5 Makanan Khas Bali yang Wajib Dicoba, ada Sate Lilit dan Nasi Jinggo

detikFood
Ilustrasi, sate lilit.
Penulis: Ghina Aulia
Editor: Intan
29/12/2022, 21.49 WIB

Bali merupakan salah satu destinasi wisata Indonesia, yang menjadi sasaran turis domestik hingga asing. Adapun yang menarik dari daerah ini adalah pantai dan pemandangan alam yang indah, serta kekayaan seni-budaya.

Di Bali, terdapat banyak pantai yang dapat disambangi. Misalnya Pantai Seminyak, Kelingking Beach, Diamond Beach, Pantai Gunung Payung, Pantai Suluban, dan masih banyak lagi.

Selain itu, hal yang menyita perhatian adalah kuliner Bali yang beragam. Anda bisa menemukannya di berbagai resto atau tempat makan di Bali.

Terkait dengan itu, berikut ini ulasan mengenai beberapa makanan khas Bali yang bisa dijadikan pilihan ketika berkunjung. Mulai dari sate lilit hingga sate plecing, simak pembahasan berikut.

1. Sate Lilit

Sate lilit merupakan salah satu makanan khas Bali yang disasar oleh wisatawan. Sate ini bisa dibuat dari berbagai macam daging. Di antaranya adalah daging ikan, babi, sapi, ayam, dan kura-kura. Tak hanya itu, daging akan terlebih dahulu dicincang halus dan setelahnya dicampur dengan rempah agar berasa.

Mengutip Cookpad, daging tersebut dipadukan dengan parutan kelapa, santan, jeruk nipis, bawang merah, dan merica. Kata lilit merujuk pada kepadal daging yang sekan dililit pada tusukan sate. Adapun tusukan yang biasa digunakan adalah potongan bambu atau tebu.

Dilansir dari Bali Daily, sate lilit awalnya menggunakan daging babi atau ikan. Hal tersebut mengacu pada penduduk Hindu yang banyak disana dan enggan mengkonsumsi daging sapi karena kepercayaan mereka.

Seiring berjalannya waktu, sate lilit disajikan dengan daging sapi dan ayam agar dapat dikonsumsi warga Muslim. Beberapa gerai sate lilit Bali yang banyak digemari adalah Warung Be Pasih, Warung Wardani, Sate Lilit Ayam Anyelir, dan Warung Ngurah Sate Lilit Ikan Laut.

2. Ayam Betutu

MAKANAN KHAS BALI (Orami)

Makanan khas Bali berikutnya adalah Ayam Betutu. Menu ini biasa disajikan di restoran atau rumah makan di Pulau Dewata. Namun tahukah Anda bahwa ‘Betutu’ juga bisa dibuat dari daging bebek. Hal tersebut menunjukkan bahwa betutu sebenarnya merujuk pada bumbu khas yang autentik.

Adapun, rempah yang dibutuhkan untuk membuat ayam betutu adalah cabai rawit, bawang-bawangan, daun salam, daun jeruk, kencur, lengkuas, jahe, kunyit, dan lain-lain. Akan terasa rempah kental yang khas sebelum dan sesudah ayam melalui proses pembakaran.

Bumbu-bumbu tersebut dihaluskan dan ditumis lalu dibalurkan ke ayam yang direbus. Ayam betutu biasanya disajikan secara di alas daun pisang. Maka dari itu, aroma rempah akan tercium.

Di Bali, terdapat beberapa warung ayam betutu yang sudah legendaris. Di antaranya adalah Warung Betutu Liku, Ayam Betutu Men Tempeh, Ayam Betutu Pak Man, Ayam Betutu Khas Gilimanuk, dan Ayam Betutu Mek Rati.

3. Rujak Bulung

MAKANAN KHAS BALI (TICMPU)

Rujak bulung merupakan makanan khas Bali yang berbahan utama rumput laut yang disajikan dengan bumbu atau sambal. Rujak bulung juga biasa menggunakan dua jenis rumput laut. Di antaranya adalah bulung bunia tau bulung rambut. Jenis tersebut juga mempengaruhi cara pengolahan dan penyajiannya.

Dilansir dari VOI RRI, bulung buni tidak melalui proses dimasak, melainkan hanya dicuci menggunakan air panas. Biasanya rujak bulung buni dicampur dengan parutan kelapa yang dibakar, jahe, serai, potongan cabai, lengkuas, dan air jeruk limau. Setelah itu disajikan dengan pelengkap kacang tanah atau kedelai yang digoreng.

Sementara itu, rujak bulung rambut direbus terlebih dahulu. Rujak ini menggunakan campuran bumbu berupa cabai, terasi, gula, dan perasan jeruk limau. Biasanya disajikan dengan kuah pindang atau kuat kaldu ikan yang dicampur terasi dan cabai.sama dengan rujak bulung buni, makanan ini juga dilengkapi dengan taburan kacang kedelai goreng.

4. Nasi Jinggo

MAKANAN KHAS BALI (Resep Koki)

Selanjutnya adalah nasi jinggo yang merupakan makanan khas Bali. Makanan ini dibungkus menggunakan daun pisang dan dilengkapi kerupuk. Nasi jinggo biasa disajikan dalam porsi yang cenderung sedikit, cocok dijadikan menu sarapan dan sekali santap. Dalam satu porsi nasi jinggo, terdapat potongan lauk dan beberapa pelengkap.

Di antaranya adalah mie goreng, oseng tempe, kacang, sambal, sayur, dan beberapa lainnya. Makanan ini dijual dengan harga yang sangat murah. Nasi jinggo banyak tersebar di penjuru Bali dan dibeli dalam kisaran harga di bawah 10 ribu rupiah.

Dilansir dari situs Tanah Lot, nasi jinggo pertama kali hadir pada tahun 80-an. Beberapa penjualnya juga menjelaskan bahwa nasi jinggo pertama kali dijual di kawasan Jalan Gajah Mada yang ada di kota Denpasar.

Sebagai informasi, nama Jinggo diambil dari film ‘Djanggo’ yang populer kala itu. Namun, ada pula yang menyebutkan bahwa kata jingo diambil dari bahasa Hokkien yang berarti seribu lima ratus, dimana seporsi nasi jinggo dijual sekitar harga tersebut pada awalnya.

5. Sate Plecing

MAKANAN KHAS BALI (Maggi)

Makanan khas bali ini bernama sate plecing yang bisa terbuat dari daging kambing, ayam hingga sapi. Sebelum dibakar, daging terlebih dahulu dibumbui dengan rempah-rempah. Biasanya menggunakan bawang-bawangan, cabai rawit, terasi, garam, dan lain-lain.

Selain itu, diperlukan bumbu plecing yang menjadi ciri khas dari makanan ini. adapun yang menjadi khas dan memberikan aroma adalah penggunaan minyak kelapa. Bumbu plecing biasa dioleskan pada proses pembakaran.

Biasanya sate plecing juga disajikan dengan sambal pedas yang dicampur perasan jeruk limau. Rasa dari sate plecing adalah campuran pedas, asam, gurih, asin, dan manis yang berpadu dalam satu gigitan.

Sate plecing merupakan makanan khas dari Bali Utara. Salah satu yang legendaris adalah Warung Cik Gin yang menjual sate plecing yang berada di Kota Singaraja. Disinyalir bahwa warung ini sudah berdiri sejak tahun 1976.

Itulah lima daftar makanan khas Bali yang bisa Anda santap ketika berkunjung ke Pulau Dewata. Diketahui bahwa beberapa daerah juga banyak menjual kuliner Bali. Namun Anda akan mendapatkan rasa yang autentik apabila menyantapnya langsung di Bali.