Kisah Uwais Al Qarni, Si Anak Berbakti pada Ibunya

Buku Cerita Teladan Penuh Inspirasi
Ilustrasi Uwais Al Qarni
Editor: Intan
28/3/2023, 13.57 WIB

Uwais Al Qarni dikenal sebagai anak yang berbakti pada ibunya. Kisah Uwais Al Qarni membaktikan dirinya untuk sang ibu. Setiap kali bepergian, Uwais menggendong ibunya yang sakit. Rasulullah SAW pernah berkata, "Aku mencium wangi surga pada diri Uwais Al Qarni."

Dari kisah Uwais Al Qarni, terdapat hikmah orang tua yang melahirkan dan membesarkan kita. Sebagai seorang anak, kita selalu berbakti kepada keduanya. Cara berbakti yaitu menghormati dan mengasihi mereka.

Kisah Uwais Al Qarni

Ilustrasi Kisah Uwais Al Qarni (Insider)

Uwais Al Qarni adalah pemuda fakir miskin yang tinggal di Yaman. Uwais, seorang anak yatim yang tinggal bersama ibunya. Ayahnya sudah lama meninggal dunia. Sementara ibunya tua renta, lumpuh, hingga buta.

Dalam kehidupan sehari-hari Uwais Al Qarni bekerja menggembalakan domba-domba milik orang lain. Upah tersebut dia pakai untuk menafkahi ibunya. Sedangkan sisanya untuk membantu tetangga yang serba kekurangan seperti dirinya. Uwais dikenal sebagai anak yang taat pada ibunya dan beribadah.

Mengutip dari buku Kisah Orang-orang Sabar, Uwais Al-Qarni belum pernah bertemu Rasullullah SAW. Suatu ketika dia memohon izin pada ibunya untuk diperkenankan pergi menemui Rasulullah di Madinah. Ibunya mengizinkan lalu dia berkemas untuk berangkat menuju Madinah.

Sampai di Madinah, Uwais Al-Qarni hanya dapat bertemu Siti Aisyah ra, istri Nabi Muhammad SAW. Saat itu, Rasulullah berada di medan perang. Dalam hati Uwais dia ingin menunggu kedatangan Rasulullah, tetapi dia teringat ibunya yang sudah tua renta dan sakit-sakitan.

Akhirnya Uwais memilih pamit pada Siti Aisyah dan segera pulang ke Yaman. Dia menitipkan salam untuk Rasulullah. Ketika perang sudah selesai, Rasulullah pulang menuju Madinah. Nabi Muhammad SAW menanyakan pada Siti Aisyah tentang orang yang mencarinya. Nabi mengatakan Uwais Al-Qarni, anak yang taat pada ibunya adalah penghuni langit.

Nabi Muhammad SAW melanjutkan keterangannya tentang Uwais Al-Qarni, penghuni langit kepada para sahabat. "Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia, perhatikanlah, ia mempunyai tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya".

Kisah teladan Uwais lainnya terdapat dalam buku 99 Asmaulhusna Dan Kisah-Kisah Yang Inspiratif. Ibu Uwais yang sudah tua renta dan lumpuh ingin berhaji. Uwais akhirnya mencari cara untuk membawa ibunya ke Mekah berhaji. Dia membuat kandang lembu di puncak bukit. Setiap hari, dirinya menggendong anak lembu naik turun bukit untuk memberinya makan. Latihan tersebut untuk membuat dirinya kuat menggendong ibunya dari Yaman ke Mekah.

Uwais rela menempuh perjalanan panjang dari Yaman ke tanah suci. Dia menggendong ibunya untuk tawaf dan sai. Sang ibu sangat terharu dan merasakan cinta putranya yang tulus. Sang ibu memohon ampunan dosa bagi dirinya dan Uwais.

Itulah cerita tentang Uwais Al Qarni. Hikmah dari kisah ini adalah meski miskin harta di dunia, namun jika taat kepada Allah SWT dan berbakti kepada orang tua, maka Allah SWT akan memberi kemudahan dan mengangkat derajat kelak.