2. Indeks Kontur
Hal ini menunjukkan adanya garis kontur dengan kelipatan tertentu. Misalnya, setiap kelipatan 1 meter, 5 meter, 10 meter, dan seterusnya.
Dalam menentukan indeks kontur ini maka dapat digunakan rumus penentuan indeks kontur sebagai berikut: i = (25/panjang 1 km di peta) meter.
Sebagai contoh: Pada peta dengan skala 1:1000, maka indeks kontur yang ditunjukkan dalam peta adalah 1 km, pada peta dengan skala 1:1000 = (1 km/1000 cm) = (100000 cm/1000 cm)= 100 meter. Maka, i = (25/100) = 0,25 meter.
Karakteristik Garis Kontur
Garis kontur sangat berguna untuk memproyeksikan bentuk permukaan tanah dan ketinggian pada suatu peta. Garis kontur memiliki karakteristik sebagai berikut ini:
- Garis kontur yang menunjukkan tingkat kerapatan yang lebih besar menandakan sudut kemiringan atau lereng yang sangat curam;
- Garis kontur yang tingkat kerapatannya jarang menandakan keadaan permukaan tanah yang landau;
- Garis kontur selalu bersifat horizontal, tidak bercabang, dan tidak berpotongan;
- Garis kontur selalu berkelok-kelok dan mengikuti sudut kemiringan atau lereng dari suatu lembah;
- Garis kontur selalu tegak lurus terhadap aliran air yang mengalir di permukaan tanah;
- Garis kontur berbentuk kurva tertutup;
- Garis kontur sellu menjorok ke hulu jika melewati aliran sungai;
- Garis kontur selalu menjorok ke arah jalan jika melewati permukaan jalan;
- Garis kontur tidak akan terlihat jika melewati suatu bangunan;
- Garis kontur yang disajikan selalu disesuaikan dengan skala peta yang dibuat;
- Garis kontur memiliki sajian indeks yang berbeda-beda mengikuti posisi topografi suatu wilayah;
- Garis kontur hanya diperuntukkan satu sudut ketinggian tertentu;
- Garis kontur yang bernilai lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur yang bernilai lebih tinggi;
- Garis kontur yang bertanda huruf U selalu menunjukkan punggung pegunungan atau gunung; dan
- Garis kontur yang bertanda huruf V selalu menandakan suatu lembah atau jurang.
Cara Pembuatan Garis Kontur
Berdasarkan penjelasan mengenai garis kontur di atas, maka selanjutnya diberikan penjelasan mengenai cara membuat garis kontur, yaitu:
- Pertama-tama, kita harus melakukan ploting (penentuan lokasi) secara detail pada sejumlah titik yang diperoleh dari observasi/survei/pengukuran langsung di lapangan.
- Selanjutnya, menentukan titik-titik dengan sudut elevasi atau ketinggian yang sama. Hal ini dapat dilakukan dengan cara numerik, taksiran (visual), dan grafis.
- Kemudian mencari sudut elevasi atau ketinggian tertentu dengan menggunakan perbandingan linear antara dua titik yang memiliki informasi sudut elevasi dan sattitik yang akan dicari.
- Maka, interpolasi (garis kontur) dapat diperoleh dari perbandingan segi tiga siku-siku dari sejumlah titik yang telah ditentukan tadi.
- Terakhir, melengkapi peta tersebut dengan simbol kartografi. Simbol ini merupakan alat komunikasi antara pembuat peta dengan pemakai peta. Sehingga, pada permukaan peta hanya menggambarkan simbol-simbol tertentu saja.