Dunia Usaha Khawatir Pelemahan Rupiah

Aria W. Yudhistira
28 Juli 2015, 17:33
Katadata
KATADATA
Pengusaha mengeluhkan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang dapat berdampak terhadap kinerja dunia usaha.

KATADATA ? Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) membuat khawatir dunia usaha. Biaya yang dikeluarkan perusahaan menjadi meningkat, terutama atas bahan baku yang berasal dari impor. Sementara daya beli masyarakat justru turun karena harga barang menjadi mahal.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan, industri yang paling terkena dampak pelemahan rupiah adalah otomotif dan tekstil. Kedua sektor industri itu sebagian besar bahan bakunya masih diimpor.

?Otomotif kan komponen impornya besar. Kemudian tekstil yang menggunakan katun (juga impor). Elektronik juga demikian. Dan kalau mereka mau menaikkan harga jual nggak bisa seenaknya,? kata dia kepada Katadata, Selasa (28/7).

Di sisi lain, depresiasi nilai tukar tidak mampu mendorong kinerja ekspor. Makanya, suplai dolar AS menjadi berkurang, sementara rupiah melemah. ?Harga mahal, daya beli masyarakat turun. Pengusaha makin rugi,? kata dia.

(Baca: Ekonomi Melambat, Ribuan Pekerja Dirumahkan)

CEO PT Citilink Indonesia Albert Burhan juga mengatakan, pelemahan kurs rupiah mengganggu perseroan, lantaran sekitar 50 persen pengeluaran dipakai untuk membeli bahan bakar yang masih diimpor.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...