Korea Selatan merupakan salah satu negara maju di Kawasan Asia. Negara ini terkenal dengan industri hiburan dan musik, daerah wisata dengan berbagai destinasi yang indah dan menarik.
Negara Korea Selatan juga terkenal memiliki sistem pendidikan yang ketat.
Korea Selatan memiliki banyak universitas dengan kualitas pendidikan yang bagus, seperti Seoul National University, Korea Advanced Institute of Science & Technology (KAIST), dan Yonsei University.
Biaya Hidup di Korea Selatan
Menurut data Idxchannel.com, penduduk negara gingseng ini memiliki pendapatan per kapita US$ 34 hingga US$ 36 per tahunnya. Meski terkenal sebagai salah satu negara di kawasan Asia dengan gaji yang cukup tinggi.
Rupanya, biaya hidup di Korea Selatan juga relatif mahal. Meski begitu, biaya hidup di Korea Selatan tentu lebih rendah jika dibandingkan dengan biaya hidup di Jepang.
Berikut rincian biaya hidup di Korea Selatan:
1. Biaya Makan
Biaya makan menjadi komponen biaya kebutuhan pokok yang utama. Besaran biaya makan tentu saja tergantung dari individu masing-masing.
Ada yang memilih untuk memasak sendiri agar lebih hemat, ada juga yang tidak sempat masak dan memilih untuk membeli makanan di restoran. Untuk biaya makan di restoran per porsi rata-rata dibandrol dengan harga sekitar ₩ 6.000 - ₩ 12.000 atau setara dengan Rp 71.000-Rp 143.602.
Bagi Anda yang ingin mencari makanan yang lebih murah. Anda bisa makan di kantin atau convenience store yang membandrol makanan dengan harga ₩ 5.000 atau setara dengan Rp 59.000 per porsinya.
Anda juga bisa menikmati street food yang rata-rata harganya ₩ 3.500 ke bawah atau sekitar Rp 41.000. Jadi, biaya makan di Korea yang dibutuhkan per harinya sekitar ₩ 20 ribu - ₩ 30 ribu.
Sedangkan per bulan biaya makan yang dibutuhkan sebesar ₩ 600 ribu hingga ₩ 900 ribu, atau setara dengan Rp 7,2 juta sampai Rp 10,7 juta per bulan.
2. Biaya Tempat Tinggal
Selain makanan, biaya hidup di Korea Selatan juga meliputi biaya untuk tempat tinggal. Biaya tempat tinggal tentu berbeda tergantung lokasi, luas hunian, dan fasilitas yang didapatkan.
Pada umumnya, sebagian besar mahasiswa memilih untuk tinggal di asrama. Asrama ini sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti gym, cafe, minimarket, dapur bersama, dan ruang laundry.
Ada tipe kamar private yang bisa Anda tempati sendiri, ada tipe kamar sharing yang bisa diisi dua sampai enam orang. Harga sewa untuk tipe kamar sharing berkisar ₩ 150 ribu hingga ₩ 250 ribu Won atau sekitar Rp 1,7 juta hingga Rp 2,9 juta per bulan.
Sementara itu, untuk kamar private, harganya berkisar ₩ 350 ribu sampai ₩ 500 ribu atau setara dengan Rp 4,1 juta sampai Rp 5,9 juta per bulan. Selain asrama, ada beberapa pilihan tempat tinggal lain seperti goshiwon (kos-kosan), office-tell, dan apartemen.
Harga sewa goshiwon berkisar antara₩ 150 ribu sampai ₩ 280 ribu atau setara dengan Rp 1,79 juta - Rp 3,35 juta untuk kamar tanpa kamar mandi dalam. Sementara itu, harga goshiwon yang memiliki kamar mandi di dalam dan kamar yang lebih luas, harganya sekitar ₩ 300 sampai ₩ 600 ribu atau setara dengan Rp 3,59 juta - Rp 7,1 juta.
Jika Anda memiliki budget lebih, Anda juga bisa memilih tempat tinggal berupa office-tell dan apartemen dengan harga sewa yang lebih mahal dari asrama dan goshiwon.
3. Biaya Transportasi
Biaya hidup di Korea Selatan per bulan juga mencakup biaya untuk transportasi. Transportasi publik di Korea Selatan sangat memadai.
Rata-rata masyarakat menggunakan transportasi publik seperti bus dan kereta yang tarifnya hampir sama. Tarif bus di Korea sekitar ₩ 1.200 sampai ₩ 1.500 atau setara dengan Rp 14.000 hingga Rp 17.900 untuk sekali jalan.
Total biaya transportasi yang dibutuhkan sehari adalah ₩ 3.000 atau setara dengan Rp 35.900. Sementara itu, dalam sebulan biaya transportasi yang dibutuhkan berkisar ₩ 90 ribu atau setara dengan Rp1 juta per bulan.
4. Tagihan Listrik dan Gas
Penggunaan listrik dan gas di Korea Selatan cenderung tinggi. Di musim panas, konsumsi listriknya sangat besar, sementara di musim dingin konsumsi gasnya lah yang justru besar.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa tagihan listrik dan gas harus dianggarkan dengan baik. Biasanya, tagihan listrik dan gas sudah termasuk dalam biaya sewa tempat tinggal.
Namun, jika biaya utilitas ini dibebankan di luar sewa tempat tinggal, Anda bisa membayar tagihan listrik sekitar ₩ 8.000 sampai ₩ 20 ribu atau setara dengan Rp 95.000 sampai dengan Rp 239.000. Sementara itu, biaya untuk gas adalah sebesar ₩ 10 ribu sampai ₩ 20 ribu atau setara dengan Rp 119.668 sampai Rp 239.000 per bulan.
5. Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan menjadi salah satu komponen penting yang ada dalam rincian biaya hidup di Korea per bulan. Asuransi ini sangat penting apalagi jika Anda tinggal di negara orang termasuk di Korea Selatan.
Asuransi kesehatan ini bisa menjadi jaminan jika Anda mengalami sesuatu yang tidak terduga. Biaya asuransi kesehatan di Korea Selatan bermacam-masam.
Namun, rata-rata biaya yang dibutuhkan untuk asuransi kesehatan ₩ 150 ribu per tahun atau setara dengan Rp 1,79 juta.
6. Internet
Biaya internet di Korea selatan sebenarnya bisa ditekan dengan memanfaatkan layanan wifi gratis yang ada di berbagai fasilitas publik, termasuk di bus. Anda bisa menyediakan budget yang tidak terlalu besar dan hanya digunakan untuk keperluan ketika di rumah.
Biaya internet dan pulsa di sana pun beragam bergantung pada provider dan paket data yang digunakan. Namun, rata-rata biaya yang dibutuhkan berkisar ₩ 36 ribu hingga ₩ 69 ribu, atau setara dengan Rp 430.000 hingga Rp 825.900 per bulan.
7. Belanja Bulanan
Biaya untuk belanja bulanan tentu tergantung dari masing-masing individu. Biaya bulanan ini mencakup biaya alat mandi, camilan, dan lain sebagainya.
Anda bisa menyiapkan sedikitnya ₩ 80 ribu hingga ₩ 100 ribu atau setara dengan Rp 957.000 sampai Rp 1,2 juta untuk budget belanja bulanan di Korea Selatan.
Dengan rincian tersebut, paling tidak biaya hidup di Korea per bulan adalah sekitar ₩ 990 ribu hingga ₩ 1,5 juta atau setara dengan Rp 11,8 juta hingga Rp 17,9 juta.