki tugas dan peran masing-masing.
Apabila salah satu diantaranya mengalami gangguan, maka sistem peredaran darah pun menjadi tidak lancar. Akibatnya, akan muncul beragam penyakit yang mengganggu kehidupan sehari-hari. Untuk memahami lebih lanjut, berikut ulasan mengenai gangguan sistem peredaran darah.
Gangguan Sistem Peredaran Darah
Gangguan sistem peredaran darah yakni berupa penyakit. Penyakit berikut ini dapat membuat tubuh menjadi tidak maksimal bekerja dan jika dibiarkan terus menerus dapat semakin memperparah kondisi tubuh. Berikut ini sederet gangguan sistem peredaran darah selengkapnya.
1. Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang tentu berpengaruh dalam sistem peredaran darah. Gangguan sistem peredaran darah ini menjadi gangguan yang paling sering terjadi.
Penyakit ini jarang muncul disertai gejala, tetapi jika ada gejala maka gejala tersebut yakni berupa sakit kepala, sesak nafas hingga mimisan. Hipertensi harus segera diatasi atau akan semakin memperburuk kondisi tubuh.
Hipertensi yang tidak ditangani dapat merusak pembuluh darah. Akhirnya, hipertensi dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti demensia, aneurisma, stroke, gagal jantung, gagal ginjang, serangan jantung, dan lain sebagainya.
2. Serangan Jantung
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, serangan jantung menjadi salah satu gangguan sistem peredaran darah. Gangguan ini dikategorikan sebagai kegawatdaruratan dalam medis.
Serangan jantung adalah ketika jantung tidak memperoleh pasokan darah yang cukup sehingga aliran pun terganggu. Kondisi yang membuat aliran darah menuju jantung terganggu yakni penyakit jantung koroner dan aterosklerosis.
Gejala serangan jantung adalah sesak nafas, lemas, pusing, nyeri pada dada, kemudian cemas yang luar biasa. Untuk mencegahnya, lakukan pemeriksaan rutin.
3. Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah kondisi tubuh saat pembuluh darah menyempit bahkan mengeras karena penumpukkan plak. Gejala awal aterosklerosis tidak muncul sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahuinya.
Namun, gejala lebih terasa ketika pembuluh darah sudah tertutup plak dan tidak mampu mengalirkan darah ke organ dan jaringan tubuh. Gejalanya yang muncul tergantung bagian pembuluh mana yang mengalami penyempitan.
4. Trombosis Vena Dalam
Gangguan sistem peredaran darah lainnya adalah trombosis vena dalam atau deep vein thrombosis. Gangguan ini adalah saat pembuluh darah vena tersumbat oleh darah yang membeku.
Pembekuan darah ini kerap terjadi di daerah tungkai. Gangguan ini perlu segera diatasi karena jika dibiarkan begitu saja, maka akan menyebabkan komplikasi yang serius. Penyebab trombosis vena dalam adalah rusaknya pembuluh dana vena, gangguan aliran darah di pembuluh darah vena, dan kondisi darah yang lebih mudah menggumpal.
Faktor penyebab munculnya trombosis vena dalam adalah usia yang lebih dari 60 tahun, kebiasaan merokok, mengonsumsi obat kemoterapi, kelainan genetik, memiliki kanker, serangan jantung, kenaikan kadar hormon estrogen, dan lain sebagainya.
5. Stroke
Gangguan sistem peredaran darah berikutnya yakni stroke, yakni.kondisi saat suplai darah menuju otak tertentu atau terganggu. Stroke disebabkan karena tersumbatnya pembuluh darah yang mengarah ke otak. Stroke yang disebabkan oleh faktor ini disebut dengan stroke iskemik.
Untuk mencegah terjadinya gangguan sistem peredaran darah berupa stroke yakni dengan rutin berolahraga. Selain itu, konsumsi makanan dengan gizi yang seimbang dan membatasi asupan garam. Kurangi rokok dan minuman beralkohol.
6. Aneurisma Aorta
Gangguan sistem peredaran darah berupa aneurisma aorta merupakan gangguan yang mempengaruhi arteri utama di tubuh. Gangguan ini dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Dinding arteri dalam kondisi ini melemah dan memungkinkan terjadinya pelebaran atau menggelembung. Artinya, arteri yang besar dapat pecah dan menjadi keadaan darurat medis.
7. Iskemia
Gangguan sistem peredaran darah yang lainnya yakni iskemia. Iskemia adalah kondisi ketika jaringan tak mendapat suplai oksigen yang cukup. Iskemia yang terjadi pada jantung pada umumnya disebabkan penyempitan atau penyumbatan salah satu atau lebih arteri koroner. Iskemia dapat disebabkan oleh diabetes, hipertensi, hipotensi, kolesterol tinggi dan lain sebagainya.
Itulah beberapa gangguan sistem peredaran darah yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Gangguan sistem peredaran darah tersebut harus segera ditangani karena jika tidak, akan berdampak timbulnya penyakit lainnya.
Untuk menjaga kesehatan tubuh, lakukan olahraga secara rutin. Hindari rokok dan kurangi minuman beralkohol. Selain itu, lakukan pemeriksaan tubuh secara rutin ke pelayanan kesehatan terdekat.
Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, gejala penyakit atau gangguan sistem peredaran darah pun dapat diketahui lebih dini. Selain itu, dampak yang ditimbulkan pun dapat diminimalisir dengan cepat.