Menilik Sejarah Pramuka Dunia dan Sosok Pencetusnya

pramuka.or.id
Ilustrasi, Lord Baden Powell of Gilwell.
Editor: Agung
24/7/2023, 09.45 WIB

Pramuka pada umumnya merupakan kegiatan yang diselenggarakan dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Pramuka sebenarnya sudah muncul sejak puluhan tahun yang lalu.

Berkaitan dengan sejarah pramuka dunia, menarik untuk membahasnya. Kegiatan yang menuntut kedisiplinan seseorang itu ternyata ada kaitannya dengan kemiliteran.

Pramuka berkembang dari Inggris kemudian ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Simak uraian tentang sejarah pramuka dunia berikut.

Sejarah Pramuka Dunia

Sejarah Pramuka Dunia (pramuka.or.id)

Melansir dari pramuka.or.id, Kepanduan dunia awalnya muncul dari pemikiran seorang pemuda Inggris. Pemuda tersebut menuliskan pengalamannya saat bertugas di Afrika dan India. Pemuda tersebut adalah Lord Baden Powell of Gilwell, yang lebih dikenal sebagai Baden Powell.

Baden Powell lahir pada 22 Februari 1857 di London. Ayahnya bernama Domine Baden Powell, seorang Profesor Geometry di Universitas Oxford.

Ayahnya meninggal ketika Baden Powell masih kecil. Kemudian pada tahun 1876, Baden Powell bergabung dengan pasukan Hussars ke 13 di India.

Ia kemudian berhasil bertugas di India, Afghanistan, Zulu, dan Ashanti dari tahun 1888 hingga 1895. Selama perang Boer, Baden Powell menjadi staf dari pasukan Kerajaan Inggris.

Ia juga menjadi kolonel pasukan berkuda di Afrika Selatan dan mengalami pengalaman terkepung oleh bangsa Boer di Kota Mafeking selama 127 hari dengan kekurangan makanan.

Sejarah Pramuka Dunia (pramuka.or.id)

Baden Powell juga berhasil mengalahkan bangsa Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik raja Dinizulu. Pengalaman tersebut ditulis menjadi sebuah buku yang berjudul Aids to Scouting dengan tujuan memberikan petunjuk kepada tentara Inggris agar dapat melakukan tugas penyelidikan dengan baik.

Buku ini berisi cara menjelajahi hutan, kecakapan yang diperlukan, tips yang diperolehnya dari alam dan tokoh masyarakat. Contohnya seperti mengenali jejak perjalanan untuk keluar dari hutan, mengenali buah-buahan yang bisa dimakan, air yang aman diminum, dan mengetahui arah mata angin di dalam hutan yang rimbun.

Untuk menguji kebenaran isi buku tersebut, sebuah kelompok pemuda yang dikenal sebagai Boys Brigade mengundang Baden Powell untuk melakukan perkemahan di Pulau Brownsea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari. Selama perkemahan, peserta mengaplikasikan isi buku itu bersama Baden Powell, dan pengalaman tersebut dicatat setiap hari.
Pada akhir perkemahan, catatan-catatan tersebut dikumpulkan oleh Baden Powell dan dijadikan sebuah buku dengan judul Scouting For Boys (1908).

Sebuah kelompok remaja yang sedang berkemah di Brownsea merubah namanya dari Boys Brigade menjadi Boy Scout. Mereka menggunakan buku Scouting For Boys sebagai panduannya.

Kemudian, ajaran Baden Powell ini menjadi populer dan melahirkan organisasi kepanduan untuk anak laki-laki yang disebut Boys Scout. Setelah itu, organisasi kepanduan untuk anak perempuan juga didirikan dengan nama Girl Guides, dengan bantuan dari Agnes, adik perempuan Baden Powell, dan diteruskan oleh Ny. Baden Powell.

Sejarah Pramuka Dunia (pramuka.or.id)

Buku panduan untuk perempuan itu disebut Handbook Girl Guides yang dikerjakan bersama Agnes Baden Powell pada tahun 1912. Baden Powell kembali ke Inggris pada tahun 1908 dan menjadi Letnan Jenderal, dan dianugerahi gelar Ksatria pada tahun 1909.

Pada tahun 1910, Baden Powell mengajukan pensiun dari militer dengan pangkat terakhir sebagai Letjen. Ia menikah dengan Olave St. Clair Soames pada tahun 1912 dan memiliki tiga anak bernama Peter, Heather, Betty.

Pada tahun 1912, juga didirikan organisasi kepanduan untuk anak-anak usia siaga yang disebut CUB (anak serigala). Pendirian itu disertai terbitnya buku Jungle Book yang berisi cerita tentang Mowgli, seorang anak yang dibesarkan oleh serigala, yang digunakan sebagai cerita dasar kegiatan Cub.

Kemudian pada tahun 1918, Baden Powell mendirikan Rover Scout yakni Pramuka usia Penegak untuk menampung orang-orang yang berusia di atas 17 tahun tetapi masih aktif dalam kegiatan kepanduan. Panduan yang digunakan yakni buku Rovering To Succes (Mengembara Menuju Kebahagiaan) (1912).

Pada 1920, para pandu dari seluruh dunia berkumpul di Olimpia, London, Inggris. Pertemuan itu merupakan acara Jambore Dunia pertama.

Pada akhir kegiatan jambore tanggal 6 Agustus 1920, Baden Powell diangkat sebagai Chief Scout of The World atau Bapak Pandu Sedunia. Sejak tahun 1920, Dewan Internasional dengan 9 anggota dibentuk dan Biro Sekretariatnya bermarkas di London, Inggris.

Pada tahun 1929, Baden Powell diberi gelar kehormatan "Lord" oleh Raja George V dan namanya menjadi Lord Baden Powell of Gilwell dengan julukan Baron. Baden Powell sempat mengunjungi Batavia yang sekarang adalah Jakarta pada tanggal 3 Desember 1934.

Kemudian ia juga mengunjungi Jambore di Australia dan daerah lainnya. Baden Powell dan istrinya pun akhirnya tinggal di Inggris pada sekitar tahun 1935-1938.

Setelah beberapa saat, dia kembali ke tanah Afrika, dan menghabiskan masa tuanya di Nyeri, Kenya. Dia meninggal pada tanggal 8 Januari 1941 dan diantar oleh para pengawas yang sangat mencintainya dengan kereta ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Pada tahun 1958, Biro Kepanduan Sedunia (Putra) dipindahkan dari London ke Ottawa, Kanada. Kemudian, pada tanggal 1 Mei 1968, dipindahkan lagi ke Jenewa, Swiss.

Biro Kepanduan Dunia (Putra) di Jenewa hanya memiliki 40 staf dan memiliki 5 kantor regional di Costa Rica, Mesir, Filipina, Swiss, dan Nigeria. Biro Kepanduan Dunia (Putri) tetap berada di London dan memiliki 5 kawasan yaitu Eropa, Arab, Asia Pasifik, Amerika Latin, dan Afrika.