Apa Itu Ekonomi Sirkular dan Mengapa Penting?

Dzulfiqar Fathur Rahman
10 November 2022, 11:09
ekonomi sirkular, ekonomi hijau, daur ulang sampah
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom.
Seorang aktivis menata hasil kerajinan sampah kertas daur ulang dalam acara 'Green Future Festival' di Hutan Kota Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (29/10/2022).

Ekonomi sirkular adalah model konsumsi dan produksi yang ingin menjawab persoalan lingkungan, seperti polusi, sampah, maupun perubahan iklim. Model bisnis ini berbeda dengan ekonomi linear yang skemanya adalah ambil – produksi – buang. 

Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) Amerika Serikat mengatakan, ekonomi sirkular ingin mempertahankan bahan baku, produk, dan jasa dalam peredaran atau sirkulasi produksi-distribusi selama mungkin. 

Advertisement

Perusahaan dapat meningkatkan efisiensi jika menerapkan ekonomi sirkular. Misalnya dengan mengurangi penggunaan bahan baku dan tidak perlu sering mengubah desain produk. Perusahaan juga dapat memanfaatkan limbah dari produk tersebut untuk menjadi bahan baku atau produk baru. 

“Model ekonomi sirkular ini merupakan bagian penting dalam memperlambat perubahan iklim,” sebut EPA. 

(Baca: 6 Negara Bersedia Membayar Dana Perubahan Iklim, Berapa Nilainya?

Menurut Panel Sumber Daya Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), selama ini ekstraksi dan pemrosesan sumber daya alam merupakan salah satu penyumbang emisi karbon. Kira-kira setengah dari kontribusi emisi gas rumah kaca (GRK) berasal dari proses produksi ini. 

Makhtar Diop dan Aloke Lohia dalam “Why we must embrace the circular economy to save our planet” mengatakan, ekonomi sirkular akan mengubah cara manusia mengambil bahan baku, serta memproduksi dan membuang produk. Mulai dari plastik, tekstil, kaca, baja, tembaga, titanium, dan beragam komponen vital untuk telepon seluler, mobil, dan kulkas.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement