Memahami Doa setelah Sholat Istikharah dan Cara Menafsirkan Isyarat

Pexels
Ilustrasi, memanjatkan doa.
Editor: Agung
24/3/2023, 11.25 WIB

Sholat Istikharah merupakan sholat sunnah yang dilaksanakan ketika seorang hamba dihadapkan kepada dua pilihan yang membingungkan dan menyulitkan. Selain melaksanakan sholat istikharah dengan baik, penting juga memahami doa setelah sholat istikharah.

Sholat istikharah dilakukan sebanyak 2 rekaat dengan lafal pertama surat Al Fatihah dan Al Kafirun. Pada rakaat kedua, membaca Al Fatihah dan al Ikhlas.

Keutamaan sholat istikharah dapat membuat seseorang memahami pilihannya, baik perkara yang besar maupun yang kecil. Istikharah menjadi salah satu upahya memohonkan doa kepada Allah SWT agar terhindar dari pilihan yang buruk.

Doa Setelah Sholat Istikharah

Doa Setelah Sholat Istikharah (Pexels)
 

Terdapat doa setelah sholat istikharah yang memiliki makna menarik untuk dilafalkan. Panjatkan doa ini agar rangkaian pelaksanaan sholat istikharah semakin lengkap.

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ -وَيُسَمَّى حَاجَتَهُ- خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ رَضِّنِيْ بِهِ

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku meminta pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu pengetahuan-Mu dan aku mohon kuasa-Mu (atas masalahku) dengan kuasa-Mu. Aku mohon sebagian dari karunia-Mu yang agung karena sungguh Engkau Mahakuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya. Engkau maha mengetahui hal yang gaib.

Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (sebutkan permasalahan yang sedang dialami seorang hamba) lebih baik dalam agamaku, kehidupanku, dan akibatnya terhadap diriku, takdirkan ia untukku, mudahkan jalannya, dan berilah berkah.

Sebaliknya, jika Engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebih berbahaya bagiku dalam agama, dunia, kehidupan, dan akibatnya terhadap diriku baik seketika maupun suatu ketika nanti, maka singkirkan persoalan itu, dan jauhkan aku darinya. Takdirkanlah bagiku kebaikan di mana saja berada, dan berilah ridha-Mu untukku,

Setelah melaksanakan sholat istikharah dan berdoa, lakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya. Apapun yang terjadi nantinya, dianjurkan memilih pilihan yang paling mudah, ringan dan sesuai dengan hati.

Perkara yang Perlu dan Tidak Perlu Istikharah

Doa Setelah Sholat Istikharah (Pexels)
 

Seperti yang sudah dijelaskan, sholat istikharah sangat dianjurkan ketika seorang muslim dihadapkan pilihan yang membingungkan. Hal ini selaras dengan hadist Rasulullah SAW yakni sebagai berikut:

اذا هم أحد كم بالأمر فليركع ركعتين ثم ليقل: أللهم... (رواه البخاري)

Artinya: "Jika diantara kalian hendak melakukan perkara/urusan, maka rukuklah (shalatlah) dua rakaat : kemudian berdoa…" (HR al-Bukhari).

Frasa ‘al-amr’ artinya perkara atau urusan umum. Pengertian lainnya yakni beberapa urusan juga ada yang tidak perlu istikharah.

Contoh perkara yang tidak perlu istikharah adalah perkara yang wajib dan haram. Hal wajib memang sudah seharusnya dilaksanakan. Sementara perkara yang haram memang sudah seharusnya ditinggalkan.

Sholat istikharah sebagai upaya memohon kepada Allah SWT agar seorang hamba mampu membuat pilihan yang terbaik, mendapatkan haknya untuk mengerjakan atau meninggalkan, dan tidak memilih yang bukan haknya. Contoh perkara yang dapat diistikharahi adalah memilih pekerjaan, memilih jabatan, memilih jenjang pendidikan, jodoh, dan lain sebagainya.

Jawaban sholat istikharah pada umumnya muncul dalam hati yakni berupa rasa senang, mantap, yakin terhadap pilihan tersebut. Namun ada pula hasil istikharah yang disajikan melalui mimpi berupa simbol, tanda, suara, dan lain sebagainya.

Seorang hamba yang tidak mendapatkan tanda-tanda tersebut dapat mengulangi sholat istikharahnya dua atau tiga kali. Selebihnya, keyakinan sudah ada pada diri sendiri dan memohonkan kemudahan kepada Allah SWT.

Cara Membaca Tafsir Tanda Sholat Istikharah

Doa Setelah Sholat Istikharah (Pexels)
 

Dalam agama Islam, manusia hendaknya menggunakan dua pendekatan dalam memutuskan suatu permasalahan. Pertama dengan musyawarah dan yang kedua dengan istikharah. Keduanya tidak akan membawa kegagalan dan penyesalan sesuai dengan hadist berikut:

مَا خَابَ مَنِ اسْتَخَارَ ومَا نَدِمَ مَنِ اسْتَشَارَ

Artinya, “Pelaku istikharah tidak mungkin pulang membawa kegagalan, sebagaimana pegiat musyawarah tak akan pernah datang memikul penyesalan.”

Meski demikian, masih banyak orang yang salah memahami atau menafsirkan tanda yang muncul padanya. Oleh sebab itu kemampuan membaca isyarat juga menjadi faktor yang menentukan.

Kisah yang dapat menjadi contoh adalah kisah Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim. Saat itu, meski telah mendapat isyarat untuk menyembelih putranya, Nabi Ibrahim tetap meminta pendapat putranya.

قَالَياَا بُنَيَّ إنِّي أَرَى فِي المَنَامِ أنِّي أَذْبَحُكَ فانْظُرْ مَاذَا تَرَى قال يَا أَبَتِ افْعَلْ ما تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إن شاء الله من الصَّابِرِيِّن

Artinya: “Ibrahim berkata, ‘Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana menurutmu!,’ Ismail menjawab: ‘Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan Allah kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar’.”

Kisah ini juga menunjukkan setelah mendapatkan isyarat dari Istikharah atau dari Allah SWT, Nabi Ibrahim tetap menanyakan kepada sang anak. Kisah ini pun menyampaikan makna lain.

Makna lainnya yakni apabila telah mendapatkan isyarat dari Allah SWT, jangan sembarangan menafsirkan jika tidak memiliki kapabilitas yang tepat. Namun, gunakan pula cara lain yakni musyawarah dan meminta pendapat orang lain atas suatu perkara.