Sudah Naik Kencang, IHSG Terimbas Profit Taking

Image title
Oleh
6 Agustus 2014, 11:36
Bursa Saham
Arief Kamaludin|Katadata
KATADATA | Arief Kamaludin

KATADATA ? Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibayang-bayangi aksi ambil untung (profit taking). Pada perdagangan hari ini, Rabu (6/8), indeks tercatat mengalami penurunan sebesar 1 persen ke posisi 5.054,7 hingga pukul 11.00.

Turunnya indeks pada hari ini melanjutkan penurunan yang terjadi pada perdagangan kemarin. Penurunan terutama didorong oleh emiten-emiten berkapitalisasi besar, seperti PT Astra International Tbk yang turun 1,9 persen, PT Perusahaan Gas Negara Tbk turun 2,9 persen, PT Telekomunikasi Indonesia turun 1,5 persn, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk turun 1,4 persen.

Menurut Andy Wibowo Gunawan, analis Sucorinvest Central Gani, turunnya IHSG yang disebabkan emiten-emiten berkapitalisasi besar tersebut merupakan hal yang wajar. Hal ini lantaran investor melakukan aksi ambil untung setelah terjadi kenaikan indeks dalam beberapa waktu terakhir.

?Terutama kenaikan yang didorong momentum Jokowi, sejak capres hingga pilpres rally sudah cukup tinggi,? kata dia saat dihubungi Katadata, Rabu (6/8).

Dia menjelaskan, dibandingkan dengan indeks di negara lain, IHSG merupakan salah satu yang mencatatkan pertumbuhan paling tinggi sejak awal tahun. Tercatat sejak awal tahun IHSG sudah naik 18 persen, sedangkan indeks di negara lain sekawasan kenaikannya berada di kisaran 4 persen. ?Hanya Thailand yang tumbuhnya 17 persen. Jadi wajar kalau terjadi profit taking,? tutur Andy.

Selain itu, dia mengatakan, pelaku pasar masih mengkalkulasi dampak jika subsidi bahan bakar minyak (BBM) dihapuskan. Kenaikan harga BBM dapat mendorong terjadinya inflasi, sehingga Bank Indonesia (BI) kemungkinan akan menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) lagi.

?Sekarang pertanyaannya apakah kenaikan dilakukan pada periode SBY atau pemerintahan yang baru?? kata Andy.  

 Samuel Sekuritas dalam risetnya menyebutkan, IHSG dibayang-bayangi kembali memanasnya konflik yang terjadi di Ukraina. Kekhawatiran ini yang menyebabkan bursa di Amerika Serikat (AS) melemah, serta bursa di kawasan Asia pada pagi ini. 

Reporter: Aria W. Yudhistira
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...