Pentingnya "Jaga Jarak" di Tengah Pandemi Covid-19
Robert Signer, asisten profesor di Fakultas Kedokteran Universitas California, mengatakan jaga jarak fisik atau pembatasan interaksi sosial (physical distancing/ social distancing) efektif menekan laju penyebaran virus corona atau Covid-19.
Menurut perhitungannya, satu orang terinfeksi yang tidak melakukan langkah tersebut bisa menyebabkan 406 orang lainnya tertular pada hari ke-30. Namun, jika dia mengurangi kontak sosial sebesar 50 persen, jumlahnya menjadi 15 orang pada periode waktu yang sama. (Baca: Kunci Sukses “Social Distancing” di Korea Selatan)
Bahkan, jika kontak sosial satu orang terinfeksi dikurangi hingga 75 persen, laju penyebaran virus corona bisa lebih ditekan lagi, menjadi 2,5 orang pada hari ke-30. (Baca: Pemprov Jakarta Kuburkan 283 Orang dengan Dugaan Terinfeksi Corona)
Oleh sebab itu, setiap orang perlu menerapkan jaga jarak. Langkah ini dilakukan dengan mengurangi pergi ke luar rumah, kecuali membeli bahan makanan atau memeriksakan diri ke rumah sakit; sebisa mungkin tidak menggunakan transportasi umum; menjaga jarak dua meter dari orang lain jika berada di tempat umum; dan tidak pergi liburan ke luar kota atau negeri.