Dalam beberapa tahun terakhir, banyak orang mulai tertarik berinvestasi di pasar modal dengan menbeli saham. Pasalnya, saham merupakan produk investasi yang menawarkan potensi keuntungan dengan persentase yang cukup tinggi.
Saham sendiri merupakan instrumen investasi yang menjadi bukti kepemilikan dari sebuah perusahaan atau bukti dari penyedia modal. Namun dalam praktiknya, masih banyak juga yang belum mengerti cara jual beli saham untuk pemula.
Untuk bisa berinvestasi saham, seseorang hanya perlu memiliki kartu tanda penduduk atau KTP. Jika Anda baru memulai untuk berinvestasi, Anda perlu mengetahui cara beli saham yang baik dan benar.
Berikut ini beberapa cara membeli saham untuk pemula yang bisa diterapkan.
Cara Membeli Saham Untuk Pemula
Berikut ini enam cara yang bisa dilakukan bila ingin membeli saham sebagai investasi.
1. Tentukan Perusahaan Sekuritas
Langkah pertama yang perlu Anda lakukan yaitu memilih perusahaan sekuritas terbaik sebagai tempat bertransaksi saham. Perusahaan inilah yang nantinya akan menjadi perantara Anda dengan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Artinya, perusahaan sekuritas ini yang akan membantuAnda membuat rekening untuk jual-beli saham sehingga Anda tidak perlu lagi datang ke BEI.
Secara umum, hampir semua perusahaan sekuritas baik, asal sudah terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).
Untuk memilih sebuah sekuritas, pastikan perusahaan tersebut sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia dan cari tahu tentang latar belakang, pemegang saham, dan manajemen perusahaan dari kedua situs otoritas tersebut.
Selain itu, coba cari cerita lain tentang sepak terjang perusahaan di pasar modal, terkait dengan pernah-tidaknya terkena kasus besar, atau bahkan penipuan yang pernah terjadi, sehingga nantinya tidak akan kaget. Pastikan juga perusahaan sekuritas yang dipilih sesuai dengan profil Anda.
2. Buka Rekening Dana Nasabah
Langkah selanjutnya adalah membuka Rekening Dana Nasabah (RDN). Ini merupakan rekening yang dimiliki oleh semua investor untuk melakukan transaksi jual beli di pasar modal. Rekening ini akan dibantu oleh perusahaan sekuritas
Tahapan-tahapan dalam membuka RDN adalah menyiapkan dokumen yang dibutuhkan seperti KTP dan NPWP bagi WNI dan paspor untuk WNA. Anda juga perlu menyiapkan fotokopi bagian depan buku tabungan yang dimiliki dan juga dua lembar materai.
Selanjutnya, Anda bisa memilih sekuritas tempat Anda akan membuat rekening tersebut. Anda bisa memilih sekuritas yang sudah mendapatkan pengawasan dari OJK. Isi formulir dan semua informasi yang dibutuhkan sebelum menyetorkan deposito awal pada RDN tersebut.
3. Melakukan Setoran Awal
Untuk bisa membeli saham, tentunya Anda perlu melakukan setoran awal lebih dulu. Setoran ini harus ditransfer ke RDN dari perusahaan sekuritas. Namun dalam prosesnya, pastikan Anda mentransfer dari rekening bank yang sudah didaftarkan, ya.
Jumlah setorannya pun beragam. Beberapa perusahaan sekuritas bahkan memberikan kemudahan untuk melakukan setoran awal mulai dari Rp100 ribu. Anda hanya perlu mneyesuaikan setoran awal dengan kemampuan finansial Anda.
4. Pilih Saham yang Akan Dibeli
Setelah setoran masuk, sudah bisa langsung membeli saham. Di sinilah kejelian kamu membaca pasar saham diperlukan.
Meskipun Anda sudah memiliki rekening, bukan berarti Anda bisa membeli saham secara sembarangan. Untuk memilihnya, Anda bisa menggunakan aplikasi milik bank sekuritas yang berfungsi sekaligus sebagai alat pantau.
Namun, sebelum membelinya, pastikan Anda membaca dengan teliti laporan keuangan dan kinerja perusahaan saham tersebut.
Pembelian saham sendiri hanya bisa dilakukan pada saat operasional BEI sedang buka. Di sinilah kejelian kamu membaca pasar saham diperlukan juga harus membeli saham minimal 1 lot atau setara dengan 100 lembar saham. Artinya, nilai saham per lembar harus dikalikan 100 dulu untuk mendapatkan harga 1 lot.
5. Memantau pergerakan pasar
Seorang investor wajib memantau pergerakan pasar. Anda bisa menggunakan media sosial atau berita yang membahas harga saham untuk mengetahui pergerakan saham kamu.
Sebagai investor, Anda juga wajib selalu memantau pergerakan saham yang dimiliki dengan rajin mencari tahu informasi tentang perusahaan tersebut. Hal ini akan memberikan Anda informasi tentang kapan waktu yang tepat untuk membeli lagi atau menjual saham yang dimiliki.
Harga saham yang terkoreksi merupakan tanda Anda perlu membeli saham yang lebih banyak. Di sisi lain, harga saham yang sudah ada di titik paling atas adalah tanda untuk mendapatkan keuntungan dari saham.
Selain itu, Anda juga perlu memantau aktivitas saham lain. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan saham baru untuk kembali mengelola keuangan Anda . Siapa tahu ada saham-saham yang berpotensi menguntungkan lainnya.
6. Beli Saham Ketika nilai turun
Dengan modal awal yang relatif rendah, Anda bisa memberikan perasaan aman untuk Anda yang baru ingin membeli saham secara langsung. Selain itu, saham yang Anda beli ketika turun memiliki potensi peningkatan nilai di waktu yang akan datang.
Dengan pemahaman analisis yang semakin dikembangkan, Anda juga bisa memiliki peluang untuk menentukan kapan nilai saham yang Anda miliki akan naik.