Mengenal Perbedaan Otot Polos dengan Otot Lurik

Pexel
Ilustrasi, angkat beban.
Editor: Agung
25/1/2023, 15.02 WIB

Misalnya, pada organ pencernaan, kontraksi otot terjadi secara lambat dan teratur agar makanan dapat bergerak melewati seluruh bagian saluran cerna. 

Oleh karena itu, otot polos menghasilkan energi yang relatif rendah karena selalu bekerja dalam jangka waktu alam tanpa istirahat. Langkah ini  bertujuan untuk meminimalisir kebutuhan energi tubuh. 

Sama seperti otot rangka, otot polos juga dapat mengalami hipertrofi dan ukurannya membesar. Selain itu, otot polos selalu siap membelah diri untuk menambah jumlahnya. Proses ini disebut hiperplasia.

Proses ini jelas terlihat pada rahim saat perempuan sedang memasuki masa pubertas. 

2. Otot Lurik

Salah Satu Perbedaan Otot Polos dengan Otot Lurik adalah Cara Kerjanya (Unsplash)

Dikutip dari laman Health LIne, otot lurik adalah otot yang melekat pada tulang melalui perantara tendon (serta otot). Tendon sendiri merupakan suatu jaringan kuat yang menghubungkan tulang dan otot.

Otot lurik berada di sebagian besar tubuh dan anggota gerak dimana pergerakkanya dpaat dikoontik secara sadar (bersifat sukarela). Jika dilihat dengan mikroskop, bentuk otot lurik terlihat bergaris-garis melintang dikarenakan dua jenis protein otot yaitu aktin dan miosin.

Ciri-ciri

Dikutip dari laman Modul Biologi Kemdikbud Kelas X1 yang disusun Icih Tresnaasih, Mpd, berikut ini ciri-ciri otot polos

  • Sel-selnya memiliki serat-serat yang menampakkan bagian gelap dan terang
  • Bekerja secara sadar (dipengaruhi kehendak kita atau bersifat sukarela)
  • Reaksi kerjanya cepat dan tidak teratur
  • Otot yang mudah lelah
  • Memiliki banyak inti yang terletak di bagian tengah sel
  • Melekat pada rangka tubuh, kaki, lengan, leher, dan dada
  • Bagian kedua ujungnya mengecil (disebut tendon).

Cara Kerja

Otot lurik bekerja ketika saraf di sistem saraf somatik mengirimkan sinyal untuk membuatnya berfungsi. Otot ini bekerja secara sukarela yang berarti dapat dikontrol bagaimana dan kapan otot ini akan bekerja. 

Saat serat berkontraksi (mengencang), otot pun kemungkinan kane menggerakkan tulang sehingga dapat melakukan banyak gerakan berbeda.  

Contoh penggunaan otot lurik yaitu ketika ingin mengambil buku di rak, maka dapat menggunakan otot lurik di leher, lengan, dan bahu. Dengan demikian, otot lurik bisa dikatakan berkontraksi berdasarkan perintah otak.

Halaman: