Kondisi Moneter Ketat, Ekonomi RI Hanya Tumbuh 5,3 Persen

Image title
Oleh
25 September 2014, 15:25
Pertumbuhan Ekonomi
Arief Kamaludin|KATADATA
KATADATA | Arief Kamaludin

KATADATA ? Ekonomi Indonesia pada akhir tahun ini diperkirakan hanya 5,3 persen dari prediksi semula 5,7 persen. Masih tingginya tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) membuat permintaan domestik menjadi terbatas.

Adapun untuk proyeksi pertumbuhan ekonomi 2015, ADB merevisi dari 6 persen menjadi 5,8 persen.

 ?Kondisi moneter yang lebih ketat serta pelarangan ekspor mineral mentah menyebabkan turunnya ekspor yang akhirnya membatasi pertumbuhan,? kata Edimon Ginting, Deputy Country Asian Development Bank Indonesia, di Jakarta, Kamis (25/9).

Menurut dia, pengetatan moneter dapat diimbangi jika pemerintahan baru yang mulai bekerja Oktober nanti mampu menerapkan kebijakan terkait perbaikan iklim investasi, reformasi birokrasi, dan percepatan pembangunan infrastruktur.

Edimon menambahkan, Indonesia dapat memetik tambahan pertumbuhan 0,5 persen pada 2015 seiring dengan pemulihan ekonomi di negara maju.

Sepanjang semester I-2014, ADB mencatat ekspor barang Indonesia turun 2,3 persen akibat berkurangnya permintaan produk komoditas seperti batubara dan karet. Demikian pula dengan impor barang yang tercatat turun 4,4 persen, terutama dari bahan mentah dan barang modal.

Masih tingginya defisit jasa dan neraca pendapatan membuat defisit neraca transaksi berjalan masih cukup besar yakni US$ 13,3 miliar atau 3,1 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Konsumsi masyarakat masih menjadi penyokong terbesar pertumbuhan ekonomi, yakni mencapai 60 persen terhadap PDB. Pada semester I, konsumsi sudah tumbuh 5,6 persen. Kenaikan konsumsi ini seiring dengan pelaksanaan pemilihan umum.  

Sementara investasi asing langsung (FDI) tercatat sebesar US$ 10,5 miliar dan investasi portofolio sebesar 16,8 miliar. 

Reporter: Petrus Lelyemin
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...