Daftar Negara Miskin yang Kesulitan Hadapi Tekanan Utang Luar Negeri

Aryo Widhy Wicaksono
12 Juli 2022, 18:41
Ilustrasi. Siluet sejumlah warga menikmati suasana matahari tenggelam di Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (4/7/2022).
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/wsj.
Ilustrasi. Siluet sejumlah warga menikmati suasana matahari tenggelam di Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (4/7/2022).

Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva, memberikan peringatan kepada negara-negara G20, khususnya Cina, agar mempercepat langkah pengurangan utang bagi negara-negara miskin yang mulai kesulitan membayar.

Risiko besar mengintai perekonomian dunia, jika Cina dan negara-negara kreditor tak juga bergerak.

Cina sebagai kreditur terbesar di dunia, adalah pemberi pinjaman yang dominan kepada banyak negara berkembang. Menyitir Reuters, menurut Bank Dunia, negara-negara termiskin menghadapi utang sebesar USD 35 miliar atau sekitar Rp523,9 triliun, kepada kreditur sektor pemerintah maupun swasta pada 2022. Dari jumlah tersebut, lebih dari 40% jatuh tempo ke Cina.

Utang tersebut menyebar di penjuru dunia, dari proyek senilai USD 360 juta atau sekitar Rp5,4 triliun untuk memperluas bandara internasional Zambia di Lusaka, hingga pembangunan pelabuhan senilai USD 1,4 miliar atau setara Rp20,9 triliun di ibu kota Sri Lanka, Kolombo.

Sedangkan pinjaman Cina ke negara berkembang mendapatkan perhatian karena beberapa negara mengalami masalah utang, dan para pemimpin negara Barat telah meminta Cina untuk mempercepat restrukturisasi. 

Bagaimana dengan Indonesia?

Berdasarkan laporan Statistik Utang Luar Negeri Indonesia Volume XVII yang diterbitkan Bank Indonesia pada Juni 2022, total utang Indonesia pada akhir April 2022 tercatat sebesar USD 409,5 miliar atau setara Rp6.129 triliun. Turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai USD 412,1 miliar.

Dari keseluruhan utang Indonesia, sekitar USD 21,7 miliar (Rp32,4 triliun) atau 5,3% berasal dari Cina.

Georgieva telah berbicara dengan Presiden Joko Widodo selama pertemuan G7 bulan lalu di Jerman dan mendesaknya untuk mendorong kesepakatan yang lebih besar terkait masalah utang ini, sebelum KTT para pemimpin G20 digelar November mendatang. Indonesia memiliki kewenangan sebagai presidensi G20 tahun ini.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...