Ketahanan Energi Terancam Akibat Rendahnya Harga Minyak

Yura Syahrul
1 Maret 2016, 10:39
Asing Dibatasi dalam Jasa Pengeboran Migas.jpg
KATADATA/

KATADATA - Tren penurunan harga minyak mentah sejak pertengahan 2014 hingga menyentuh level US$ 32 per barel pada awal Februari lalu menjadi tantangan berat bagi industri minyak dan gas bumi (migas). Asosiasi perusahaan migas Indonesia atau Indonesian Petroleum Association (IPA) meminta adanya perubahan paradigma seluruh pemangku kepentingan industri ini karena berpotensi mengancam ketahanan energi nasional.

Dari sisi ketahanan energi, rendahnya harga minyak menyimpan tantangan jangka panjang. Kegiatan eksplorasi dan produksi yang menurun mengakibatkan cadangan minyak Indonesia tak bertambah. Padahal, di sisi lain, harga minyak yang rendah memicu peningkatan konsumsi energi.

Kondisi inilah yang akan menjadi fokus utama hajatan tahunan IPA “The 40th Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA CONVEX) 2016”. Acara yang mengangkat tema “Shifting Paradigms in Indonesia. Supplying Energy in the New Reality” ini akan diselenggarakan pada 25-27 Mei mendatang di Jakarta.

“Kami menyadari pentingnya dialog di antara seluruh pemangku kepentingan untuk menemukan kesamaan pandangan, terutama dalam menghadapi tantangan-tantangan masa depan industri migas di Indonesia yang semakin berat,” ujar Chairperson IPA CONVEX 2016, Marudut Manullang, dalam siaran pers IPA, Selasa (1/3). Dengan begitu, para pemangku kepentingan industri migas dapat menemukan solusi dari permasalahan tersebut.

Di sisi lain, IPA mengapresiasi sejumlah upaya perbaikan yang dilakukan pemerintah selama setahun terakhir. Antara lain pemangkasan perizinan melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Pemerintah juga mengeluarkan sejumlah kebijakan di sektor migas, terutama kemudahan dalam pembangunan kilang.

(Baca: Proses Izin Enam Proyek Migas Strategis Bisa Lebih Cepat)

Halaman:
Reporter: Redaksi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...