Sifat larutan merupakan salah satu materi dari mata pelajaran Kimia. Secara umum, sifat larutan dibedakan menjadi tiga jensi, yaitu larutan asam, basa, dan garam dimana masing-masing memilki ciri dan karakteristik yang berbeda.
Bahkan larutan asam dan basa juga sering ditemukan dan dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari, seperti untuk obat-obatan, produk makanan, pertanian, hingga industri.
Di artikel ini, akan dibahas lebih mendalam mengenai larutan basa yang merupakan senyawa kimia yang dapat menyerap ion hidronium ketika dilarutkan dalam air. Berikut di bawah ini ulasannya.
Pengertian Larutan Basa
Dilansir dari buku Intisari Kimia - Tips & Trik Kilat Menaklukkan Kimia SMA (Kelas X, XI, XII) karya Agus Kamaludin, larutan adalah campuran homogen antara dua macam zat tunggal atau lebih. Larutan terklasifikasi menjadi beberapa bagian, salah satunya basa.
Larutan basa adalah zat yang jika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH).
Selain pengertian tersebut, basa juga memiliki definisi lain yang dikemukakan oleh para ahli seperti yang dihimpun dari buku Cerdas Belajar Kimia oleh Nana Sutresna, yaitu:
- Arrhenius: Senyawa basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion OH.
- Bronsted-Lowry: Basa adalah zat yang dapat menerima H' (akseptor proton).
- Lewis: Basa adalah zat pemberi pasangan elektron kepada molekul atau ion yang lain.
Secara umum, nama basa diucapkan dengan menyebut nama logam, diikuti dengan kata hidroksida. Contohnya seperti NaOH (Natrium hidroksida), Ca(OH), (Kalsium hidroksida), KOH (Kalium hidroksida), dan lain-lain.
Perhatikan contoh-contoh persamaan reaksi berikut.
- NaOH(aq) → Na+(aq) + OH-(aq)
- KOH(aq) → K+(aq) + OH-(aq)
- Ca(OH)2(aq) → Ca&³2;+(aq) + 20H-(aq)
- Ba(OH)2(aq) → Ba&³2;+ (aq) + 20H-(aq)
- NH4OH(aq) NH4+(aq) + OH-(aq)
Berdasarkan jumlah gugus OH yang diikat, senyawa basa dikelompokkan dalam beberapa jenis, yaitu:
- Basa monohidroksi, yaitu senyawa basa yang memiliki satu gugus OH-. Contoh: NaOH(aq), KOH(aq), dan NH4OH(aq).
- Basa dihidroksi, yaitu senyawa basa yang memiliki dua gugus OH Contoh: Ca(OH)2(aq) dan Ba(OH)2(aq).
- Basa trihidroksi, yaitu senyawa basa yang memiliki tiga De gugus OH. Contoh: Al(OH)3(aq) dan Fe(OH)3(aq).
- Basa dihidroksi dan trihidroksi disebut juga basa polihidroksi, yaitu basa yang memiliki lebih dari satu gugus OH. Apabila larutan basa bereaksi dengan asam, maka dihasilkan senyawa garam.
Ciri-ciri Larutan Basa
Basa juga terkebal sebagai akseptor ptoton karena dapat menerima ion H+ (Proton yang berasal dari asam). Dilansir dari buku Kimia 1 Smp Kelas Vii terbitan Yudhistira Ghalia Indonesia, ciri-ciri larutan basa lainnya adalah sebagai berikut
1. Terasa Pahit dan Licin di Kulit
Ciri pertama dari senyawa ini yaitu sebagian besar mempunyai rasa pahit dan getir. Jika Anda menyentuh senyawa ini, maka akan terasa licin. Sama seperti senyawa asam, seseorang juga tidak boleh merasakan senyawa basa dengan mulut, karena berbahaya.
Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati saat menggunakan bahan tersebut. Contoh senyawa basa yang berbahaya di antaranya NaOH, KOH, dan NH,OH.
2. Dapat Menghantarkan Arus Listrik
Ciri berikutnya yaitu larutan basa dapat menghantarkan arus listrik. Hal ini dikarenakan larutan basa dapat menghasilkan ion hidroksida (OH) dan juga karena keberadaan sisa basa yang bermuatan positif. Ion-ion inilah yang dapat menghantarkan arus listrik sehingga bisa termasuk larutan elektrolit.
Sebagaimana dengan senyawa asam, senyawa basa juga dibedakan menjadi dua, yaitu basa kuat dan basa lemah. Kuat lemahnya suatu senyawa basa tergantung pada kemampuan senyawa basa itu dalam melepaskan ion hidroksida (OH). Berikut penjelasannya:
- Basa kuat adalah senyawa basa yang mampu melepaskan ion hidroksida dalam jumlah banyak.
- Basa lemah adalah senyawa basa yang mampu melepaskan ion hidroksida dalam jumlah sedikit.
3. Bereaksi dengan Sebagian Besar Logam
Senyawa basa dapat bereaksi dengan sebagian logam seperti magnesium (Mg), kalsium (Ca), aluminium (Al), dan beberapa logam yang lain membentuk suatu endapan putih. Contoh: 2Mg (s) + OH(aq)- → Mg(OH), (s) endapan putih.
4. Bereaksi dengan Asam Membentuk Garam dan Air
Garam terbentuk sebagai hasil reaksi antara asam dengan basa. Reaksi asam dan basa dikenal pula dengan istilah reaksi penetralan. Contoh:
Basa + asam → garam + air
NaOH(aq) + HNO3(aq) → NaNO3(aq) + H₂O (/)
5. Dapat Dideteksi dengan Kertas Lakmus
Jika Anda memasukkan kertas lakmus merah ke dalam larutan asam maka akan tetap berwarna merah. Sebaliknya, jika Anda memasukkan kertas lakmus biru ke dalam larutan basa maka akan tetap berwarna biru.
Namun jika kertas lakmus merah akan berubah warnanya menjadi biru bila dicelupkan ke dalam larutan basa sedangkan kertas lakmus biru yang dicelupkan ke dalam larutan asam akan berubah warna menjadi merah.
Contoh Larutan Basa
Berikut ini beberapa contoh yang termasuk dalam larutan basa yaitu:
- Aluminium hidroksida yang terdapat pada deodoran dan antasida.
- Kalsium hidroksida yang terdapat pada mortar dan plester.
- Magnesium hidroksida yang terdapat pada obat pencahar, susu magensia dan antasid.
- Natrium hidroksida atau NaOH yang terdapat pada bahan sabun.
- Natrium bikarbonat atau NaHCO2 yang terdapat pada soda kue.
- Amonia atau NH3 yang terdapat pada cairan pembersih lantai/cairan pembersih noda.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, basa dibedakan menjadi basa kuat dan basa lemah. Berikut beberapa contoh larutan basa berdasarkan basa kuat dan lemah:
1. Contoh Larutan Basa Kuat
Dikutip dari laman Chemistry LibreTexts, basa kuat adalah basa yang terionisasi secara sempurna ke dalam air dan memiliki pH mendekati 14. Adapun beberapa contoh larutan basa kuat, diantaranya:
- Natrium hidroksida (NaOH)
- Litium hidroksida (LiOH)
- Kalium hidroksida (KOH)
- Kalsium hidroksida (Ca(OH2))
- Barium hidroksida (Ba(OH2))
- Rubidium hidroksida (RbOH)
- Sesium hidroksida (CsOH)
- Stronsium hidroksida (CsOH)
2. Contoh Larutan Basa Lemah
Basa lemah adalah senyawa basa yang tidak terionisasi secara sempurna di dalam air. Basa lemah memiliki pH yang mendekati 7. Berikut adalah beberapa contoh basa lemah:
- Amonia (NH3)
- Amonium hidroksida (NH4OH)
- Besi (II) hidroksida (Fe(OH)2)
- Tembaga (II) hidroksida (Cu(OH)2)
- Etilamin hidroksida (C2H5NH3OH)
- Metilamin hidroksida (CH3NH3OH)
- Natrium bikarbonat (NaHCO3)
- Timbal (II) hidroksida (Pb(OH)2)
- Seng hidroksida (Zn(OH)2)