Bank Dunia Sarankan Dua Sumber Baru Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Ameidyo Daud Nasution
20 Juni 2016, 17:50
Manufaktur
Donang Wahyu|KATADATA

Bank Dunia telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dari semula 2,9 persen menjadi 2,4 persen. Sebab, kondisi negara-negara pengekspor komoditas masih terpukul oleh rendahnya harga. Kondisi ini juga berlaku di Indonesia. Tapi, pemerintah bisa terus mendorong dua sumber baru pertumbuhan ekonomi.

Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia Rodrigo Chaves mengatakan, kondisi ekonomi dunia di masa datang masih lemah sehingga membatasi permintaan global. Hal ini tentu akan terus menekan harga komoditas sehingga mempengaruhi ekspor dan perekonomian Indonesia.     

Menyikapi kondisi tersebut, ada dua jalan yang bisa dipilih Indonesia untuk menopang perekonomiannya. Pertama, mengandalkan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki. Kedua, selain SDA, mengandalkan kemampuan sumber daya manusia dan peningkatan modal. “Lebih baik bagi Indonesia untuk memilih yang kedua,” kata Chaves dalam acara “Indonesia Economic Quarterly 2016” yang digelar Bank Dunia di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (20/6).

(Baca: Ekspor April Masih Lesu, Industri Manufaktur Terus Tumbuh)

Menurut dia, pemerintah perlu melakukan diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi. Yaitu ke sektor manufaktur dan jasa lantaran dua sektor itu memberikan pekerjaan dengan upah lebih tinggi.

Saat ini, pertumbuhan industri manufaktur Indonesia sangat kecil, hanya 4,6 persen. Berbeda dengan Vietnam yang mampu mengembangkan sektor manufaktur.

Untuk mengembangkan industri manufaktur, pemerintah dapat melakukan reformasi kebijakan. Salah satu caranya adalah merilis 12 paket kebijakan ekonomi sejak September tahun lalu untuk membangkitkan industri manufaktur. “Reformasi yang dilakukan belum selesai. Saya dengar keinginan reformasi itu tidak berhenti dan akan terus dilakukan agar perekonomian lebih kompetitif,” kata Chaves.

(Baca: Bank Dunia: Pertumbuhan Indonesia Tergantung Paket Ekonomi)

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...