Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka membuat blunder saat berkampanye akhir pekan lalu. Wali Kota Solo ini salah mengucapkan Asam Folat dengan Asam Sulfat.
Gibran salah membedakan keduanya saat memaparkan tujuan Indonesia Emas 2024 dalam acara Diskusi Ekonomi Kreatif, di Jakarta Selatan, pada Minggu (3/12).
"Lalu ketika hamil harus dicek dia misalnya asam sulfat, yodiumnya terpenuhi tidak ketika anaknya lahir, sampai dua tahun ASI-nya terpenuhi tidak, berat badannya, dan tinggi badannya oke tidak," kata Gibran.
Salah penyebutan ini segera menuai kritik, dan ejekan oleh warganet. Banyak orang yang menyebut kesalahan pengucapan ini karena Gibran masih minim pengalaman, terutama dalam hal komunikasi dengan massa.
Nah, apa perbedaan asam sulfat dan folat yang menjadi bahan perbincangan akibat salah penyebutan oleh Gibran ini? Simak ulasan berikut ini.
Perbedaan Asam Sulfat dan Asam Folat
Berikut ini perbedaan antara asam sulfat dan asam folat, mulai dari pengertiannya, hingga kegunaannya.
1. Asam Sulfat dan Bahayanya bagi Manusia
Mengutip dari Britanica, asam sulfat adalah asam mineral (anorganik) yang kuat, yang dapat larut dalam air pada semua perbandingan, dan bersifat korosif. Dalam berbagai konsentrasi, asam sulfat digunakan dalam pembuatan pupuk, pewarna, obat-obatan, bahan peledak, detergen, dan asam anorganik.
Asam sulfat adalah asam yang sangat kuat dan mudah bereaksi dengan air. Zat ini mudah bereaksi pada suhu tinggi dengan banyak logam, karbon, belerang, dan zat lain. Zat ini juga mampu membakar bahan organik seperti kayu, kertas, atau gula.
Zat ini dapat merusak kulit dan mata apabila ada kontak langsung dan apabila menghirup kabur asam sulfat dapat mengakibatkan erosi gigi dan iritasi saluran pernapasan.
Meminum asam sulfat juga akan membakar mulut dan tenggorokan serta menciptakan lubang di perut. Luka bakar dalam kasus ini mengacu pada luka bakar, kimia bukan luka bakar fisik akibat kontak dengan benda panas. Luka bakar kimia berupa kerusakan jaringan dan perlu penanganan khusus.
2. Asam Folat
Asam folat adalah bentuk sintetis dari folat atau vitamin B9. Asam folat dapat ditemukan dalam suplemen makanan, susu khusus ibu hamil, dan makanan yang diperkaya dengan asam folat, seperti sereal, roti, dan pasta.
Asam folat alami dapat ditemukan dalam makanan seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, buah-buahan, dan hati.
Asam folat memiliki peran penting dalam proses metabolisme asam amino, sintesis DNA, dan pembelahan sel. Asam folat juga berperan dalam pembentukan sel darah merah, yang berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Asam folat memiliki banyak manfaat bagi ibu hamil, di antaranya adalah:
Mencegah Cacat Tabung Saraf
Tabung saraf adalah struktur awal yang akan berkembang menjadi otak dan sumsum tulang belakang pada janin. Asam folat dapat membantu tabung saraf berkembang dengan baik dan menghindarkan janin dari risiko terkena cacat tabung saraf, seperti anensefali dan spina bifida.
Mencegah Bibir Sumbing dan Penyakit Jantung Bawaan
Selain tabung saraf, asam folat juga dapat mencegah terjadinya bibir sumbing dan penyakit jantung bawaan pada janin. Bibir sumbing adalah kelainan bawaan yang menyebabkan bibir atas tidak menyatu dengan sempurna, sedangkan penyakit jantung bawaan adalah kelainan pada struktur atau fungsi jantung yang terjadi sejak lahir.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan asam folat yang cukup dapat menurunkan risiko terjadinya kelainan-kelainan tersebut.
Mencegah Keguguran dan Kelahiran Prematur
Asupan asam folat yang cukup sebelum dan selama kehamilan juga dapat mencegah terjadinya keguguran dan kelahiran prematur. Keguguran adalah hilangnya kehamilan atau kematian janin saat usia kehamilan masih tergolong muda, yaitu kurang dari 20 minggu.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asam folat dapat menurunkan risiko terjadinya keguguran dan kelahiran prematur dengan cara meningkatkan pertumbuhan plasenta, mengurangi peradangan, dan memperbaiki kualitas sel telur.
Menurunkan Risiko Preeklamsia
Preeklamsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah, bengkak-bengkak, dan peningkatan kadar protein dalam urine. Preeklamsia dapat menyebabkan berbagai masalah bagi ibu dan bayi, seperti eklamsia, sindrom HELLP, gangguan pertumbuhan janin, dan kematian.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asam folat dapat menurunkan risiko terjadinya preeklamsia dengan cara meningkatkan aliran darah ke plasenta, mengurangi stres oksidatif, dan mengatur tekanan darah.
Mencegah Anemia
Anemia atau kurang darah adalah salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh ibu hamil. Anemia dapat menyebabkan ibu hamil merasa lemas, pusing, sesak napas, dan mudah terserang infeksi.
Anemia juga dapat berdampak buruk pada kesehatan dan pertumbuhan janin, seperti berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, dan kematian dalam kandungan. Asam folat dapat mencegah anemia dengan cara membantu pembentukan sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh
Demikianlah ulasan mengenai perbedaan asam sulfat dan asam folat. Dari sifat dan kegunaannya sendiri, dapat terlihat bahwa keduanya sama sekali berbeda. Asam folat menjadi zat asam yang berguna bagi tubuh. Sementara, asam sulfat bersifat merusak.