Puisi merupakan karya sastra yang masih populer hingga sekarang. Terdiri dari kata-kata yang disusun menjadi kalimat dramatis dengan pemilihan diksi sesuai dengan gaya penulisan.
Pada dasarnya, tidak ada acuan penulisan tertentu dalam membuat puisi. Namun, ada yang namanya majas atau bentuk kiasan yang dimuat ke dalam kalimat.
Kosasih melalui bukunya yang berjudul Dasar-dasar Keterampilan Bersastra (2012) menyampaikan bahwa puisi adalah wujud karya sastra yang memakai kata-kata indah dan penuh makna lantaran bahasa yang digunakan relatif lebih padat dan berbeda dengan yang biasa digunakan sehari-hari.
Waat-Dunton Situmorang (dalam Samosir, 2013) pada buku Apresiasi Puisi (2013) mendefinisikan puisi sebagai ungkapan nyata melalui kata-kata indah yang muncul dari pikiran manusia.
Lebih lanjut, puisi juga bisa ditampilkan dengan proses musikalisasi. Layaknya lagu, pembaca puisi membawakannya dengan alunan musik.
Pada tulisan ini, kami akan membahas lebih lanjut tentang musikalisasi puisi yang patut diketahui. Selengkapnya, simak tulisan berikut ini.
Apa itu Musikalisasi Puisi?
Musikalisasi puisi mengacu pada proses pengaturan puisi ke musik, menciptakan perpaduan dua bentuk artistik, yaitu sastra dan musik. Ini dapat mengambil berbagai bentuk, mulai dari melodi sederhana yang menyertai puisi kata yang diucapkan hingga komposisi yang lebih kompleks di mana teks dinyanyikan dengan iringan musik.
Hubungan antara musik dan puisi cenderung erat. Dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema emosi, narasi, dan ekspresi yang serupa. Dengan menggabungkan keduanya, seniman dapat menciptakan pengalaman yang kaya dan mendalam yang melibatkan penonton pada tingkat intelektual dan emosional.
Langkah Melakukan Musikalisasi Puisi
1. Memilih Puisi
Hal yang penting dalam menampilkan musikalisasi puisi adalah memilih puisi itu sendiri. Cari yang sesuai dengan tema acara atau keahlian Anda dalam menghayati puisi.
2. Menentukan Tanda Awal
Melansir jurnal Perpaduan Sastra dan Musik dalam Karya Musikalisasi Puisi ‘Sajak Kecil tentang Cinta,’ tahap berikutnya untuk melakukan musikalisasi puisi adalah memahirkan pembacaan sajak puisi. Pembaca juga harus memiliki kerjasama dengan pengiring musik agar bisa membangun nuansa sesuai dengan tema.
3. Menentukan Frasa Kalimat Melodi
Sajak dan nada yang dipilih harus disesuaikan. Termasuk panjang pendek dan melodi. Maka dari itu, penting untuk membedah tiap kata dan kalimat pada puisi.
4. Menentukan Tempo
Tempo berkaitan dengan aliran musik yang ingin dipilih. Selain itu, Anda juga bisa menentukan grup dan format musik.
Contoh Naskah Musikalisasi Puisi
Roman Semesta
Sepasang pagi dan embun
Hangatkan jiwa rimbun
Yang dibekap sunyi
Daun-daun telah terjaga
Matahari meraja
Bunga-bunga rekah semanis senyuman
Sepasang hutan dan hujan
Sejukkan hati yang dihujam sepi dahan-dahan basah
Sungai-sungai bahagia
Secantik rindu yang lunas begitu saja
Cinta-cinta kita akan nyata
Dalam roman semesta
Pada hidup yang rahasia.
Aku
Oleh: Chairil Anwar
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Surat Seorang Anak Pulau
Karya: Diah Hadaning
Seorang anak menulis surat kepada
malaikat yang pernah ditemui dalam mimpi
penyelamat pernah diceritakan gurunya yang penyakitan:
Pulau ini kian sepi hari ke hari
sejak guru tambah sakit
segala apa terus membelit
ketika senja hilang nuansa
laut dan ombak tak menyapa
angin mengoyak udara
Sekolah kami roboh
sisakan kenangan pahit dan senyum bodoh
anak-anak kembali melaut ikut bapaknya
perempuan merajut jala di teritis rumah.
Guru rindu pulang tanah kelahiran
di daratan, namun tak apa pun dia punya
sesiang aku menangis panjang di sisi baringnya
doa apa lagi harus kulantunkan.
Aku dan Ibu
Karya: Iswadi Pratama
Di atas kapal
dari sebuah jendela
ibu menatap laut lepas
Aku memandang ibu
ingin terjun ke dalam matanya
di mana laut lebih luas
Tetapi mata ibu sudah kering
hanya batu-batu terkubur di situ
Ibu menyaksikan laut tanpa batas
berenang menggantang gelombang
menuju pantai
Aku melihat ibu dari atas kapal
menyimpan kedua matanya
dalam pelayaran tak pernah usai.
Kawan
Karya: Toto Sudarto Bachtiar
Biasanya dia berjalan malam-malam
Menggigil karena angin terlalu tajam
Orang-orang memandangnya dengan membelalak
Tapi aku tidak
Apa yang tak memikatnya sampai ke hati
Lampu dan bintang-bintang menyala tinggi
Matanya sayu membelai semua yang berjalan
Perempuan-perempuan, anak-anak berkejaran
Kalau malam putus asa tambah menurun
langkahnya pun bertambah berat berembun
Kadang-kadang dia berhenti, melihat padaku
Kami sama-sama tersenyum pahit pilu
Aku tak perlu tahu dia siapa
Tapi kami pernah sama mencintai malam
Aku dan dia tak ada bedanya
Hidup keras indah menari depan mata.
Itulah penjelasan tentang musikalisasi puisi lengkap dengan contoh naskahnya. Musikalisasi puisi memperjelas hubungan antara bahasa dan musik, menyoroti keterkaitan bentuk-bentuk artistik ini dan memberikan pengalaman estetika yang unik dan berlapis kepada penonton.