Investor Cina Siap Bangun Smelter di Papua

Safrezi Fitra
26 Mei 2015, 12:06
Katadata
KATADATA

KATADATA ? Pemerintah Daerah Papua menyebut investor asal Cina, Golden Felix, telah menyatakan kesediaannya  membangun pabrik pengolahan dan pemurnian mineral atau smelter di Papua. Nilai investasinya diperkirakan mencapai US$ 1 milliar, dengan kapasitas pengolahan hingga 900.000 ton per tahun.

Mengenai investasi smelter tersebut, pemerintah menjanjikan insentif kepada Golden Felix. Insentif yang diberikan berupa pengurangan pajak penghasilan atau tax allowance.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Daerah Papua Bangun S. Manurung mengatakan rencananya pembangunan smelter ini akan dimulai tahun depan. Namun, Bangun tidak mengetahui secara pasti kapan realisasi investasi smelter ini dilakukan.

Setelah menyatakan komitmennya, Golden Felix kembali ke Cina, dengan alasan ingin menyusun konsep pembangunan smelter. Hingga saat ini investor tersebut belum juga menindaklanjuti rencananya.

"Kami masih tunggu mereka (Golden Felix) bicara lahan, izin dan sebagainya. Juga bicara dengan PT Freeport Indonesia soal bayaran, dan yang lain," ujar Bangun, usai acara 'Trade and Investment: East Indonesia Regions' di Jakarta, Senin (25/5).

Menurut Bangun, smelter ini akan mendapatkan jaminan pasokan bahan baku penuh dari PT Freeport Indonesia sebanyak 900.000 ton per tahun. Freeport pun wajib memasok konsentrat mineralnya agar bisa melakukan ekspor.

Mantan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) R Sukhyar mengatakan sebenarnya Freeport, tidak bisa hanya mengandalkan smelter yang akan dibangun Golden Felix. Freeport perlu juga membangun smelter sendiri. Karena jika belum ada kemajuan untuk membangun pabrik pengolahan ini, maka perusahaan asing ini akan dilarang ekspor.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...