Mencermati Tahapan Gejala Rabies pada Manusia hingga Pencegahannya

ANTARA FOTO/Makna Zaezar/hp.
Ilustrasi, relawan vaksinator hewan menyiapkan vaksin anti rabies sebelum disuntikkan pada seekor anjing saat program layanan vaksinasi rabies gratis di Jalan Taurus, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sabtu (1/4/2023).
Editor: Agung
19/6/2023, 13.34 WIB

Rabies merupakan salah satu penyakit yang muncul karena infeksi virus dari hewan yang dapat menular ke manusia. Untuk memahaminya, menarik membahas gejala rabies pada manusia.

Rabies memiliki gejala awal yang berbeda-beda di setiap stadiumnya. Rabies adalah penyakit menular yang mematikan karena menyerang sistem saraf pusat.

Penyakit rabies ini disebabkan adanya virus lyssa dari famili rhabdoviridae. Setiap orang wajib memahami virus rabies. Simak uraian lengkapnya dalam penjelasan berikut

Gejala Rabies pada Manusia

Rabies ditularkan melalui gigitan, cakaran, jilatan pada kulit yang terluka oleh hewan yang terinfeksi tersebut. Penyakit yang disebut dengan anjing gila ini dapat menular melalui air liur, urine, cairan tubuh hewan yang terinfeksi itu masuk ke selaput lendir atau luka terbuka manusia maupun mamalia.

Rabies banyak ditularkan oleh anjing, tetapi ternyata banyak juga hewan lain yang menjadi perantaranya. Hewan tersebut yakni monyet, kelelawar, dan kucing.

Terdapat empat stadium rabies yang menyerang ke manusia yakni stadium prodromal, rangsangan, gila, dan lumpuh. Untuk memahami tanda atau gejala rabies pada manusia, berikut ini penjelasan lengkapnya.

Gejala Rabies Pada Manusia (Pexels)

1. Gejala Rabies Stadium Awal

Gejala rabies pada manusia di tahap awal adalah badan yang lemas, lesu dan tidak bertenaga, tidak nafsu makan, sulit tidur, demam, muntah-muntah, sakit kepala, sakit tenggorokan, hingga mual-mual.

2. Gejala Rabies Stadium Rangsangan

Gejala rabies pada manusia pada stadium rangsangan mempengaruhi sistem sensoris. Gejala tersebut yakni luka bekas gigitan yang terasa nyeri, panas, kesemutan. Kemudian, ada perasaan cemas dan gelisah secara berlebihan. Reaksi yang berlebihan ketika terkena cahaya, gerakan, dan suara.

3. Gejala Rabies Stadium Gila

Adapun gejala rabies pada manusia yang berikutnya yakni di tahap stadium gila. Penderita rabies akan mengalami ketakutan berlebihan terhadap air, cahaya, suara, angin.

Kemudian, penderita juga akan berteriak, menjambak rambut, lari dan lompat tanpa sebab. Penderita jadi mudah mengeluarkan air liur berlebihan, banyak berkeringat, kerap kencing, air mata keluar berlebihan.

4. Gejala Rabies Stadium Lumpuh

Gejala rabies pada manusia yang berikutnya yakni mulutnya menganga. Kemudian terasa lumpuh di kaki dan sesak nafas karena otot pernafasan lumpuh.

Gejala Rabies Pada Manusia (Pexels)

Masa Inkubasi Virus

Penderita dapat merasakan gejala rabies pada 2 minggu hingga 2 tahun setelah tertular. Namun tanda-tandanya dapat muncul sekitar 3 hingga 8 minggu pasca terpapar.

Masa inkubasi virus ini tergantung bagian tubuh yang menjadi lokasi masuknya virus. Jika penderita tergigit di bagian tubuh dekat otak, maka inkubasi virus cenderung lebih singkat.

Namun hal ini juga dipengaruhi daya tahan tubuh, tipe virus, dan kondisi kesehatan tubuh. Pengobatan intensif diperlukan agar gejala tidak berlanjut ke stadium berikutnya dan mencegah kematian.

Menurut hellosehat.com, penderita dapat meninggal dunia pada hari ke-4 hingga 7 setelah mengalami koma. Pada umumnya, koma karena rabies kerap berujung pada kematian kecuali pasien dibantu dengan alat bantu pernafasan.

Cara Mengatasi Munculnya Gejala Rabies

Munculnya gejala rabies pada manusia terkadang sulit dideteksi karena belum ada tes rabies sebelum gejala khasnya seperti takut air atau angin. Namun jika seseorang tergigit anjing yang diduga rabies atau sedikit merasakan tanda, maka hal yang perlu dilakukan yakni:

1. Cuci Gigitan Hingga Bersih

Bersihkan luka gigitan secepat mungkin dengan sabun dan air yang mengalir. Bersihkan selama 15 menit agar seluruh virus segera mati dan tidak menjangkiti tubuh.

2. Beri Cairan Antiseptik

Setelah itu, obati luka tersebut dengan obat merah atau betadine. Obat tersebut akan membunuh virus sehingga tidak masuk ke tubuh.

3. Bawa Ke Rumah Sakit

Setelah itu, bawa penderita ke rumah sakit atau puskesmas agar luka segera kembali dibersihkan dengan tepat. Selain itu, tujuannya yakni agar penderita memperoleh pengobatan rabies seperti vaksin dan serum anti-rabies.

Gejala Rabies Pada Manusia (Pexels)

Cara Mencegah Penularan Virus Rabies

Untuk mengurangi risiko terkena virus rabies, terdapat hal yang mampu dilakukan. Cara mencegah penularan virus rabies yakni sebagai berikut:

1. Vaksin Hewan Peliharaan dan Diri Sendiri

Hewan peliharaan seperti anjing dan kucing wajib dilakukan vaksinasi terhadapnya. Hal ini untuk mencegah anjing dan kucing tertular virus rabies maupun penyakit lainnya. Manusia juga perlu menerima vaksin anti-rabies agar tidak tertular virus tersebut.

2. Jaga kontak dari Hewan yang Berpotensi Terkena Rabies

Minimalkan kontak dengan hewan seperti anjing, kucing, monyet dan kelelawar. Hindari hewan tersebut jika diduga menderita rabies.

3. Menjaga Hewan Peliharaan agar Tidak Berinteraksi dengan Hewan Liar atau Asing

Cegah hewan peliharaan keluar rumah agar tidak terjangkit virus. Hal ini juga mampu melindungi diri sendiri serta keluarga.

4. Lapor ke Petugas Jika Ada Seseorang atau Hewan yang Memiliki Gejala Rabies

Lapor ke pihak yang berwenang jika mengetahui ada orang atau hewan yang menderita rabies. Hal ini bertujuan mencegah penyebaran semakin luas.

Itulah penjelasan mengenai gejala rabies pada manusia selengkapnya.