Kalimat subjektif adalah kalimat yang didasarkan pada pandangan atau perasaan seseorang terhadap suatu hal. Jenis kalimat ini pada umumnya tidak bisa dibuktikan kebenarannya, berbeda dengan kalimat objektif. Jenis kalimat subjektif umumnya digunakan saat menilai sebuah karya seni, atau menentukan pilihan.
Karena mengacu pada perasaan dan pendapat atau opini seseorang, kalimat subjektif tidak dapat digunakan dalam karya ilmiah. Dalam kata lain, kalimat subjektif berdasarkan pada asumsi yaitu sesuatu yang memiliki nilai beragam, bisa positif atau negatif.
Nah, apa saja ciri-ciri kalimat subjektif, serta dalam situasi apa saja kalimat ini dapat atau pantas digunakan? Simak ulasan singkat berikut ini.
Pengertian Kalimat Subjektif
Pengertian kalimat subjektif yang terdapat pada beberapa sumber literatur umumnya seragam, yaitu kalimat yang berisi pandangan seseorang atau pendapat pribadi. Colin Dictionary misalnya, mengartikan kalimat subjektif sebagai kata sifat yang didasarkan pada perasaan pribadi dan pendapat daripada fakta.
Kemudian, Cambridge Dictionary mendefinisikan kalimat subjektif sebagai suatu pernyataan yang dipengaruhi oleh keyakinan dan perasaan pribadi, bukan fakta. Sementara, menurut Oxford Dictionary, kalimat subjektif adalah sesuatu yang didasarkan pada pendapat sendiri. Subjektif artinya gagasan, pengalaman atau perasaan yang ada di dalam pikiran seseorang.
Definisi yang tercantum dalam Cambridge Dictionary tersebut, disederhanakan oleh BSM Impact, yang mengartikan kalimat subjektif sebagai sebuah pernyataan yang dipengaruhi oleh selera, perasaan atau opini pribadi seseorang.
Jika dilihat dari definisi yang telah disebutkan pada beberapa sumber literatur tersebut, kalimat subjektif tergolong mudah diidentifikasi. Asalkan, kita memahami ciri-cirinya.
Ciri-ciri Kalimat Subjektif dan Contoh Kalimatnya
Seperti telah disebutkan sebelumnya, kalimat subjektif memiliki ciri-ciri khusus, yang membuatnya berbeda dibandingkan kalimat lainnya. Agar bisa membedakan kalimat subjektif dengan jenis kalimat lainnya, berikut ciri-ciri kalimat subjektif:
- Berisi pandangan pribadi mengenai suatu hal
- Melibatkan perasaan atau emosi
- Menggunakan kata-kata yang memiliki sifat relatif seperti menurutku atau kira-kira
- Berupa pendapat pribadi
- Tidak berisi fakta dan tidak bisa dibuktikan bagaimana kebenarannya
Berdasarkan ciri-ciri yang telah dijabarkan, berikut ini beberapa contoh kalimat subjektif yang kerap kita jumpai dalam percakapan sehari-hari.
- Tas punya temanku lebih bagus daripada milikku
- Bubur ayam termasuk menu sarapan yang lezat
- Menurutku rumahnya cukup nyaman
- Kamu terlihat cantik saat memakai bando
- Lukisan itu indah karena memiliki banyak warna
Setelah mengetahui definisi dan ciri kalimat subjektif, akan mudah mengidentifikasi momen apa saja yang pas untuk menggunakan jenis kalimat ini. Beberapa momen yang dimaksud, antara lain ketika mengamati sebuah karya seni atau menilai kecantikan.
Penggunaan Kalimat Subjektif
Melansir dari Gramedia.com, berikut ini beberapa momen atau situasi di mana kalimat subjektif pantas untuk diterapkan.
1. Karya Seni
Kalimat subjektif bisa ditemukan dalam penilaian karya seni. Seseorang yang menyukai warna biru akan merasa senang saat melihat lukisan langit dan laut. Begitu juga dengan mereka yang menyukai warna merah mungkin akan tertarik pada lukisan bunga mawar. Hal ini berkaitan dengan sifat kalimat subjektif adalah berdasarkan prefensi pribadi.
2. Acara Kuliner
Acara kuliner umumnya ditemui di media sosial dan acara televisi. Acara kuliner akan menyuguhkan beragam makanan, komentar atau pendapat pembawa acara mengenai makanan tersebut dipadukan dengan fakta. Untuk fakta yang diulas biasanya berkaitan dengan harga setiap menu makanan.
3. Artikel
Artikel memang ditulis mengacu pada fakta, tetapi banyak juga yang mengacu pada pemikiran penulis. Contoh kalimat subjektif ini mengacu pada pemikiran pribadi mengenai artikel yang dibahas.
4. Kecantikan
Kalimat subjektif juga bisa ditemukan dalam kecantikan. Misalnya menurut si A orang yang dilihatnya memiliki kecantikan yang menarik perhatian. Berbeda dengan si B melihat orang tersebut tidak cantik atau biasa saja. Dalam hal kecantikan, kalimat objektif memiliki sifat relatif.
5. Hubungan
Kalimat subjektif juga sering ditemui dalam hubungan pasangan, sahabat dan keluarga. Kalimat subjektif dalam hubungan bisa terjadi saat salah satu pihak menuduh pasangan tidak setia karena tidak diberitahu bagaimana kunci HP tanpa adanya bukti.
Kalimat subjektif adalah kata sifat yang berdasarkan pada pandangan pribadi, bukan fakta. Contoh kalimat subjektif bisa dilihat dari kata menurut saya, sepertinya, mungkin saja, dan lainnya. Karena berdasarkan pada opini seseorang maka kebenarannya tidak bisa dibuktikan.