10 Contoh Teks Anekdot Dialog Singkat, Lucu, dan Bermakna

Freepik
Ilustrasi, membaca anekdot.
Penulis: Ghina Aulia
Editor: Safrezi
18/10/2023, 07.59 WIB

Teks anekdot merupakan jenis tulisan naratif yang diangkat dari kejadian nyata. Salah satu tujuannya yaitu untuk menyindir suatu hal melalui sudut pandang tertentu.

Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks anekdot adalah sebuah cerita singkat yang menarik karena terdapat unsur lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian sebenarnya.

Tidak hanya berbentuk teks, tulisan anekdot kerap dibuat menjadi komik bergambar. Berisi ilustrasi antartokoh yang berdialog. Umumnya gambar dibuat dengan perspektif ‘lucu’ merepresentasikan pesan yang ingin disampaikan.

Terkait dengan itu, kali ini Katadata.co.id juga akan memberikan contoh teks anekdot dialog singkat yang bisa dijadikan referensi. Mengutip dari bberapa.sumber, berikut daftarnya.

Contoh Teks Anekdot Dialog

Berikut kumpulan teks anekdot dialog:

1. Wibu

Dua sohib sedang menikmati jam kosong lantaran guru mata pelajaran Bahasa Indonesia mereka tidak masuk.

Dimas: "Kamu suka anime ya, Han?"

Rayhan: "Suka"

Dimas: "Berarti kamu wibu dong?"

Rayhan: "Enggak, aku suka animenya doang"

Dimas: "Tapi kamu bau bawang loh, Han. Berarti kamu wibu, kan wibu bau bawang."

2. UU ITE

Seorang yang kemalingan motor melapor ke Polisi.

Pelapor: "Pak saya kemalingan."

Polisi: "Kemalingan apa?"

Pelapor: "Motor, Pak. Tapi saya beruntung Pak."

Polisi: "Kemalingan kok beruntung?"

Pelapor: "Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya."

Polisi: "Sudah minta izin malingnya untuk merekam?"

Pelapor: "Belum...(sambil menatap polisi dengan keheranan)

Polisi: "Itu ilegal karena melanggar UU ITE. Anda saya tangkap!"

Pelapor: (Hanya bisa pasrah tak berdaya)

Contoh Teks Anekdot Dialog

3. Siapa yang Lebih Pintar?

Hakim: “Dengan ini, sidang memutuskan bahwa atas kejahatannya yang merugikan orang lain, terdakwa Johnny dijatuhi vonis 5 tahun penjara.”

Koruptor: “Keberatan, Yang Mulia. Kenapa hukuman yang saya terima berat sekali? Koruptor 2 triliun saja kemarin hanya dihukum 3 tahun.”

Hakim: “Dia itu korupsi 2 triliun dari 200 juta rakyat. Jadi, tiap rakyat hanya dirugikan 10 ribu saja. Sementara kamu merugikan 15 ribu per orang. Wajar hukumanmu jauh lebih lama!”

4. Makan Sup Bebek

Asrul memandangi beberapa ekor bebek yang terlihat lezat jika dimasak. Bebek itu sedang berenang di kolam.

Ia berencana menangkap bebek-bebek itu. Namun, bebek itu terbang. Ia berusaha menangkap dengan susah payah. Setelah 45 menit, ia putus asa dan duduk di pinggir kolam karena kelelahan.

Ia pun mencelupkan beberapa potong roti ke kolam tempat bebek tadi berenang. Roti itu lalu dimakannya.

Beberapa orang yang melewati Asrul keheranan dan bertannya, "Nasruddin, apa yang kau lakukan?"

Dengan santai ia menjawab, "Aku sedang makan sup bebek."

Contoh Teks Anekdot Dialog

5. Sedekah

Suatu hari seorang pengemis menghampiri seorang pemuda yang duduk di halte bis.

"Nak, minta sedekahnya, nak," pinta sang pengemis.

Sang pemuda lantas merogoh saku celananya dan mengeluarkan selembar uang sepuluh ribu dan memberikannya kepada sang pengemis sambil berkata, "Kembalian lima ribu ya, Pak" pinta pemuda tersebut. Bapak pengemis kemudian menyodorkan mangkuk berisi uang kembalian.

"Ini, Nak, kembaliannya silahkan diambil."

"Tunggu Pak, ini kembaliannya kelebihan tujuh ribu,"Ucap pemuda tersebut.

"Oh, tidak apa-apa, Nak. Ambil uang itu, anggap saja saya bersedekah."

6. Obrolan Monyet

Monyet cantik: "Kaum manusia itu aneh, ya."

Monyet ayu: "Memangnya kenapa?"

Monyet cantik: "Setiap orang yang dianggap jelek pasti dibilang dasar monyet."

Monyet ayu: "Terima sajalah. Itu sudah nasib kita."

Monyet cantik: "Padahal, kaum kita enggak ada yang korupsi kolusi nepotisme. Hanya ada KKN doang."

Monyet ayu: "Sama saja kalau begitu."

Monyet cantik: "Bukan KKN itu yang aku maksud, tetap kesana kesini nangkring."

Monyet ayu: "Oh gitu, ya. Dasar monyet!"

Contoh Teks Anekdot Dialog

7. Bebas Hukuman

Pada suatu pagi yang cerah, di sebuah ruangan kelas sedang berlangsung proses pembelajaran. Dikarenakan kondisinya begitu santai, sang guru pun terlibat percakapan dengan satu di antara muridnya.

Murid: "Bu, ibu guru, saya mau tanya Bu!"

Ibu Guru: "Ya silahkan, apa yang ingin kamu tanyakan, Pul?"

Murid: "Bu guru, sebenarnya boleh tidak seseorang dihukum karena perbuatan yang belum dilakukannya?"

Ibu Guru: "Ya jelas tidak boleh dong. Seseorang itu baru boleh dihukum apabila dia terbukti bersalah, Pul."

Murid: "Alhamdulillah Bu, jadi saya bebas hukuman ya, Bu? Soalnya saya belum mengerjakan PR."

Ibu Guru: "Ooohhh…. dasar bocah gendeng!"

8. Pesan Mbak

Pembeli: Pagi Mbak, saya mau pesan, boleh?

Penjual Online: Oh iya tentu boleh dong Mas, silahkan mau pesan apa? Dan berapa jumlahnya?

Pembeli: Maksud saya bukan mau pesen barang Mbak.

Penjual Online: Kok gitu? Terus mau pesan apa Mas?

Pembeli: Jadi saya cuma mau pesan sama Mbak, jangan lupa makan, jaga kesehatan, dan ingat sholat lima waktu ya.

Contoh Teks Anekdot Dialog

9. Setrika

Pada suatu pagi yang cerah, datanglah seorang lelaki dengan langkah bergegas sambil memegangi kedua telinganya karena luka bakar.

Dokter: "Lho telinga Anda kenapa lagi, Pak?"

Pasien: "Begini, Dok, ceritanya, waktu itu saya sedang menyetrika pakaian tiba-tiba telepon mendadak berbunyi dan berdering. Kemudian, dikarenakan refleks, akhirnya saya melekatkan setrika pada telinga kiri saya, Dok."

Dokter: "Oh begitu toh ceritanya, saya tentu tahu apa yang Bapak rasakan. Lalu, untuk telinga yang sebelah kanan itu kenapa, Pak?"

Pasien: "Nah, inilah masalahnya, Dok, si orang nggak jelas itu kembali menelepon saya..."

10. Penjual Kue yang Hebat

Caca membeli beberapa kue dari seorang nenek di pinggir jalan, namun ia tidak bisa melanjutkan perjalanan pulangnya karena tiba-tiba hujan turun deras sekali. Akhirnya Caca dan si nenek penjual kue pun sama-sama berteduh.

Agar tidak terlalu terasa canggung, Caca pun memulai obrolan “Nek, sudah lama jualan kue?” “Sudah sekitar 35 tahun, Nak”, jawab nenek. Caca kembali bertanya, “Memangnya tidak ada yang membantu, Nek?Anak-anak nenek kemana?”

“Anak-anak saya sibuk kerja, ada yang di Polda, rumah sakit, dan juga sekolah” Caca pun kagum mendengar jawaban nenek itu, “Wow, hebat! Walau hanya berjualan kue, namun anak-anak nenek sukses semua ya?” “Ya sama saja Nak, kerjanya seperti saya, jualan kue.”

Demikian pembahasan tentang contoh teks anekdot dialog yang lengkap dengan pembahasannya. Diketahui bahwa jenis tulisan ini secara keseluruhan mengandung humor yang menyelipkan sindiran atau makna tertentu di dalamnya.