Industri Petrokimia Alami Stagnasi Dua Dekade Terakhir

Anggita Rezki Amelia
25 Januari 2018, 18:44
Katadata Petrokimia
www.barito.co.id
Katadata Petrokimia

Industri petrokimia di Indonesia tidak mengalami perkembangan yang signifikan dalam dua dekade terakhir. Salah satu penyebabnya adalah ketersediaan bahan baku di dalam negeri. Padahal industri petrokimia memiliki peran penting dalam perekonomian tanah air.

Wakil Ketua Umum Bidang Perindustrian Kamar Dagang dan Industri Indonesia Johnny Darmawan mengatakan sampai saat ini industri petrokimia di Indonesia masih tergantung bahan baku impor. Dari kebutuhan bahan baku sebesar 5,6 juta ton per tahun, yang bisa terpenuhi dari dalam negeri hanya 2,45 juta ton.

Selain itu, produk hilir dari petrokimia juga saat ini digempur impor. "Pasar produk petrokimia dari hulu ke hilir ini sangat lah besar, tapi dikuasai impor. Dengan struktur demikian, praktis industri petrokimia nasional sulit bersaing," kata Johnny di Jakarta, Kamis (25/1).

Untuk itu, industri petrokimia perlu perhatian khusus. Salah satunya dengan meningkatkan ketersediaan bahan baku dan pasokan energi  dengan harga yang terjangkau. Kemudian kesinambungan kebijakan pemerintah pusat dan daerah untuk mempermudah industri.  

Langkah lainnya adalah dukungan kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk kebutuhan bahan baku industri petrokimia dan turunannya. Terakhir meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Jika tidak ada tindak lanjut, bisa berdampak pada kestabilan industri, termasuk turunannya. “Tidak adanya perkembangan signifikan pada minimnya suplai kebutuhan akan produk petrokimia dari pabrikan dalam negeri," kata dia di Jakarta, Kamis (25/1).

Direktur Industri Kimia Dasar, Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kementerian Perindustrian Muhammad Khayam mengatakan sudah meminta kepada Kementerian ESDM untuk mengamankan alokasi gas sebagai bahan baku petrokimia. Selain itu juga meminta keringanan pajak ke Kementerian Keuangan agar industri bisa bertahan.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...