Setiap tahun pada 2 April komunitas di seluruh dunia memperingati Hari Peduli Autisme Sedunia atau World Autism Awareness Day. Ini merupakan hari yang didedikasikan untuk menumbuhkan pemahaman, penerimaan, dan advokasi bagi individu yang bergelut dalam spektrum autisme.
Sejak ditetapkan oleh Majelis Umum PBB pada 2007, peringatan tahunan ini telah berkembang menjadi sebuah gerakan global, yang menyatukan individu, organisasi, dan pembuat kebijakan dalam komitmen bersama untuk mendukung orang-orang yang hidup dengan autisme.
Mengingat gangguan spektrum autisme atau autism spectrum disorder (ASD) mempengaruhi sekitar 1 dari 54 anak di seluruh dunia, Hari Peduli Autisme Sedunia memiliki signifikansi yang sangat besar. Selain meningkatkan kesadaran, hari ini juga berfungsi sebagai katalis untuk mendorong tindakan yang berarti bagi orang-orang yang menderita spektrum autisme.
Sejarah Hari Peduli Autisme Sedunia
Peringatan internasional untuk menumbuhkan kepedulian terhadap autisme merupakan perayaan internasional yang relatif baru. Munculnya peringatan ini, dapat ditelusuri kembali ke upaya berbagai kelompok advokasi, individu yang terkena dampak autisme, dan organisasi internasional yang berdedikasi meningkatkan kesadaran tentang gangguan spektrum autisme.
Majelis Umum PBB secara resmi mendeklarasikan tanggal 2 April sebagai Hari Peduli Autisme Sedunia pada 2007. Keputusan penting ini diambil melalui penerapan Resolusi 62/139, yang bertujuan untuk menyoroti pentingnya diagnosis dini, intervensi, dan akses terhadap layanan dukungan bagi individu dengan autisme.
Resolusi tersebut dipelopori oleh Qatar dan disponsori bersama oleh 62 negara anggota PBB, yang mencerminkan semakin besarnya pengakuan terhadap dampak global autisme dan perlunya tindakan bersama. Tanggal 2 April dipilih bertepatan dengan perayaan bulan peduli autisme, yang biasanya berlangsung sepanjang bulan April di banyak negara.
Sejak dideklarasikan sebagai peringatan internasional, Hari Peduli Autisme Sedunia telah berfungsi sebagai platform advokasi, pendidikan, dan keterlibatan komunitas di seluruh dunia.
Hal ini memberikan kesempatan bagi pemerintah, organisasi non-pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat (LSM), profesional kesehatan, pendidik, serta individu dan keluarga yang terkena dampak autisme, untuk bersatu guna meningkatkan kesadaran, penerimaan, dan inklusi.
Setiap tahunnya, pada 2 April, komunitas di seluruh dunia menyelenggarakan berbagai acara dan kegiatan untuk memperingati Hari Peduli Autisme Sedunia. Misalnya, melalui seminar, konferensi, lokakarya, acara penggalangan dana, pameran seni, kampanye kesadaran, dan demonstrasi publik.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang autisme, menghilangkan mitos dan kesalahpahaman, serta meningkatkan penerimaan dan dukungan terhadap individu dengan autisme dan keluarganya.
Sejak dideklarasikan, Hari Peduli Autisme Sedunia semakin penting, karena menjadi titik fokus upaya advokasi untuk meningkatkan kehidupan individu dengan autisme, serta dan memajukan hak dan kesejahteraan mereka.
Peringatan ini telah memainkan peran penting dalam mendorong perubahan kebijakan, mendorong inisiatif penelitian, dan mendorong inklusivitas yang lebih besar dalam masyarakat.
Signifikansi Hari Peduli Autisme Sedunia
World Autism Awareness Day memiliki arti penting baik pada tingkat global maupun di tingkat individu. Peringatan internasional ini berfungsi sebagai katalisator perubahan dan mendorong pemahaman, penerimaan, dan dukungan yang lebih besar bagi individu dengan gangguan spektrum autisme dan keluarga mereka.
Telah disebutkan sebelumnya, bahwa Hari Peduli Autisme Sedunia berfungsi sebagai platform untuk meningkatkan kesadaran tentang prevalensi, tantangan, dan kekuatan individu dengan autisme.
Jika dijabarkan, signifikansi peringatan internasional untuk mendorong kepedulian terhadap spektrum autisme ini, antara lain:
1. Meningkatkan Kesadaran
Hari Peduli Autisme Sedunia berfungsi sebagai platform global untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang gangguan spektrum autisme di kalangan masyarakat umum.
Dengan menyebarkan informasi akurat tentang kondisi tersebut, prevalensinya, dan dampaknya terhadap individu dan keluarga, hari ini membantu memerangi stereotip, kesalahpahaman, dan stigma yang terkait dengan autisme.
2. Mendorong Penerimaan dan Inklusi
Peringatan internasional ini mendorong penerimaan dan inklusi individu dengan autisme di semua aspek masyarakat. Dengan menyoroti kekuatan, bakat, dan perspektif unik individu dengan autisme, Hari Peduli Autisme Sedunia menumbuhkan budaya menghormati, empati, dan apresiasi terhadap keanekaragaman saraf.
3. Advokasi Dukungan dan Pelayanan
Hari Peduli Autisme Sedunia bertujuan untuk mengadvokasi peningkatan akses terhadap layanan dukungan penting, termasuk layanan kesehatan, pendidikan, kesempatan kerja, dan layanan sosial, bagi individu dengan autisme.
Dengan meningkatkan kesadaran akan tantangan yang dihadapi oleh individu dan keluarga yang terkena dampak autisme, peringatan internasional ini memobilisasi dukungan untuk perubahan kebijakan dan alokasi sumber daya untuk memenuhi kebutuhan para penderita spektrum autisme dengan lebih baik.
4. Pemberdayaan Komunitas Autisme
Hari Peduli Autisme Sedunia memberdayakan individu dengan autisme untuk berbagi cerita, pengalaman, dan bakat mereka dengan dunia. Dengan menyediakan platform untuk advokasi dan ekspresi diri, hari internasional ini merayakan keberagaman dan ketahanan komunitas autisme, sekaligus mempromosikan visibilitas dan keterwakilan yang lebih besar.
5. Mendorong Riset dan Inovasi
Peringatan internasional ini mendorong investasi dalam penelitian dan inovasi autisme untuk memajukan pemahaman, diagnosis, dan pengobatan kondisi tersebut. Dengan menyoroti pentingnya penemuan ilmiah dan intervensi berbasis bukti, Hari Peduli Autisme Sedunia mendukung upaya untuk meningkatkan hasil dan kualitas hidup individu dengan autisme.
6. Menumbuhkan Kolaborasi dan Solidaritas
Hari Peduli Autisme Sedunia mempertemukan individu, organisasi, komunitas, dan pembuat kebijakan dari seluruh dunia dalam komitmen bersama untuk mendukung individu dengan autisme dan keluarga mereka.
Dengan memupuk kolaborasi dan solidaritas, peringatan internasional ini mendorong tindakan kolektif untuk mengatasi tantangan yang dihadapi komunitas autisme, serta membangun masyarakat yang lebih inklusif dan adil.
Singkatnya, Hari Peduli Autisme Sedunia memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran, mendorong penerimaan dan inklusi, mengadvokasi dukungan dan layanan, memberdayakan komunitas autisme, mendorong penelitian dan inovasi, serta mendorong kolaborasi dan solidaritas.