4 Dongeng Hewan Pendek untuk Anak SD dan Pesan Moralnya

Unsplash
Ilustrasi, dongeng hewan pendek.
Penulis: Anggi Mardiana
Editor: Agung
12/5/2023, 13.12 WIB

Dongeng hewan pendek atau fabel mengisahkan kehidupan hewan yang memiliki perilaku seperti manusia. Hal ini yang membedakan fabel dengan jenis cerita dongeng lainnya. Cerita tersebut bukan kisah nyata tetapi hanya khayalan belaka.

Tujuan dari dongeng hewan atau fabel, adalah untuk memberikan ajaran moral dan menunjukkan ciri-ciri buruk yang ada pada manusia melalui sifat binatang. Melalui tokoh binatang yang disampaikan dalam sebuah cerita, pesan-pesan moral bisa disampaikan oleh penulis agar pembacanya, terutama anak-anak tidak meniru sifat-sifat yang tidak baik.

Dongeng Hewan Pendek

Meski begitu, dongeng fabel memiliki nilai moral yang bisa diteladani oleh pendengar atau pembaca. Berikut rekomendasi dongeng hewan pendek yang menghibur:

1. Dua Ekor Kambing

Dongeng Dua Ekor Kambing (Poskata.com)

Suatu hari, ada dua ekor kambing tengah berjalan tampak gagah dari arah yang berlawanan, sekelilingnya merupakan pegunungan curam. Kebetulan mereka pun bertemu di tepi jurang secara bersamaan dan jurang itu cukup curam karena adanya air yang mengalir deras.

Untuk menyebrangi jurang, mereka menggunakan sebatang pohon. Sayangnya jembatan itu cukup kecil sehingga tidak bisa dilewati secara bersamaan. Kedua kambing tersebut pun tidak takut. Harga diri dan kesombongannya tidak membuat mereka mengalah untuk memberikan jalan.

Alhasil mereka saling dorong menggunakan tanduk hingga akhirnya tersapu oleh aliran air dan terjatuh ke jurang. Pesan moral yang bisa diambil dari cerita ini yaitu lebih baik mengalah daripada mengalami nasib sial karena keras kepala.

2. Si Kura-kura yang Sombong

Si Kura-kura yang Sombong (Sdnpanembahan.sch.id)

Si Kura-kura yang sombong merupakan dongeng hewan pendek untuk anak SD berikutnya. Kura-kura terkenal dengan sifat sombongnya yang merasa pantas bahwa ia layak terbang dibandingkan berenang di perairan.

Kura-kura itupun jengkel karena ada tempurung keras yang membuat tubuhnya terasa berat. Bahkan Si Kura-kura tampak kesal karena teman-temannya terlihat asyik sedang berenang. Kejengkelannya itupun bertambah saat melihat burung terbang bebas di langit.

Kura-kura memaksa Sang Angsa untuk bisa terbang dan tanpa basa-basi ia pun meminta kura-kura untuk memegang batang kayu yang diangkatnya. Namun tangan kura-kura cukup lemah sehingga harus menggunakan mulutnya agar lebih kuat.

Sang Kura-kura tampaknya bisa merasakan bagaimana asyiknya terbang seperti seekor burung. Sang Kura-kura justru menyombongkan diri saat melihat teman-temannya sedang berenang. Alhasil ia pun lupa bahwa mulutnya harus tetap menggigit sebatang kayu.

Pada akhirnya ia pun terjatuh dengan keras dan beruntungnya bisa selamat oleh tempurung yang sempat ia benci. Pesan moralnya kita harus bersyukur dengan apa yang dimiliki.

3. Ulat yang Sombong

Ulat yang Sombong (Poskata.com)

Tidak kalah seru, dongeng pendek untuk anak SD berikutnya ada Ulat yang Sombong. Diceritakan di sebuah hutan yang lebat ada 2 ekor ulat. Salah satu ekor ulat bernama Fintu, ia terkenal ramah, rendah hati dan baik. Sementara ulat satunya bernama Tuvi memiliki sifat angkuh dan suka meremehkan binatang lain.

Pada suatu hari, ketika Fintu tengah mencari makanan, bertemulah dengan Tuvi. Fintu pun bertanya untuk meminta makanan Tuvi namun ia menolaknya dan tidak mau berbagi makanan dengan Fintu. “Sana cari makanan lain” Tolak Tuvi kepada Fintu.

Fintu pun menunduk seraya mengatakan “baiklah” lalu pergi berlalu. Suatu hari saat diadakan pesta hutan, semua binatang pun diundang dan Putha Si Burung Hantu dengan gesit membagikan undangan daun itu di malam hari dan menaruhnya di depan pintu rumah para binatang.

Terdengar sorak Catty si anak kucing berkata “Asyik! Pasti banyak makanan di sana dan bisa makan sepuasnya!”.

“Aku juga bisa makan biji-bijian kan?” Kata Chacky Si Ayam Jago.

Fintu pun hanya tersenyum mendengar perkataan teman-temannya. Namun tiba-tiba Tuvi menyaut dengan angkuh mengatakan “Ah tenang saja, ini hanya pesta kecil! Suatu saat aku akan membuat pesta lebih besar”!

“Tuvi kau tidak boleh seperti itu!” Kata Piku Si Beruang Madu

Tuvi pun berkata seraya pergi “Huh! Biarkan saja!

Beberapa hari kemudian, Tuvi dan Fintu menjadi kepompong dan menjalani hidup seperti biasa. Beberapa minggu kemudian, Tuvi dan pintu keluar dari kepompongnya. Tidak disangka, Sayap Tuvi berwarna hitam! Sementara Fintu malah berwarna-warni. Tuvi pun tahu bahwa itu akibat keangkuhannya dan sekarang menyesal.

Pesan moral yang bisa diambil dari dongeng hewan pendek untuk anak SD ini yaitu kita tidak boleh memiliki sifat yang angkuh.

4. Rusa dan Kura-kura

Rusa dan Kura-kura (Temanggung.pikiran-rakyat.com)

Suatu hari hiduplah seekor rusa yang terkenal dengan sifat sombong dan pemarah, ia kerap meremehkan kemampuan yang dimiliki oleh hewan lain. Suatu saat, Si Rusa bertemu dengan kura-kura yang sedang mondar-mandir di pinggir danau, Si Rusa bertanya “Hey kura-kura apa yang sedang engkau lakukan di sini?”.

Si Kura-kura pun menjawab “Aku sedang mencari sumber penghidupan”.

Mendengar jawaban Kura-kura, Si Rusa tiba-tiba marah seraya berkata “Jangan berlagak mencari sumber penghidupan, kau hanya mondar-mandir saja!’

Sang Kura-kura pun bersaha menjelaskan namun Si Rusa tetap marah bahkan mengancam akan menginjak tubuh kura-kura. Sang Kura-kura akhirnya merasa jengkel dan menantang mengadu kekuatan betis kaki.

Mendengar tantangan kura-kura mengadu betis, Si Rusa tampak marah. Dengan sombongnya Si Rusa meminta kura-kura terlebih dahulu menendang betisnya denhan sekuat tenaga.

Sang Kura-kura menolak karena jika ia menendang betis Si Rusa, Rusa akan terjatuh dan tidak bisa membalas tendangannya. Mendengar ucapan kura-kura, Si Rusa pun marah sambil mengancang-ngancang untuk menendangnya. Saat dirasa posisinya sudah tepat, Si Rusa pun menendang kura-kura.

Namun tidak berhasik karena saat Si Rusa mengayunkan kaki, Sang Kura-kura segera memasukkan kakinya ke dalam tempurung. Tendangan Rusa pun hanya mengenai tempat kosong. Mendapati tendangannya yang tida mengena, Si Rusa menginjak tempurung kura-kura dengan kuat.

Karena itu, tubuh kura-kura terbenam ke dalam tanah. Si Rusa menyangka bahwa kura-kura telah mati dan meninggalkannya. Sang Kura-kura pun berusaha keluar dari tanah dan mencari Si Rusa. Namun Si Rusa memandang remeh kemampuan kura-kura dan menyuruhnya mengeluarkan segenap kemampuan.

Sang Kura-kura akhirnya mengambil ancang-ancang dari tempat tinggi sambil menggelindingkan tubuhnya. Ketika hampir tiba dengan tubuh Si Rusa, ia menaikkan tubuhnya hingga melayang. Si Kura-kura pun mengincar hidungnya sampai tempurung kura-kura begitu kerasnya mengenai hidung Si Rusa hingga putus dan mati.

Pesan moral yang bisa diambil dari dongeng hewan pendek Rusa dan Kura-kura yaitu jangan suka meremehkan kemampuan orang lain dan bersifat sombong. Kesombongan yang dimiliki hanya mendatangkan penyesalan dan kerugian di kemudian hari.

Itulah kumpulan dongeng hewan pendek untuk anak SD yang bisa dijadikan referensi. Pesan moral yang terkandung dalam setiap dongeng fabel di atas, hal-hal baiknya bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.