Indonesia merupakan negara yang berada di pertemuan tiga lempeng tektonik besar yakni Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Kondisi ini menjadikan Indonesia sebagai daerah rawan gempa bumi.
Salah satu zona gempa yang perlu diwaspadai adalah zona megathrust. Zona megathrust menyimpan energi besar yang bisa memicu gempa dahsyat dan tsunami hingga puluhan meter.
Area ini pun coba dipetakan lebih rinci. Lalu, apa itu Megathrust?
Apa Itu Megathrust ?
Melansir laman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) gempa megathrust adalah gempa bumi yang berasal dari zona megathrust. Megathrust adalah bagian dangkal suatu lajur pada zona subduksi yang mempunyai sudut tukik yang landai.
Gempa bumi pada lajur atau zona megathrust disebut juga gempa bumi interplate. Sementara, zona subduksi adalah zona kejadian gempa bumi yang terjadi di sekitar pertemuan antar lempeng.
Sumber zona penunjaman lempeng kerak bumi ini dapat dibagi menjadi dua model, yaitu pada lajur megathrust (gempa bumi interplate), dan pada lajur benioff (gempa intraplate). Secara umum zona sumber kejadian gempa bumi di Indonesia berdasarkan mekanisme fisik dapat dibagi menjadi tiga, yakni zona subduksi (zona penunjaman lempeng), zona transform, dan zona sumber-sumber sesar kerak bumi dangkal (shallow crustal fault).
Zona megathrust adalah istilah untuk menyebut jalur subduksi lempeng bumi yang sangat panjang, tapi relatif dangkal. Di sini, ada kata 'mega' berarti 'besar'. Kata 'thrust' berarti 'dorongan'.
Lempeng bumi digambarkan menumpuk, lempeng di bawah mendorong lempeng di atasnya. Zona megathrust sebenarnya sekadar istilah untuk menyebutkan sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman dangkal.
Dalam hal ini, lempeng samudra yang menunjam ke bawah lempeng benua membentuk medan tegangan (stress) pada bidang kontak antarlempeng yang kemudian dapat bergeser secara tiba-tiba memicu gempa. Jika terjadi gempa, bagian lempeng benua yang berada di atas lempeng samudra bergerak terdorong naik (thrusting).
Lokasi megathrust bisa menjadi sumber gempa bila lempeng-lempeng bumi itu bergerak. Gempa dalam skala besar di laut kemudian memicu tsunami.
Lokasi Megathrus di Indonesia
Lokasi zona megathrust di Indonesia tentunya bukan merupakan hal baru, melainkan sudah ada sejak jutaan tahun lalu saat terbentuknya rangkaian busur kepulauan Indonesia. Walau begitu, sebagian masyarakat Indonesia belum sepenuhnya memahami lokasi megathrust di Indonesia.
Jalur megathrust di Indonesia memanjang dari sebelah barat ujung utara Sumatera ke selatan Jawa hingga di selatan Bali dan Nusa Tenggara yang terbagi-bagi ke dalam beberapa segmen. Sementara, zona megathrust berada di zona subduksi aktif.
Seperti subduksi Sunda (mencakup Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba), subduksi Banda, subduksi Lempeng Laut Maluku, subduksi Sulawesi, subduksi Lempeng Laut Filipina, dan subduksi Utara Papua. Sementara berdasar data Pusat Gempa Nasional, 2017, Indonesia memiliki 13 segmentasi megathrust yang aktif dan berpotensi menyebabkan gempa besar serta tsunami.
Zona tersebut yaitu Aceh-Andaman, Nias-Simeulue, Kepulauan Batu, Mentawai-Siberut, Mentawai–Pagai, Selat Sunda Banten, Selatan Jawa Barat-Jawa Tengah, Selatan Jawa Timur, Sumba, Papua, Utara Sulawesi, dan Subduksi Lempeng Laut Filipina.
Sifat Gempa Megathrust
Gempa Bumi megathrust seringkali dikenal memiliki kekuatan yang besar, namun sebenarnya beberapa gempa memiliki kekuatan yang kecil. Namun, benar bahwa zona megathrust memicu gempa yang besar.
Gempa ini memiliki beberapa sifat yang menjadi ciri khasnya dan membedakannya dengan gempa jenis lain. Beberapa sifat tersebut antara lain:
- Disebabkan oleh tumbukan lempeng atau aktivitas tektonik
- Terjadi di kedalaman yang dangkal
- Berpotensi memicu gempa Bumi yang besar
- Berpotensi menimbulkan tsunami
- Terjadinya gempa tidak dapat diprediksi secara akurat
Demikian informasi lengkap mengenai apa itu megathrust. Memahami fenomena megathrust secara menyeluruh sangatlah penting, terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan gempa.