Kementerian ESDM Targetkan Pemakaian Biodiesel untuk Alutsista di 2019

Anggita Rezki Amelia
23 April 2018, 16:45
biodiesel
Arief Kamaludin | Katadata

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya untuk memperluas implementasi pencampuran minyak nabati pada Solar (biodiesel) selain sektor transportasi. Tujuannya untuk meningkatkan penggunakan biodiesel.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana menargetkan tahun depan alat utama sistem pertahanan (alutsista) menggunakan biodiesel. Namun besaran campurannya belum ditentukan. "Tahun depan maunya," kata dia di Jakarta, Senin (23/4).

Sebelum menerapkan kebijakan itu, Kementerian ESDM akan bicara dengan kementerian terkait. Kementerian itu yakni Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perindustrian.

Penerapan biodiesel pada alutsista ini juga masih menunggu hasil uji coba di kereta api. Rencananya uji coba penerapan biodiesel dengan campuran minyak nabati 15% di kereta api ini membutuhkan waktu enam bulan ke depan. Jika uji coba berhasil,  Kementerian ESDM menerbitkan payung hukum untuk mewajibkan penerapan biodiesel tersebut. 

Mengacu situs Kementerian ESDM, saat ini penerapan biodiesel hanya di transportasi. Dalam waktu dekat ESDM akan menerapkan biodiesel di subsektor pertambangan sebagai NonPSO (Public Service Obligation). Alasannya sektor pertambangan banyak menggunakan Solar.

Penggunaan biodesel pada subsektor pertambangan ini akan dimulai Mei 2018. Setelah itu akan diimplementasikan selama enam bulan hingga Oktober 2018, secara bertahap.

(Baca: BPDP Kelapa Sawit Pangkas 20% Alokasi Insentif Biodiesel)

Dengan tambahan penerapan biodiesel di sektor tambang, jumlah konsumsi biodiesel tahun ini pun ditargetkan akan meningkat. Pemerintah menargetkan peningkatan jumlah konsumsi biodesel dari 2,68 juta Kilo Liter (KL) pada tahun 2017 menjadi sekitar 3,5 juta KL di tahun ini.

Reporter: Anggita Rezki Amelia
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...