Negara dengan Tingkat Pengangguran Tertinggi di Dunia 2025, Siapa Nomor 1?
Negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di dunia menarik untuk kita bahas. Pengangguran adalah salah satu tolok ukur dalam menilai kondisi perekonomian dan pasar kerja suatu negara. Mereka yang masih mencari pekerjaan dan belum mendapatkan pekerjaan, tergolong pengangguran.
Biasanya, tingkat pengangguran yang rendah menandakan perekonomian stabil dan sehat, sementara tingkat pengangguran tinggi dapat menjadi tanda adanya ketidakpastian ekonomi, meningkatnya kemiskinan, serta permasalahan sosial lainnya. Dengan membandingkan tingkat pengangguran di berbagai negara, kita bisa mendapatkan gambaran lebih luas tentang dinamika ekonomi dunia dan ketimpangan antar wilayah.
Apa saja yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran?
Tingkat pengangguran dipengaruhi oleh berbagai aspek, seperti kebijakan pemerintah, jumlah penduduk, kemajuan teknologi, serta faktor sosial dan politik. Negara yang mengalami konflik, ketidakpastian politik, atau tidak memiliki struktur ekonomi yang beragam cenderung menghadapi tantangan dalam mengatasi pengangguran.
Situasi tersebut, menimbulkan tekanan pada sumber daya pemerintah, karena tunjangan kesejahteraan. Sebaliknya, negara dengan sektor industri yang berkembang dan lingkungan kerja yang kondusif mampu menjaga tingkat pengangguran tetap rendah.
Negara dengan Tingkat Pengangguran Tertinggi di Dunia 2025
Berikut negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di dunia 2025 melansir dari Worldostats.com:
- Eswatini : 37,64%
- Kosovo : 30,50%
- Afrika Selatan : 27,99%
- Jibuti : 26,26%
- Tepi Barat : 24,42%
- Jalur Gaza : 24,42%
- Grenada : 24,00%
- Botswana : 23,38%
- Gabon : 20,36%
- Kongo : 20,05%
Eswatini berada di puncak sebagai negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di dunia, yaitu 37,64%, yang menandakan krisis pasar tenaga kerja yang signifikan. Ketidakstabilan politik, pertumbuhan ekonomi yang lambat, dan tantangan struktural sering kali menjadi penyebab di negara-negara tersebut.
Kosovo dan Afrika Selatan, misalnya, menghadapi masalah seperti ketidaksesuaian keterampilan, pengangguran di kalangan pemuda, dan kurangnya diversifikasi ekonomi yang memadai untuk menyerap tenaga kerja yang terus bertambah.
Angka pengangguran yang tinggi dapat memperburuk kemiskinan dan keresahan sosial. Negara-negara seperti Djibouti dan Tepi Barat/Jalur Gaza menghadapi tantangan geopolitik yang menghambat pembangunan ekonomi mereka, sehingga menyulitkannya untuk menciptakan lapangan kerja yang cukup bagi penduduk.
Negara dengan Tingkat Pengangguran Terendah
Adapun negara dengan tingkat pengangguran terendah, di antaranya:
- Qatar : 0,13%
- Kamboja : 0,24%
- Nigeria : 0,55%
- Thailand : 0,91%
- Burundi : 0,93%
- Kepulauan Falkland : 1,00%
- Gibraltar : 1,00%
- Chad : 1,08%
- Pulau Man : 1,10%
- Kuba : 1,16%
Qatar menempati posisi teratas sebagai negara dengan tingkat pengangguran paling rendah di dunia, hanya sebesar 0,13%. Negara-negara lain seperti Thailand, Niger, dan Kamboja juga menunjukkan angka pengangguran di bawah 1%, yang bisa mencerminkan kekuatan ekonomi atau tingginya proporsi tenaga kerja di sektor informal.
Rendahnya angka pengangguran di Qatar dipengaruhi oleh melimpahnya sumber daya minyak yang menjadi pendorong utama terbukanya lapangan kerja, terutama bagi tenaga kerja asing. Meskipun angka pengangguran yang rendah sering diasosiasikan dengan keberhasilan ekonomi, hal itu tidak selalu menunjukkan kenyataan yang sepenuhnya positif.
Beberapa negara dengan tingkat pengangguran rendah justru memiliki masalah tersembunyi, seperti dominasi sektor informal atau minimnya pekerjaan layak. Misalnya di Kamboja, sebagian besar penduduk bekerja di sektor pertanian atau usaha kecil informal tetapi tidak menjamin penghasilannya stabil. Peran aktif pemerintah melalui kebijakan sosial dan program kesejahteraan, seperti yang diterapkan di Kuba, turut membantu menjaga angka pengangguran tetap rendah.
Penyebab Pengangguran Berdasarkan Jenisnya
Pengangguran dapat dibedakan berdasarkan latar belakang penyebabnya, karena tidak semua bentuk pengangguran muncul dari kondisi yang sama. Berikut penyebab pengangguran berdasarkan jenisnya:
1. Pengangguran Siklikal
Penurunan aktivitas ekonomi suatu negara dapat berdampak pada meningkatnya angka pengangguran. Ketika ekonomi melemah, daya beli masyarakat turut menurun, sehingga menyebabkan penurunan penjualan produk oleh perusahaan. Untuk mengurangi beban operasional, perusahaan mungkin akan mengambil langkah pemutusan hubungan kerja secara massal.
2. Pengangguran Friksional
Pengangguran friksional muncul karena adanya jeda waktu antara seseorang yang berhenti dari pekerjaan lamanya dengan mendapatkan pekerjaan baru. Kondisi ini, sering kali terjadi karena pencari kerja ingin mendapatkan posisi yang lebih sesuai atau gaji yang lebih tinggi.
3. Pengangguran Struktural
Perubahan dalam komposisi ekonomi suatu negara dapat menimbulkan pengangguran struktural. Transformasi dari sektor agraris ke sektor industri, misalnya, menuntut kemampuan dan keahlian baru. Akibatnya, pekerja yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan ini sering kali kehilangan pekerjaan.
4. Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman merupakan seseorang yang bekerja pada waktu tertentu dalam setahun. Sebagai contoh, petani yang bekerja saat musim tanam dan panen akan kehilangan pekerjaan ketika musim tersebut berakhir.
5. Pengangguran Teknologi
Kemajuan teknologi yang pesat membuat banyak perusahaan beralih dari tenaga kerja manusia ke mesin atau sistem otomatis. Pergeseran ini, menyebabkan berkurangnya kebutuhan akan pekerja, terutama di sektor-sektor yang sebelumnya bergantung pada tenaga manual.
Itulah daftar negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di dunia. Tingginya angka pengangguran biasanya terjadi di negara-negara yang mengalami krisis ekonomi, konflik politik, ketidakstabilan sosial, atau ketergantungan pada sektor ekonomi tertentu yang tidak berkelanjutan.