Mencermati Macam-macam Polutan Penyumbang Polusi Udara

Unsplash
Ilustrasi, dampak polusi udara.
Penulis: Anggi Mardiana
Editor: Agung
22/8/2023, 08.57 WIB

Macam-macam polutan penyumbang polusi udara mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Polutan penyebab polusi udara bisa dihasilkan dari aktivitas manusia seperti pabrik, kendaraan bermotor dan aktivitas alam berupa kebakaran hutan dan meletusnya gunung merapi.

Polutan merupakan bahan pencemaran lingkungan atau zat yang mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan, baik tanah, air, udara dan lainnya. Polutan cukup berdampak buruk bagi semua jenis organisme dan ekosistem sehingga tidak hanya pada satu jenis organisme saja.

Istilah polutan dan polusi kerap disamakan oleh masyarakat padahal memiliki arti berbeda. Polusi menurut Encyclopedia Britannica diartikan sebagai penambahan zat atau bahan berbahaya ke lingkungan. Sementara itu, zat kimia atau bahan berbahaya yang menjadi penyebab terjadinya polusi disebut polutan atau pencemar.

Macam-macam Polutan Penyumbang Polusi Udara

Macam-macam Polutan Penyumbang Polusi Udara (Unsplah)

Ada beberapa jenis polutan penyumbang polusi udara yang memenuhi atmosfer bumi dan perlu kita waspadai. Berikut di antaranya:

1. Materi Partikulat (PM)

Mobil dan pabrik apabila membakar bahan bakar akan mengeluarkan limbah yang merusak udara. Kondisi ini terjadi saat hujan kemarau. Udara di sekitar dipenuhi oleh partikel (PM) dan cairan berbahaya yang mengisi atmosfer kita seperti sulfat, debu, nitrat, allergen dan serbuk sari.

Partikel-partikel tersebut memiliki ukuran sangat kecil sehingga bisa masuk ke dalam hidung lalu paru-paru. Kondisi ini cukup berbahaya bagi kondiri paru-paru dan jantung. Efek jangka pendeknya, polutan pencemar udara bisa menyebabkan iritasi mata, sakit tenggorokkan dan asma.

2. Sulfur Dioksida (SO2)

Sulfur dioksida merupakan gas berbahaya yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Selain itu, gas ini terbentuk dari letusan gunung berapi yang sering terjadi di Indonesia dan cukup berbahaya bagi atmosfer.

Tidak memiliki warna dan bau, SO2 sulit dilihat oleh mata telanjang. Sulfur dioksida berkontribusi terhadap polusi lingkungan dengan mengeluarkan partikel ke udara. Apabila tercium, zat ini bisa menyebabkan iritasi tenggorokan, hidung, paru-paru, kardiovaskular dan penyakit pernapasan lain.

3. Karbon Monoksida (CO)

Polusi udara yang terjadi karena limbah pabrik bisa mengeluarkan zat karbon monoksida cukup berbahaya. Zat ini tidak memiliki warna dan bau sehingga mudah terhirup. Karbon monoksida (CO) bisa menghambat jumlah oksigen yang diperlukan oleh organ dan jaringan tubuh. Konsekuensi paling fatal bisa menyebabkan kematian.

Paparan polutan CO menyebabkan sejumlah gejala seperti sakit kepala, flu, pusing, mual, disorientasi hingga kelelahan. Pada orang yang memiliki riwayat jantung, zat monoksida bisa menyebabkan sakit dada. Tidak hanya itu, paparan dalam konsentrasi tinggi bisa menyebabkan masalah penglihatan dan risiko bagi bayi belum lahir.

4. Nitrogen Dioksida (NO2)

Macam-macam polutan penyumbang polusi udara berikutnya ada Nitrogen dioksida (NO2). Polutan jenis ini cukup berbahaya karena bisa membentuk kabut fotokimia yang cukup merusak bagi kesehatan.

Emisi berbahaya dari industri, mobil, bahan bakar fosil dan kompor gas akan mengeluarkan gas NO2 berbahaya. Nitrogen dioksida mudah ditemukan di jalan raya dan ruangan yang menggunakan gas untuk memasak.

Apabila konsentrasi gas yang terhirup terlalu tinggi bisa menimbulkan masalah kesehatan serius. Gas bisa menyebabkan peradangan saluran pernapasan, pneumonia, influenza dan rentan terhadap infeksi paru-paru. Selain itu, bisa menyebabkan alergi dan asma. Sementara dalam jumlah terlalu banyak akan mempengaruhi lapisan ozon dan struktur tanah.

Macam-macam Polutan Berdasarkan Tempatnya

Macam-macam Poluta Berdasarkan Tempatnya (Unsplash)

Polutan merupakan zat berbahaya yang bisa mencemari udara, tanah, air dan lainnya. Berdasarkan tempatnya, polutan terbagi atas beberapa jenis berikut:

1. Polutan Udara

Polutan udara terdapat dalam udara seperti debu, gas, asap dan partikel lain yang menimbulkan pencemaran udara. Polutan udara dihasilkan dari aktivitas manusia seperti kendaraan bermotor, pabrik, kebakaran hutan dan aktivitas alam seperti kebakaran hutan atau erupsi gunung berapi.

2. Polutan Air

Polutan air merupakan jenis polutan yang terdapat dalam air seperti bahan kimia, limbah industri, limbah domestik yang merusak kualitas air dan menimbulkan kerusakan pada ekosistem air. Jika air yang tercemar oleh polutan dibiarkan terus-menerus bisa menimbulkan kerusakan ekosistem air yang tersusun atas tumbuhan air dan makhluk hidup.

3. Polutan Tanah

Polutan tanah terdapat di dalam tanah seperti limbah industri, bahan kimia dan limbah domestik yang merusak struktur tanah sehingga menimbulkan kerusakan pada hewan dan tanaman. Pencemaran tanah terjadi karena kegiatan pertanian, pertambangan dan limbah rumah tangga.

4. Polutan Cahaya

Polutan cahaya merupakan produksi cahaya yang terlalu berlebihan yang biasanya dihasilkan oleh perkotaan besar. Polusi cahaya bisa mengganggu aktivitas hewan nokturnal serta migrasi burung. Cahaya yang terlalu terang ini menimbulkan gangguan penglihatan pada manusia dan berpotensi menyebabkan gangguan mata.

5. Polutan Suara

Polutan suara kebisingan dengan kekuatan di atas 85 desibel. Contoh polutan suara di antaranya suara sirine, pengeboran tanah, suara konser musik rock, sonar angkatan laut dan mesin pesawat jet.

Bisa disimpulkan bahwa macam-macam polutan penyumbang polusi udara berupa gas atau zat kimia yang terakumulasi ke atmosfer. Selain polutan udara, jenis polutan berdasarkan tempatnya terbagi atas polutan cahaya, suara, tanah dan air.