Puisi merupakan salah satu jenis karya seni yang berisi kata-kata dengan syair yang saling berkaitan. Biasanya puisi ditulis secara dramatis dan romantis yang mengacu dengan tema serta gaya penulisan penciptanya.
Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi juga diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus.
Adapun yang akan menjadi pembahasan kali ini adalah puisi tentang bunga yang bisa diulik dari sisi menyenangkan, romantis, hingga kesedihan. Puisi yang akan dimuat kali ini dapat Anda berikan kepada orang terdekat sebagai bentuk ungkapan perasaan. Berikut ini beberapa contoh puisi tentang bunga, sebagai referensi membaca Anda, dilansir dari Pelajarindo, dan Rimbakita.
Kumpulan Puisi tentang Bunga
1. Mekar di Pagi Buta
Hari minggu datang lagi,
Ayam berkokok perkasa sekali,
Memecah hening ditepi pagi,
Bangunkan manusia seisi bumi.
Sembari, bunga di halaman mulai mekar,
Bentuknya indah dan melingkar,
Ada melati, anggrek dan mawar,
Memberi kesejukan tanpa menawar.
Mekarmu di pagi buta,
Dibarengi udara penyejuk jiwa,
Aku pandangi dengan seksama,
Oh benar, keindahanmu sungguhlah nyata.
Bila sore telah tiba,
Kusirami kau dengan ceria,
Tak sabar menunggu subuh tiba,
Untuk bisa kembali bersua,
Oh bungaku.
2. Bunga dan Kumbang
Pagi hari ini,
Bunga kembang mekar berseri,
Disapa lembut cahaya mentari,
Hingga tumbuh bersemi kembali.
Kelopak lama berguguran jatuh,
Diterpa angin dengan teduh,
Yang mekar tak kenal lusuh,
Sejak kembang di waktu subuh.
Kumbang pun singgah karena tergoda,
Sambilkan menghisap sari bunga,
Menyerbuk Nektar memupuk asa,
Harum bunga dan warna daun mahkota.
Bagaimana tidak kumbang tertarik,
Meski mentari sepanas terik,
Harummu amat nikmat memekik,
Hingga singgah hinggap memetik.
3. Bunga Matahari
Warnamu kuning,
Ukuranmu besar,
Tak seperti bunga pada umumnya,
Baik keindahan maupun bentuk.
Banyak yang mencarimu,
Haus akan keindahan rupamu,
Bila dipandang takkan jemu,
Waktu begitu cepat berlalu.
Oh, Bunga Matahari,
Ketika kau mekar, menantang mentari,
Kau simbol bunga sejati,
Elok rupawan dan kekal di hati.
Mahkotamu pancarkan keagungan,
Menjadi raja di pekarangan,
Bunga nan dipenuhi keelokan,
Tak diragukan hingga terbantahkan.
Setiap pagi kusirami,
Kau bermekaran dengan sempurna,
Dan kembali kusirami,
Sesaat ketika sore telah tiba.
Kau bertiup kemana angin,
Mengarah ikuti jalannya surya,
Tetap tegak meski malam dingin,
Kuat perkasa kala hari amat membara.
Terima kasih, bunga matahari,
Keindahanmu tawarkan sejuk,
Kemekaranmu memberi arti,
Yang selalu membuatku takjub.
4. Bunga Anggrek yang Indah
Hai Bunga Anggrek,
Meski keberadaanmu langka,
Keindahanmu semakin terasa,
Takkan kubiarkan menjadi sirna.
Meski bukan kau yang terindah,
Namun kesanmu begitu mewah,
Bersinar terang di hari yang cerah,
Biru putih dan juga merah.
Tetaplah kau berada di sana,
Diantara banyaknya bunga-bunga,
Berpucukkan mahkota di ujung kepala,
Menjadi primadona dalam dada.
Hai bunga anggrekku,
Jangan punah dirimu,
Kepergianmu kan jadi sembilu,
Oleh karenanya,
Aku pasti merawatmu.
5. Seekor Kupu-Kupu
Seekor kupu-kupu
Rupanya sering datang
Hinggap ke kembang mawarku
bermain -main dengan riang
Wahai kupu-kupu
Kamu pasti sangat suka
Dengan mawar yang mekar
Menghirup harumnya aroma.
6. Bunga Cinta
Kuhadapi ini setiap malam,
Gelap sepi hening mencekam,
Berteriak kuat namun terdiam,
Sunyi menghardik di tengah kelam.
Hati teriris kian lama memendam,
Atas cinta yang tak padam,
Berjalan di tepian tebing curam,
Dengan sakit yang terus menghujam.
Namun malam itu, semua berubah,
Tuhan menjawab asaku yang hampir sirna,
Hanya berbekal sejuta cinta,
Akhirnya kau takluk di depan mata.
Semua berawal dari sini,
Semenjak malam itu, hatiku terisi,
Yang sekian lama menguncup sepi,
Kini akhirnya bersemi kembali.
Terima kasih, Tuhan,
Atas takdir dan segala jawaban,
Terima kasih, kasih,
Kaulah yang terkasih.
Setangkai bunga ini kan bersaksi,
Atas bersatunya dua insani,
Kubuka lembaran baru dalam mimpi,
Merajut cinta yang kekal abadi.
Setangkai bunga ini menjadi lambang,
Bahwa akulah sang pemenang,
Dengan sabar dan sadar ku berperang,
Hasil membayar letihnya berjuang.
Terima kasih, Sayang.
7. Cerita Bunga
Pagi hari engkau nampak segar
Daun hijau tertetesi embun pagi yang jernih
Kelopakmu tertutup seakan ingin disentuh mentari
Tangkai menjalar sampai hamparan
Siang hari engkau nampak tegar
Berdiri kokoh memancar warna tak tergambar
Bagai bunga tumbuh di musim semi
Berada di pucuk negeri sakti
Elok dipandang susah ditemui
Sore hari engkau nampak merunduk bahagia
Melihat mentari condong yang akan dijemput senja
Sampai kalahkan tinggi menara China
Senang telah meringkas cerita bunga
Hingga tertoreh huruf di lembar kertas dengan tinta.
Itulah daftar kumpulan puisi tentang bunga dengan makna mendalam. Dari sekuntum bunga, pencipta menjabarkan karakteristik serta filosofi dan keterkaitannya dengan kehidupan manusia sehingga menjadi romantis dan dramatis.